Decentralized Privacy-Preserving Proximity Tracing

Decentralized Privacy-Preserving Proximity Tracing (DP-3T, ditulis sebagai dp3t, Indonesia: Penelusuran Kedekatan Terdesentralisasi dengan Penjagaan Privasi) adalah protokol terbuka yang dikembangkan sebagai tindak lanjut dari pandemi COVID-19 dan sebagai sarana penelusuran kontak digital terhadap para pengidap.[4] Protokol ini, seperti protokol saingannya, Pan-European Privacy-Preserving Proximity Tracing (PEPP-PT), memakai Bluetooth energi rendah untuk melacak dan mencatat pertemuan dengan pengguna lain.[5][6]

Decentralized Privacy-Preserving Proximity Tracing
Dikembangkan oleh
Diperkenalkan04 April 2020 (2020-04-04)[2]
Industripenelusuran kontak digital
Perangkat keras yang kompektibelponsel pintar Android & iOS
Kisaran fisik±10 m (33 ft)[3]

Protokol-protokol tersebut berbeda dalam tata cara pelaporannya. PEPP-PT mengharuskan klien mengunggah catatan kontak ke server pelaporan pusat, sedangkan DP-3T mengatur agar server pelaporan pusat tidak punya akses ke catatan kontak serta tidak bertanggung jawab terhadap pengolahan kontak dan pemberitahuan kepada pengguna.[1] Karena catatan kontak tidak pernah dikirimkan kepada pihak ketiga, protokol ini memiliki keuntungan privasi dibanding pendekatan PEPP-PT.[7][8] Namun, hal tersebut membutuhkan daya lebih pada klien untuk mengolah laporan infeksi.[9]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b "DP-3T whitepaper" (PDF). GitHub. Diakses tanggal 22 April 2020. 
  2. ^ "Initial commit". GitHub. 4 April 2020. Diakses tanggal 22 April 2020. 
  3. ^ Sponås, Jon Gunnar. "Things You Should Know About Bluetooth Range". blog.nordicsemi.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 12 April 2020. 
  4. ^ "Rift Opens Over European Coronavirus Contact Tracing Apps". The New York Times (dalam bahasa Inggris). Reuters. 20 April 2020. ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 21 April 2020. [pranala nonaktif permanen]
  5. ^ Jason Bay; Joel Kek; Alvin Tan; Chai Sheng Hau; Lai Yongquan; Janice Tan; Tang Anh Quy. "BlueTrace: A privacy-preserving protocol for community-driven contact tracing across borders" (PDF). Government Technology Agency. Diakses tanggal 12 April 2020. 
  6. ^ "Is Apple and Google's Covid-19 Contact Tracing a Privacy Risk?". Wired (dalam bahasa Inggris). ISSN 1059-1028. Diakses tanggal 18 April 2020. 
  7. ^ "Controversy around privacy splits Europe's push to build COVID-19 contact-tracing apps". Fortune (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 21 April 2020. 
  8. ^ "Rift opens over European coronavirus contact tracing apps". Reuters (dalam bahasa Inggris). 20 April 2020. Diakses tanggal 21 April 2020. 
  9. ^ "DP-3T 3 page brief" (PDF). GitHub. Diakses tanggal 22 April 2020. 

Pranala luar sunting