Des Alwi Abubakar atau biasa dikenal sebagai Des Alwi (17 November 1927 – 12 November 2010) adalah seorang sejarawan, diplomat, penulis dan advokat Indonesia dari Kepulauan Banda. Dia adalah anak angkat dari Mohammad Hatta, Wakil Presiden Indonesia yang pertama, ia biasa disebut sebagai "Oom Kacamata".[1]

Des Alwi
LahirDes Alwi Abubakar
(1927-11-17)17 November 1927
Banda Neira, Kepulauan Banda, Hindia Belanda
Meninggal12 November 2010(2010-11-12) (umur 82)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
PekerjaanSejarawan, diplomat, penulis dan advokat
KerabatFauzi Baadila (Cucu Keponakan)

Kehidupan awal

sunting

Alwi lahir pada tanggal 17 November 1927, di Banda Neira, sebuah pulau yang terbesar dari Kepulauan Banda di Maluku.[1] Ia pertama kali bertemu Mohammad Hatta, serta Sutan Sjahrir, ketika Hatta berada di pengasingan internal Banda Neira. Hatta kemudian mengadopsi Alwi sebagai anaknya.[1]

Sebagai seorang remaja ia berpartisipasi dalam pertempuran di Surabaya, Jawa Timur pada tahun 1945.[2]

Des Alwi dan Indonesia Raya

sunting

Pelaku sejarah Des Alwi menilai lagu Indonesia Raya yang ditemukan di Museum Leiden, Belanda, adalah lagu yang dibuat Yo Kim Tjan, pemilik Toko Populer. Lagu itu dibuat atas pesanan Wage Rudolf Supratman.[3]

Dalam sebuah surat dari Kementerian Penerangan tertanggal 11 November 1953 yang ditunjukkan Des Alwi disebutkan bahwa pemerintah meminta kepada Yo Kim Tjan agar lagu tersebut dimiliki oleh negara dan melarang reproduksinya.[3]

Des Alwi meninggal di Jakarta pada tanggal 12 November 2010, pada usia 82. Ia dimakamkan di tanah kelahirannya, Banda Neira.[1][4]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d "Prominent historian Des Alwi dies at 82". Jakarta Post. 2010-11-12. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-11-13. Diakses tanggal 2010-12-06. 
  2. ^ "Obituary: Des Alwi, the boy from Banda". Jakarta Post. 2010-11-13. 
  3. ^ a b Golden Horde (5 Agustus 2007). "Indonesia Raya di Belanda Kemungkinan Ciptaan Yo Kim Tjan". 
  4. ^ Sejarawan Des Alwi meninggal dunia BBC Indonesia. Diakses 21 Januari 2014

Pranala luar

sunting