Dahana

perusahaan asal Indonesia

PT Dahana adalah anak usaha Len Industri yang bergerak di bidang produksi bahan peledak. Selain kantor pusat dan pabrik di Subang, perusahaan ini juga memiliki sejumlah on site plant di dekat lokasi proyek yang sedang mereka kerjakan.[3]

PT Dahana
Perseroan terbatas
IndustriBahan peledak
Didirikan22 Oktober 1966
Kantor
pusat
Subang, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh
kunci
Wildan Widarman[1]
(Direktur Utama)
Donny Ermawan Taufanto[2]
(Komisaris Utama)
ProdukBahan peledak
Merek
  • Dayagel
  • Dayadet
  • DANFO
  • DABEX
Jasa
  • Pengeboran & peledakan
  • Penghancuran bangunan
  • Pemusnahan bahan peledak
  • Pengangkutan bahan peledak
  • Penyimpanan bahan peledak
PendapatanRp 3,322 triliun (2022)[3]
Rp 260,7 milyar (2022)[3]
Total asetRp 3,896 triliun (2022)[3]
Total ekuitasRp 1,948 triliun (2022)[3]
Karyawan
1303 (2023)[3]
IndukLen Industri
Situs webwww.dahana.id

Sejarah sunting

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1966 sebagai "Proyek Menang" dari TNI Angkatan Udara. Nama “Menang” berasal dari nama sebuah dukuh di Madiun, yakni Dukuh Menang di Desa Kuwiran. Melalui Proyek Menang, di dukuh tersebut, TNI AU membangun pabrik roket pertamanya di Indonesia. Lokasi tersebut dipilih karena berdekatan dengan Pangkalan Udara Iswahyudi. Untuk makin meningkatkan produksinya, pada bulan Mei 1964, sebuah pabrik dinamit berbasis nitrogliserin juga mulai dibangun di Tasikmalaya. Pada tanggal 22 Oktober 1966, Panglima TNI AU Rusmin Nurjadin akhirnya meresmikan pabrik dinamit tersebut. Kerja sama dengan Hispano-Suizza kemudian diabadikan pada logo Proyek Menang yang mengadopsi gambar kendil. Pada bulan September 1970, melalui kerja sama dengan PT Surya Dirgantara, Proyek Menang mulai memproduksi bahan peledak untuk kebutuhan masyarakat umum, tidak hanya untuk TNI AU. Pada tanggal 1 Oktober 1973, Proyek Menang akhirnya dijadikan penyertaan modal untuk mendirikan "Perum Dahana".[4] Nama “Dahana” berarti “api” dalam Bahasa Sanskerta. Logo Proyek Menang pun diubah, yakni dengan menambahkan bentuk segi lima untuk merepresentasikan TNI AU di antara gambar kendil, serta api yang sebelumnya mengarah ke kiri juga diubah menjadi ke kanan.

Pada tanggal 5 Maret 1976, salah satu gudang milik Dahana meledak, sehingga Dahana dilarang melakukan penelitian dan pengembangan. Pemerintah kemudian mengizinkan importasi bahan peledak. Pada tahun 1982, pemerintah menunjuk Dahana sebagai satu-satunya perusahaan yang boleh mengimpor, memproduksi, dan mendistribusikan bahan peledak di Indonesia. Namun pada tahun 1994 dan 1997, pemerintah mengizinkan PT Multi Nitrotama Kimia dan PT Tridaya Esta untuk mengimpor dan mendistribusikan bahan peledak. Walaupun begitu, Dahana masih merupakan satu-satunya perusahaan yang boleh memproduksi bahan peledak di Indonesia. Pada tahun yang sama, perusahaan ini berekpansi ke bisnis jasa peledakan, diawali dengan KSO dengan Kaltim Prima Coal. Pada tahun 1991, status perusahaan ini resmi diubah menjadi persero.[5]

