Durenan, Trenggalek

kecamatan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur

Durenan adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Trenggalek dan berada di kawasan kaki Gunung Wilis. Durenan terletak di ujung timur Trenggalek dan berbatasan dengan Kabupaten Tulungagung di sisi timur dan selatan. Durenan dikenal dengan tradisi kupatan yaitu perayaan Idulfitri yang diadakan sekitar hari ke-7 atau ke-8 lebaran dan diramaikan dengan arak-arakan tumpeng dari ketupat.[1]

Durenan
Jalan di Pasar Durenan menuju Bandung
Jalan di Pasar Durenan menuju Bandung
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenTrenggalek
Pemerintahan
 • CamatAhmad Zudan
Populasi
 • Total52.039 jiwa
Kode pos
66381
Kode Kemendagri35.03.13 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3503090 Edit nilai pada Wikidata
Luas57,16 km²
Desa/kelurahan14
Peta
PetaKoordinat: 8°5′56″S 111°48′10″E / 8.09889°S 111.80278°E / -8.09889; 111.80278

Durenan dilalui dua jalur strategis, dari timur ke barat adalah jalan nasional Tulungagung-Trenggalek yang terdapat dua pasar besar yaitu Pasar Durenan dan Kamulan.[2] Sedangkan dari utara ke selatan adalah jalur Durenan menuju wisata Pantai Prigi melalui Kecamatan Bandung di Tulungagung. Selain kedua pasar tersebut, tempat terkenal lain di Durenan antara lain wisata edukasi PHD Nusantara, Bukit Tunggangan, dan sentra kerajinan genteng tanah liat Desa Kamulan.[3][4]

Desa Kamulan di Durenan adalah lokasi ditemukannya Prasasti Kamulan. Prasasti tersebut berisi penghargaan berupa sima (tanah bebas pajak) kepada wilayah Kamulan dan sekitarnya. Hal ini diberikan atas jasa penduduk Kamulan yang membantu Kertajaya dalam mempertahankan tahtanya di Kerajaan Kediri dari serangan musuh. Tanggal di prasasti tersebut yang kemudian diterjemahkan menjadi 31 Agustus 1194 dijadikan hari jadi Kabupaten Trenggalek. Tanggal ini dipilih karena merupakan prasasti tertua dan terlengkap yang menunjukkan Trenggalek sebagai wilayah tersendiri.[5]

Geografi

sunting
 
Lokasi Durenan

Durenan adalah kecamatan di ujung timur Trenggalek yang terletak di kaki Gunung Wilis. Sebagian besar penduduknya berada di sebelah selatan yang didominasi kawasan pertanian dan dilalui jalan nasional Tulungagung-Trenggalek yang melintas dari timur ke barat, sedangkan dari utara ke selatan dilalui jalan penghubung Durenan menuju kawasan wisata Prigi di pantai selatan melalui Bandung. Bagian utara Durenan berupa perbukitan dengan salah satu bukitnya yaitu Bukit Tunggangan menjadi lokasi wisata populer. Wilayah utara Durenan memiliki kampung terpencil seperti Dusun Gemblung. Salah satu sungai yang melalui Durenan adalah Sungai Ngasinan yang dibendung oleh Dam Sumbergayam untuk mengairi sawah sekitar.

Batas wilayah Kecamatan Durenan adalah sebagai berikut:[6]

Utara Lereng Gunung Wilis
Timur   Kabupaten Tulungagung (Kecamatan Gondang dan Pakel)
Selatan   Kabupaten Tulungagung (Kecamatan Bandung dan Pakel)
Barat Kecamatan Pogalan

Daftar desa dan dusun

sunting

Kecamatan Durenan terdiri dari 14 desa yang terbagi menjadi beberapa dusun atau dukuh. Yakni sebagai berikut:[6]

No. Nama Desa Nama Dusun / Dukuh Ref
1 Baruharjo Baruklinting I, Baruklinting II, Dempok, Jethak [7]
2 Durenan Durenan, Baran, Payaman, Torong, Tugu Bancang [6]
3 Gador Gador, Bonpal, Pingit Kidul, Pingit Lor, Pingit Kulon [6]
4 Kamulan Guyang Gajah, Karangnongko, Sendang Kamulyan, Widoyoko [8]
5 Karanganom Dempok, Nglengkong [6]
6 Kendalrejo Gemblung, Kalipang, Kendal, Randu, Talun [9]
7 Malasan Malasan, Botokidul, Compok, Lotekol, Nglandean [10]
8 Ngadisuko Krajan, Kedungbajul, Nglengeh, Tawing, Telan [6]
9 Pakis Pakis, Pucang, Sumberagung, Toyan [6]
10 Pandean Pandean, Talok [6]
11 Panggungsari Blaring, Pucangan [6]
12 Semarum Semarum 01, Semarum 02, Semarum 03, Mbubak [6]
13 Sumberejo Gunung Cilik, Ngrejo, Sumberwaru, Suren [6]
14 Sumbergayam Bakalan, Jajar, Karangrejo [6]

