DPMM FC

klub sepak bola di Brunei Darussalam
(Dialihkan dari Dpmm fc)

Duli Pengiran Muda Mahkota Football Club, lebih dikenal sebagai DPMM FC, adalah sebuah tim sepak bola profesional yang berbasis di Bandar Seri Begawan, Brunei.[1] Tim ini bermain di Liga Utama Brunei pada awal 2000-an, memenangkan gelar liga pada 2002 dan 2004. Tim ini kemudian memutuskan untuk bermain di Malaysia dan bergabung sebagai salah satu tim asing di Liga Utama Malaysia untuk musim 2005-06. Tim ini memenangkan promosi ke Liga Super Malaysia (kompetisi sepak bola tertinggi di Malaysia) pada akhir musim pertama mereka di Malaysia dan kemudian berada di posisi ke-3 dan ke-10 dalam dua musim berikutnya. Tim ini kemudian meninggalkan Liga Malaysia dan bergabung ke S.League untuk musim 2009. Mereka memenangkan Piala Liga Singapura, tetapi kemudian terpaksa untuk menarik diri dari kompetisi liga pada lima pertandingan sebelum musim berakhir setelah FIFA membekukan Asosiasi Sepak bola Brunei Darussalam karena campur tangan pemerintah, dengan demikian melarang tim asal Brunei untuk ambil bagian dalam kompetisi di luar negeri. Setelah hukuman dicabut, mereka kembali bergabung di S.League dan memenangkan gelar pada 2015.

DPMM FC
Nama lengkapDuli Pengiran Muda Mahkota Football Club
Berdiri2000
StadionStadion Sultan Hassanal Bolkiah
(Kapasitas: 28.000)
KetuaPangeran Al-Muhtadee Billah Bolkiah
PelatihSteve Kean
LigaS.League
2023ke-7
Kostum kandang
Kostum tandang

DPMM FC dimiliki oleh Pangeran Mahkota dari Brunei, Yang Mulia Pangeran Al-Muhtadee Billah Bolkiah, yang sebelumnya bermain sebagai penjaga gawang untuk tim ini dan dilatih oleh mantan pelatih Blackburn Rovers Steve Kean.

Sejarah

sunting

Awal di Brunei

sunting

DPMM FC awalnya dibentuk sebagai tim perguruan tinggi pada tahun 1994, sebelum resmi ditetapkan sebagai sebuah klub komersial pada tahun 2000.

Tim ini meraih kesuksesan besar di Brunei dalam kompetisi domestik di awal 2000-an, memenangkan Liga Utama Brunei pada tahun 2002 dan 2004, Piala FA Brunei pada tahun 2004, dan Piala Super Brunei pada tahun 2002 dan 2004.

Bergabung dengan Liga Malaysia

sunting

Pada tahun 2005, DPMM FC berhenti bermain di liga domestik Brunei dan bergabung ke Liga Utama Malaysia (kompetisi tingkat kedua di Malaysia). Tim ini kemudian promosi ke kompetisi sepak bola tertinggi di Malaysia, Liga Super Malaysia, dimana mereka berada di peringkat ke-3 pada musim pertamanya. Di musim berikutnya (2007-08), mereka berada di posisi ke-10.

Sejak 2004, DPMM FC juga berpartisipasi setiap tahunnya di Piala Singapura, sebuah turnamen dengan sistem gugur dimana Asosiasi Sepak Bola Singapura mengundang sejumlah tim dari negara-negara lain untuk mengambil bagian bersama tim asal Singapura.

S.League dan suspensi

sunting

Setelah meninggalkan Liga Super Malaysia, DPMM FC bergabung ke S.League pada musim 2009, menjadi tim pertama di liga tersebut yang memainkan pertandingan kandang di luar Singapura. Tim ini langsung membuat dampak di kancah sepak bola Singapura dengan memenangkan Piala Liga Singapura pada Juni 2009. Mereka mengalahkan Singapore Armed Forces Football Club di babak final melalui adu penalti setelah pertandingan berakhir imbang 1–1. Namun, pada 30 September tahun yang sama, FIFA membekukan Asosiasi Sepak Bola Brunei Darussalam karena campur tangan pemerintah dalam kepengurusan.[2] Hal ini membuat tim-tim asal Brunei tidak diizinkan untuk berkompetisi dalam turnamen yang diselenggarakan asosiasi negara lain. Asosiasi Sepak Bola Singapura mengajukan banding ke FIFA untuk mengizinkan DPMM FC untuk menyelesaikan sisa pertandingan di S.League musim ini, tetapi permohonan tersebut ditolak. Seluruh hasil yang melibatkan DPMM FC pada musim 2009 dihapuskan.[3]

Pencabutan hukuman dan kesuksesan di Singapura

sunting

Setelah 20 bulan dibekukan, FIFA memutuskan untuk mengangkat hukuman Brunei Darussalam. Hal ini berarti bahwa tim nasional serta tim sepak bola asal Brunei Darussalam diizinkan untuk mengikuti kompetisi sepak bola di bawah naungan FIFA. DPMM kembali bergabung ke S.League pada 2012, dan menjadi tim kuat setelah kedatangan mantan pelatih Liga Inggris Steve Kean padai 2014. Mereka memenangkan gelar pertama di S.League pada tahun 2015, setahun setelah kegagalan menjadi juara pada akhir musim 2014.[4]

Referensi

sunting
  1. ^ "Club Profile: Brunei DPMM". S.League. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-07. Diakses tanggal 27 February 2017. 
  2. ^ Key decisions reached in Rio Diarsipkan 15 June 2011 di Wayback Machine.
  3. ^ "DPMM unable to continue 2009 S.League season". Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 October 2009. Diakses tanggal 21 October 2009. 
  4. ^ "Sergio Stars To Help Wasps Clinch First-Ever Title". S.League. 22 November 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-23. Diakses tanggal 23 November 2015.