Perusahaan ini kemudian juga memasok bahan peledak untuk kebutuhan survei seismik pada kegiatan eksplorasi minyak dan gas. Sementara untuk kegiatan eksploitasi minyak dan gas, sejak tahun 1995, perusahaan ini bekerjasama dengan Chartered Oiltech Singapore untuk memproduksi shaped charges yang digunakan untuk proses perforasi sumur minyak. Pada tahun 1993, perusahaan ini mulai mencari lahan untuk membangun Energetic Material Center (EMC), agar dapat memproduksi bahan peledak selain dinamit, dan akhirnya ditetapkan pada lahan seluas 600 hektar di Cibogo, Subang. Pada tahun 2012, EMC selesai dibangun dan perusahaan inipun memindahkan kantor pusatnya ke kawasan tersebut. Pada tahun 2018, Dahana dan Balitbang Kementerian Pertahanan selesai membangun pabrik Sarana & Prototipe Nitrogliserin (NG) di kawasan EMC untuk memproduksi bahan baku propelan yang rencananya akan menjadi komponen utama dalam pembuatan Munisi Kaliber Besar (MKB) dan Munisi Kaliber Kecil (MKK).[3][6] Pada tanggal 12 Januari 2022, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Len Industri, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang industri pertahanan.[7]

Bidang usaha sunting

Sejak 2002, Dahana melakukan reposisi usaha dengan menitikberatkan pada tiga lini usaha yaitu Pemboran dan Peledakan, produksi bahan peledak serta layanan terkait lainnya. Lini usaha tersebut digolongkan sebagai berikut:

Pengeboran (Drilling) dan Blasting sunting

Layanan kepada para pelanggan yang memerlukan jasa peledakan lengkap mulai dari tahap persiapan hingga pasca peledakan baik untuk Bench-Blasting, Trench-Blasting, Tunnel-Blasting, Cautious-Blasting, ataupun Under water-Blasting. Jasa ini meliputi: Optimum Explosives Charges Calculation; Drill Hole Preparation; Down The Hole Loading; Efficient Blast Design; Blast Timing and Design Configuration; Field Control of Ground Vibration Air Blast and Flyrock; Rock Mucking; Cost Analysis and Blast Productivity.

Explosives Manufacturing sunting

Produksi dan rancang bangun bahan peledak berkualitas tinggi yang merupakan ciri kualitas PT.Dahana. Adapun jasa-jasa yang ditawarkan adalah: Cartridged Emulsion Manufacturing; Bulk Emulsion Manufacturing; ANFO Manufacturing; Shaped Charges Manufacturing; On Site Bulk Emulsion Production; Rekayasa Komposisi dan Geometri Produk Bahan Peledak Emulsi, ANFO, maupun Shaped Charges; Uji Spesifikasi dan Kinerja Handak.

Jasa Terkait Lainnya (Other related services) sunting

Layanan jasa pendukung yang terkait dengan bahan peledak dan peledakan seperti: Pengadaan dan Penyediaan Bahan Peledak serta Perangkatnya; Penanganan dan Transportasi Bahan Peledak; Penggudangan Bahan Peledak; Perizinan Bahan Peledak dan Peledakan; Impor dan Ekspor Bahan Peledak; Pengujian dan Pemusnahan Bahan Peledak; Litbang Bahan Peledak dan Peledakan; Konsultasi Bahan Peledak dan Peledakan; Rekayasa Rancang Bangun untuk Mobile Manufacturing Unit (MMU) dan Pabrik Handak Emulsi serta Danfo.

Fasilitas Produksi sunting

Dalam mendukung layanan operasinya, Dahana didukung dengan fasilitas produksi mutakhir. Pabrik-pabrik tersebut menjadi bagian penting kesuksesan layanan operasi PT Dahana di lapangan terutama dalam menjamin kelangsungan suplay bahan peledak. Pabrik ini juga dapat memberikan layanan prima dengan memenuhi kebutuhan yang bersifat customize sesuai kebutuhan customer.

1. Pabrik Emulsi sunting

Dahana memiliki pabrik bahan peledak jenis emulsi di Tasikmalaya. Pabrik yang memproduksi jenis bahan peledak cartridge emulsion ini memiliki kapasitas produksi 2.000/ton/shift.