Tempat terkenal

sunting
 
Bukit Tunggangan
  • Pasar Durenan
  • Pasar Kamulan
  • Terminal Durenan
  • Peternakan Hijau Daun (PHD) Nusantara di Desa Malasan - wisata edukasi dengan kolam renang yang mengusung tema Jawa-Bali[11]
  • Gapura Selamat Datang Trenggalek
  • Wisata Paralayang Bukit Tunggangan
  • Puskesmas Durenan
  • Puskesmas Baruharjo
  • Sentra genteng tanah liat Desa Kamulan[4]
  • Makam Mbah Mesir (Kyai Abdul Mahsyir) - penyebar agama Islam di Trenggalek dan pelopor tradisi kupatan di kalangan pesantren yang kemudian menyebar dan menjadi tradisi tahunan masyarakat Durenan[12]
  • Dam Sumbergayam di Sungai Ngasinan
  • Lapangan Durenan

Kebudayaan

sunting
 
Arak-arakan dalam tradisi kupatan

Lebaran Kupatan

sunting

Kupatan adalah tradisi tahunan di Durenan yang telah berlangsung selama dua abad. Tradisi ini awalnya dimulai oleh keluarga besar Ponpes Babul Ulum yang dikelola oleh Kyai Abdul Mahsyir (Mbah Mesir). Beliau melaksanakan puasa Syawal selama 6 hari setelah Idulfitri kemudian baru menerima tamu pada hari ke-7 atau ke-8 bulan Syawal. Masyarakat kemudian beramai-ramai mendatangi rumahnya untuk bersilaturahmi dan meminta doa. Tradisi ini kemudian menyebar dan sekarang menjadi budaya masyarakat Durenan setiap Idulfitri. Berbeda dengan Idulfitri pada umumnya di daerah lain yang sudah dirayakan sejak awal bulan, masyarakat Durenan baru beramai-ramai bersilaturahmi dan mengunjungi rumah-rumah pada hari kupatan. Hari kupatan diberi nama seperti ini karena ketupat menjadi suguhan utama. Selain itu, juga diadakan arak-arakan tumpeng dari ketupat yang membuat hari ini menjadi makin ramai.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ a b Adhar Muttaqin (2024-04-17). "Menengok Tradisi Lebaran Ketupat di Durenan Trenggalek". DETIK.
  2. ^ Wanda Asmah Khoiriyah (2025-03-04). "Musiman, Pedagang Takjil di Pasar Kamulan Trenggalek Meningkat". RADAR TULUNGAGUNG.
  3. ^ Wiwit Purwanto (2019-12-02). "Panoraman Bukit Tunggangan,Trenggalek.Terbang Paralayang Diatas Hamparan Sawah dan Perbukitan". SURYA TRAVEL - suryatravel.tribunnews.com.
  4. ^ a b Ani Zulfatul Rohmah, Lutfiah Ayundasari (2022). "Pengaruh industri genteng tanah liat terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat Desa Kamulan Tahun 2001-2021". Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S),. 2 (3). Universitas Negeri Malang. Pemeliharaan CS1: Tanda baca tambahan (link)
  5. ^ Widya Lestari Ningsih (2023-02-14). "Prasasti Kamulan, Asal-usul Hari Jadi Kabupaten Trenggalek". KOMPAS.
  6. ^ a b c d e f g h i j k l Kecamatan Durenan Dalam Angka 2024. BPS Kabupaten Trenggalek. 2024-09-26.
  7. ^ "RT/RW". baruharjo-durenan.trenggalekkab.go.id. Pemerintah Kabupaten Trenggalek. 2017-02-016.
  8. ^ "DATA DUSUN DAN JUMLA RT DI DESA KAMULAN". kamulan-durenan.trenggalekkab.go.id. Pemerintah Kabupaten Trenggalek. 2017-02-01.
  9. ^ Kelompok 1 KKN Desa Kendalrejo (2024). JEJAK LANGKAH PENGABDIAN : KULIAH KERJA NYATA KELOMPOK 1 DESA KENDALREJO KEC. DURENAN KAB. TRENGGALEK. Tulungagung: Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU). Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list (link)
  10. ^ "TRANSPARASI PEMERINTAH DESA MALASAN TENTANG APBDes. TAHUN 2024". malasan-durenan.trenggalekkab.go.id. Pemerintah Kabupaten Trenggalek. 2024-02-28.
  11. ^ Wulan A (2024-10-03). "Peternakan Hijau Daun (PHD) Nusantara: Wisata Unik Bernuansa Jawa-Bali di Trenggalek". KABAR TRENGGALEK.
  12. ^ M HAMMAM DEFA S (2024-03-24). "Mbah Mesir: Penyiar Agama Islam di Trenggalek dan Pencetus Tradisi Kupatan Masal". NEOHISTORIA.