Komisaris Besar Polisi (Purn.) Djasmainar Husein (lahir 3 Oktober 1924 di Bukittinggi)[1] adalah seorang anggota Polwan (Polisi Wanita) Indonesia. Ia bersama lima orang koleganya, yaitu Mariana Saanin Mufti, Nelly Pauna Situmorang, Rosmalina Pramono, Dahniar Sukotjo, dan Rosnalia Taher merupakan perempuan Indonesia pertama yang menjadi Polwan dan juga tercatat sebagai wanita ABRI pertama di Tanah Air.[2]

Djasmainar Husein
LahirSumatra Tengah
KebangsaanIndonesia
AlmamaterSekolah Polisi Negara (SPN), Bukittinggi, Sumatra Tengah
PekerjaanPolisi
Dikenal atasPolwan Indonesia yang pertama

Kehidupan awal

sunting

Djasmainar menempuh pendidikan HIS, MULO, dan Jo Shi Han Gakko (Sekolah Normal, Padang Panjang). Mula-mula, bekerja sebagai guru SMP. Setelah itu, ia masuk Sekolah Pendidikan Pembantu Inspektur Polisi di bawah Direktur Sekolah Polisi (SPI) Komisaris Polisi Djoyodirdjo.

Riwayat

sunting

Secara resmi pada tanggal 1 September 1948, Djasmainar bersama kelima orang koleganya yang ketika itu sama-sama gadis remaja merupakan perempuan Indonesia angkatan pertama yang masuk Pendidikan Inspektur Polisi pada SPN (Sekolah Polisi Negara) di Bukittinggi, Sumatra Tengah pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) ketika terjadinya Agresi Militer Belanda II. Pendidikan Inspektur Polisi itu diadakan karena terjadinya pengungsian besar-besaran penduduk untuk menghindari wilayah peperangan yang dibombardir militer Belanda.[3]

Untuk mengantisipasi penyusupan atau pelaku kriminal yang masuk ke wilayah-wilayah yang dikuasai republik, semua pengungsi harus melalui pemeriksaan bahkan penggeledahan. Namun kaum perempuan ketika itu menolak untuk digeledah oleh polisi pria, sehingga Pemerintah Indonesia menginstruksikan Sekolah Polisi Negara (SPN) di Bukittinggi untuk membuka pendidikan inspektur polisi bagi kaum perempuan. Setelah melalui seleksi yang ketat, maka terpilihlah enam orang yang semuanya merupakan perempuan Minangkabau, dan resmi menjalani pendidikan sejak 1 September 1948. Tanggal tersebut kemudian dinyatakan sebagai hari lahirnya polisi wanita.[4]

Karier selanjutnya

sunting

Sejak 1950, Djasmainar pindah sebagai staf Komisariat Jakarta Raya. Dalam perjalanan kariernya, ia ditempatkan sebagai Kepala Reserse Kriminal, Kepala Biro Anak-anak Metro Jaya, dan Kepala Pusat Polisi Wanita Mabes Polri. Terakhir diangkat sebagai anggota DPR RI periode 1977–1982 dari fraksi ABRI.

Pranala luar

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ https://bukittinggikota.sikn.go.id/index.php/idjazah-djasmainar-husein
  2. ^ 6 Polwan Pertama Indonesia Berdarah Minang Diarsipkan 2013-10-30 di Wayback Machine. TEMPO.CO, 2 September 2013. Diakses 9 September 2013.
  3. ^ Mengenang Sejarah Lahirnya Polwan di RI[pranala nonaktif permanen] Metrotvnews.com, 30 Agustus 2013. Diakses 9 September 2013.
  4. ^ Begini Sejarah Polwan di Indonesia Diarsipkan 2013-10-30 di Wayback Machine. TEMPO.CO, 2 September 2013. Diakses 9 September 2013.