2. Pabrik Detonator sunting

Pabrik electric detonator bekerjasama dengan PT Pindad. Dengan kapasitas 1.500.000 pcs/tahun, pabrik yang berlokasi di Turen, Malang didirikan untuk mengurangi ketergantungan terhadap luar negeri. Produk yang dihasilkan dari pabrik ini antara lain, plain detonator, instaneous detonator, dan delay detonator. Saat ini sedang dikembangkan seismic detonator, selain inovasi pengembangan “squib” untuk roket Lapan, detonator granat untuk Pindad. Sedangkan pabrik Non-Electric Detonator berlokasi di Subang Jawa Barat. Jenis detonator ini merupakan salah satu aksesories yang saat ini makin diminati oleh pertambangan-pertambangan besar seperti batubara, emas dan sebagainya, karena dapat mengurangi dampak peledakan yang berupa getaran pada lingkungan disekitarnya. Disamping itu kinerja/performance peledakan menggunakan non-electric detonator dinilai lebih baik dibandingkan dengan electric detonator. Dengan kapasitas produksi mencapai 3 juta unit per tahun, pendirian pabrik ini diharapkan dapat memenuhi permintaan untuk pasar dalam negeri.

3. Pabrik DANFO sunting

Pabrik DANFO berlokasi di Subang Jawa Barat memiliki kapasitas produksi 5.000 ton/shift/tahun.

4. Gudang Berikat sunting

Selama empat puluh dua tahun Dahana telah menunjukkan eksistensinya dalam industri bahan peledak dalam negeri. Dengan memanfaatkan fasilitas yang dimiliki dan peluang bisnis yang ada Dahana telah mendapatkan izin sebagai Penyelenggara Gudang Berikat (PGB) dan merangkap Pengusaha Pada Gudang Berikat (PPBG) berlokasi di Jl. Subang Cikamurang, Desa Sadawarna, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, Jawa Barat, dan memiliki luas 3.600 m2 yang terdiri atas 3 buah gudang berikat masing-masing untuk bahan peledak AN, detonator, dan accessories.

5. Pabrik Shaped charges sunting

Shaped charges merupakan jenis bahan peledak untuk perforasi di Sektor Minyak dan Gas. Pabrik yang merupakan kerjasama operasi antara Dahana dengan Oil tech Singapura ini berlokasi di Tasikmalaya. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi 500.000 pcs/tahun. Produk shaped charges sendiri untuk memasok kebutuhan bahan peledak dalam negeri dan telah diekspor ke mancanegara.

Sertifikasi sunting

Pada tahun 1999 Dahana memperoleh sertifikasi ISO 9002:1994 yang kemudian ditingkatkan lagi dengan mendapatkan ISO 9001:1994 pada tahun 2001. Pemutakhiran untuk menjadi sistem ISO 9001:2000 sedang dilakukan saat ini. Tanah seluas 600 HA di Sumurbarang, Subang telah disiapkan sejak tahun 1999 untuk dijadikan Pusat Industri dan Engineering Bahan Peledak dan Peledakan di mana sampai saat ini Dahana telah membangun sarana prasarana serta pergudangan handak. Hak Paten untuk komposisi dan proses produksi bahan peledak Emulsi Curah didapatkan pada tahun 2001. Beberapa paten lain dari hasil pengembangan teknologi telah terdaftar dan akan segera didapatkan haknya. Pada tanggal 21 Agustus 1997 kualitas Sistem Manajemen Dahana telah diakui dengan resmi oleh Quality Assurance Services Australia untuk memiliki sertifikat ISO 9002 dengan Nomor Izin: 10591. Pemutakhiran untuk menjadi sistem ISO 9001:2000 telah disertifikasi pada tanggal 9 Januari 2004.

Penghargaan sunting

PT Dahana memperoleh penghargaan dari pemerintah maupun lembaga lainnya seperti:

