Candi Pawon

bangunan kuil di Indonesia

Candi Pawon terletak diantara Candi Mendut dan Candi Borobudur, tepat berjarak 1,75 km dari Candi Borobudur dan 1,15 km dari Candi Mendut. Candi Mendut terletak di Dusun Brojonalan, Kelurahan Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi Pawon didirikan antara abad VIII- IX Maehi pada masa kerajaan Mataram Kuna. Menurut Casparis, Candi Pawon merupakan tempat penyimpanan abu jenazah Raja Indra (782 - 812 M), ayah Raja Samarrattungga dari Dinast Syailendra.

Candi Pawon
Sudut barat laut Candi Pawon.
Candi Pawon di Jawa
Candi Pawon
Location within Jawa
Informasi umum
Gaya arsitekturCandi Jawatengahan
KotaKabupaten Magelang, Jawa Tengah.
NegaraIndonesia
Rampungawal abad ke-9
KlienSailendra

Candi Pawon terbuat dari batu andesit. Candi ini berdenah bujur sangkar, dengn panjang sisi-sisinya 10 m, dan mempunyai tinggi 13,3m. Bangunan candi menghadap kearah barat, berbilik satu dengan ukuran bilik 2,65 m x 2,64 m dan tinggi 5,20 m. Bentuk candi ini ramping, tidak seperti Candi Borobudur yang tambun. Bangunan Candi Pawon secara arsitektural terbagi dalam tiga bagian kaki, tubuh, dan atap candi. Bagian kaki candi berupa batur setinggi 1,5 m. Pada kaki candi inibanyak dihiasi ornamen-ornamen, seperti bunga dan sulur-suluran. Bagian tubuh candi dihiasi arca-arca Bodhisattva, dan bagian atap candi dihiasi stupa. Pintu masuk candi terletak di sebelah barat, pada anak tangga pintu masuk dihiasi makara, dan pada ambang atas pintu masuk terdapat hiasa kala. Atap candi berbentuk persegi bersusun dengan hiasan berupa stupa-stupa kecil di masing-masing sisinya dan puncaknya dihiasi dengan sebuah stupa yang lebih besar. Pada dinding bagian depan candi, di sebelah utara dan selatan pintu masuk, terdapat relung yang berisi relief yang menggambarkan Kuwera (Dewa Kekayaan) dal m posisi berdiri. Pahatan yang terdapat di selatan pintu sudah rusak sehingga tidak terlihat lagi wujud aslinya. Pahatan yang di utara pintu relief masih utuh, hanya bagian kepala saja yang sudah rusak. Pada dinding utara dan selatan candi terdapat relief yang sama, yaitu yang menggambarkan Kinara dan Kinari (makhluk setengah manusia setengah burung berkepala manusia, berbadan dan berkaki burung) berdiri mengapit pohon kalpataru yang tumbuh dalam sebuah jambangan. Di sekeliling pohon terletak beberapa pundi-pundi uang. Di bagian atas dinding juga terdapat sepasang jendela kecil yang berfungsi sebagai ventilasi. Di antara kedua lubang ventilasi tersebut terdapat pahatan kumuda. Relief di Candi Pawon merupakan relief dekoratif, tidak terdapat relief cerita pada candi ini.

Saat ini, situs berada dalam naungan Museum dan Cagar Budaya, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.

Lokasi

sunting

Letak Candi Pawon ini berada di antara Candi Mendut dan Candi Borobudur, tepat berjarak 1750 meter dari Candi Borobudur ke arah timur dan 1150 m dari Candi Mendut ke arah barat.

Sejarah dan pemugaran

sunting

Nama Candi Pawon tidak dapat diketahui secara pasti asal-usulnya. Ahli epigrafi J.G. de Casparis menafsirkan bahwa Pawon berasal dari bahasa Jawa awu yang berarti 'abu', mendapat awalan pa- dan akhiran -an yang menunjukkan suatu tempat. Dalam bahasa Jawa sehari-hari kata pawon berarti 'dapur', akan tetapi de Casparis mengartikannya sebagai 'perabuan' atau tempat abu. Penduduk setempat juga menyebutkan Candi Pawon dengan nama Bajranalan. Kata ini mungkin berasal dari kata bahasa Sanskerta vajra =yang berarti 'halilintar' dan anala yang berarti 'api'. Candi Pawon dipugar tahun 1903.

Arca dan arsitektur

sunting

Di dalam bilik candi ini sudah tidak ditemukan lagi arca sehingga sulit untuk mengidentifikasikannya lebih jauh. Suatu hal yang menarik dari Candi Pawon ini adalah ragam hiasnya. Dinding-dinding luar candi dihias dengan relief pohon hayati (kalpataru) yang diapit pundi-pundi dan kinara-kinari (mahluk setengah manusia setengah burung/berkepala manusia berbadan burung).

Galeri

sunting