Cerek jawa

spesies burung
Cerek Jawa
Cerek jawa (Charadrius javanicus)
di gosong pasir Kali Mujur, Lumajang
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
C. javanicus
Nama binomial
Charadrius javanicus

Cerek jawa (Charadrius javanicus) adalah sejenis burung perandai atau burung pantai yang berukuran relatif kecil. Semula diduga merupakan burung endemik Pulau Jawa, kini diketahui bahwa cerek jawa menyebar luas di banyak wilayah pesisir di Indonesia. Sangat mirip dengan kerabatnya, cerek tilil (C. alexandrinus), status taksonomi cerek jawa hingga kini masih diperdebatkan.

Pengenalan sunting

Burung perandai berukuran kecil (15 cm), berparuh pendek. Tubuh berwarna cokelat dan putih; warna burung jantan dan betina serupa. Mirip cerek tilil tetapi kepalanya lebih cokelat kemerahan, kakinya pucat, dan garis di dada tanpa warna hitam. Warna putih kerah belakang biasanya tidak menyambung. Iris cokelat, paruh hitam, tungkai abu-abu hijau zaitun atau cokelat pucat.[2]:128-9

Suaranya lembut, berulang, dalam nada tunggal menaik "kwiik". Suara waktu terbang atau berjalan cepat adalah "tidip", "tik", atau "cik".[2]:129

Habitat dan kebiasaan sunting

Hidup di pantai atau padang rumput berpasir dekat pantai, di sungai, dan paya-paya. Mencari pakan sendirian atau dalam kelompok kecil. Sering berbaur dengan burung pantai lainnya.[2]:128 Makanannya adalah krustasea tepi pantai dan cacing laut.[3]:131

Di Jawa Barat, cerek jawa berbiak di antara bulan Mei dan Juli. Telur berwarna cokelat pucat, dengan bintik dan bercak cokelat gelap tidak teratur, diletakkan pada cekungan dangkal di atas pasir atau kerikil. Setiap kalinya, cerek jawa bertelur hingga 3 butir.[3]:131

Penyebaran sunting

Cerek jawa tercatat menyebar di Jawa, Kangean, Bali, dan Nusa Tenggara hingga Timor Leste. Juga dilaporkan dari Sumatra bagian selatan, Bangka, Belitung, dan Sulawesi barat daya.[4]

Konservasi sunting

Saat ini IUCN memasukkan populasi cerek jawa ke dalam kategori hampir terancam oleh kepunahan (NT, Near Threatened).[5] Status ini didasarkan pada kenyataan bahwa habitat perbiakan cerek jawa yang penting terdapat di sepanjang pesisir lautan, namun terbatas lokasinya, yang secara umum terancam oleh perluasan kegiatan pembangunan dan pengembangan pariwisata. Dalam pada itu, ukuran populasinya yang relatif kecil cenderung terus menurun.[6]

Catatan taksonomis sunting

Meskipun burung ini monotipik, status taksonominya masih belum jelas dan membingungkan. Sementara ini kebanyakan sumber menganggap cerek jawa sebagai jenis tersendiri, yang berkerabat dekat dengan C. marginatus, C. alexandrinus, C. dealbatus, C. nivosus dan C. ruficapillus.[4] Akan tetapi beberapa penulis masih memandang bahwa cerek jawa merupakan anak jenis, terutama anak jenis dari C. alexandrinus.[3][4][7]

Galeri sunting

Referensi sunting

  1. ^ Chasen, F.N. (1938). "Vier neue Vogelrassen aus Malaysia". Ornithologische Monatsberichte 46(1): 5-8. (1938)
  2. ^ a b c MacKinnon, J., K. Phillipps, dan B. van Balen. 2000. Burung-burung di Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan. Bogor:Puslitbang Biologi LIPI dan BirdLife IP. ISBN 979-579-013-7
  3. ^ a b c MacKinnon, J. 1993. Panduan lapangan pengenalan burung-burung di Jawa dan Bali. Jogyakarta:Gadjah Mada University Press. ISBN 979-420-150-2
  4. ^ a b c Wiersma, P. & G.M. Kirwan. (2019). Javan Plover (Charadrius javanicus). In: del Hoyo, J., Elliott, A., Sargatal, J., Christie, D.A. & de Juana, E. (eds.). Handbook of the Birds of the World Alive. Lynx Edicions, Barcelona. (https://www.hbw.com/node/53837 diakses pada 07 Januari 2019).
  5. ^ BirdLife International 2017. Charadrius javanicus. The IUCN Red List of Threatened Species 2017: e.T22693839A118306149. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2017-3.RLTS.T22693839A118306149.en. Diakses pada 07 Januari 2019.
  6. ^ BirdLife International (2019). Species factsheet: Charadrius javanicus. (http://www.birdlife.org diakses pada 08 Januari 2019).
  7. ^ Ashari, H. & D. Astuti. (2017). "Study on Phylogenetic Status of Javan Plover Bird (Charadrius, Charadriidae, Charadriiformes) through DNA Barcoding Analysis". Biosaintifika vol 9(1): 49-57, (2017)

Bacaan lanjut sunting

  • Kennerley, P.R.; D.N. Bakewell; & P.D. Round. (2008). "Rediscovery of a long-lost Charadrius plover from South-East Asia". Forktail 24: 63-79. (entri BirdingAsia)
  • Trainor, C.R. (2011). "The waterbirds and coastal seabirds of Timor-Leste: new site records, clarifying residence status, distribution and taxonomy". Forktail 27: 63-72. (entri ResearchGate)
  • Iqbal, M.; I. Febrianto & H. Zulkifli. (2011). "The occurrence of the Javan Plover Charadrius javanicus in Sumatra, Indonesia". Wader Study Group Bulletin 118(2): 131-3. (entri ResearchGate)
  • Iqbal, M.; F. Takari, D. Irawan, R. Faisal, A. Firdaus, Syafrizal, & A. Ridwan. (2012). "The shorebirds of Bangka Island". Stilt 61 (2012): 51–54. (entri ResearchGate)
  • Iqbal, M.; I. Taufiqurrahman; K. Yordan; S. van Balen. (2013). "The distribution, abundance and conservation status of the Javan Plover Charadrius javanicus". Wader Study Group Bulletin 120(1): 75-9. (entri ResearchGate)
  • Iqbal, M.; I. Taufiqurrahman; M. Gilfedder; K. Baskoro. (2013). "Field identification of Javan Plover Charadrius javanicus". Wader Study Group Bulletin 120(2): 96-101. (entri ResearchGate)
  • Iqbal, M. (2015). "Javan Plover Charadrius javanicus on Belitung Island, a new site for Sumatra (Indonesia)". Wader Study Group Bulletin 122(2): 160-162 - October 2015. (entri ResearchGate)

Pranala luar sunting