  1. Penghargaan Rintisan Teknologi Industri 2006 dari Pemerintah RI.
  2. Penghargaan bidang industri sebagai juara ketiga pada penghargaan bidang Kreasi Teknologi Unggulan Nasional 2006.
  3. Peringkat Pertama Penghargaan Anugrah Cinta Karya Bangsa 2011 dari Pemerintah RI.
  4. Peringkat Kedua Penghargaan Anugrah Cinta Karya Bangsa 2010 dari Pemerintah RI.
  5. Juara 1 Kategori Bangunan Gedung Hemat Energi “GEDUNG BUMN” dalam Penghargaan Efisiensi Energi Nasional 2012
  6. Juara Ketiga BUMN Manufaktur Berdaya Saing Terbaik dalam Anugrah BUMN 2013
  7. Juara ketiga Gedung Hemat Energi Kategori Gedung Baru dalam ASEAN ENERGY AWARD 2013
  8. Peringkat keempat kategori SDM Terbaik 2009 dari majalah Business Review.
  9. Peringkat “SANGAT BAGUS” untuk kategori BUMN Non Finansial dari majalah Info Bank 2009.
  10. Penghargaan Peringkat Pertama Kategori sektor Industri Baja, Alat Berat, Persenjataan dan Lainnya dari majalah Investor 2008, 2009 dan 2010.
  11. Inovasi terbaik untuk produk ramah lingkungan dalam BUMN Innovation Award 2013.
  12. Inovasi terbaik untuk budaya perusahaan dan manajemen dalam BUMN Innovation Award 2013.
  13. Inovasi terbaik untuk inovasi produk dalam BUMN Innovation Award 2013.
  14. Awarded Citation Institutional Architecture for Dahana Energetic Material Center from FuturArc Green Leadership Award in 2013
  15. Awarded “SANGAT BAGUS” for Financial Performance in Category of Non-Financial Industry State Owned Enterprise from Info Bank Magazine in 2013
  16. Awarded Green Industry Level 5 from Ministry of Industry in 2014
  17. Awarded Certification for National Vital Object Industrial Sector from Ministry of Industry in 2014
  18. Awarded GOLD for Strategic Marketing and SILVER for Tactical Marketing from BUMN Marketing Award in 2014
  19. Anugerah Business Review 2014 is Awarded Dahana for:
    1. 1st Rank for The Best Corporation for Risk Management of the year
    2. 2nd Rank The Best Operation Management of th year
    3. 5th Rank The Best Non Listed Company of the year
    4. The Best Potential CEO for Cohesive Leader Category (F. harry Sampurno)
  20. Excellent Achievement for Indonesia Best Corporate Transformation Award from SWA in 2014
  21. Awarded The Best 20 Inovation Works for “Dabex Oli Bekas untuk Bahan Peledak Bulk Emulsion” from Ministry of Research, Technology, and Higher Education Indonesia
  22. Awarded “Very Good” for Financial Performance in Category of Non-Financial Industry State Owned Enterprise from Info Bank Magazine in 2015
  23. Awarded The Best State Owned Enterprise in Non Financial Strategic Industry Category from Investor Magazine Awards 2016
  24. Awarded 1st Rank of Indonesia State Owned enterprise Performance in Category Strategic Industry from SWA Award 2016
  25. Awarded “Very Good” for Financial Performance in Category of Non-Financial Industry State Owned Enterprise from Info Bank Magazine in 2016

Hak Atas Kekayaan Intelektual sunting

1 Komposisi dan proses pembuatan Bahan Peledak Emulsi Curah Tipe Air Dalam Minyak (8 September 2000)

2 Merk Dahana (9 Februari 2004)

3 Merk Danfo (9 Februari 2004)

4 Merk Dabex (30 Januari 2004)

5 Merk Dayagel (30 Januari 2004)

6 Logo DAHANA (8 September 2004)

7 Merk Dayadet (14 Agustus 2006)

8 Selongsong Bahan Peledak Seismik (18 Mei 2006)

9 Alat pencampur bahan peledak dengan aliran udara bertekanan (5 Nopember 2008)

10 Mesin Pencampur Bahan Peledak dengan menggunakan Konveyor Ulir untuk mengatur kecepatan pencampuran (23 Maret 2009)

11 Selongsong Bahan Peledak Seismik desain kedua (14 Desember 2009)

12 Bahan peledak untuk peledakan dinding halus (17 Desember 2009)

13 Komposisi dan proses pembuatan bahan peledak emulsi curah tipe air dalam minyak dengan oksidator Amonium Nitrat dan Natrium Nitrat (20 Januari 2010)

14 Komposisi Bahan peledak emulsi curah tipe air dalam minyak (13 April 2010)

Referensi sunting

  1. ^ "Komisaris & Direksi". PT Dahana. Diakses tanggal 26 September 2021. 
  2. ^ "Komisaris & Direksi". PT Dahana. Diakses tanggal 26 September 2021. 
  3. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Dahana. Diakses tanggal 26 September 2021. 
  4. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 36 tahun 1973" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 2 Oktober 2021. 
  5. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 1991" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 2 Oktober 2021. 
  6. ^ "Sejarah Perusahaan". PT Dahana. Diakses tanggal 26 September 2021. 
  7. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 5 tahun 2022" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik indonesia. Diakses tanggal 19 Januari 2022. 

Pranala luar sunting