Calon Oscar atau Oscar bait adalah istilah industri perfilman untuk film-film yang sepertinya sengaja diproduksi demi mendapat nominasi Academy Awards atau "piala Oscar".[1] Film seperti ini biasanya dirilis menjelang musim Oscar di akhir tahun agar memenuhi syarat kelayakan Academy Awards dan masih segar di ingatan para anggota Academy. Citra atau gengsi yang didapat studio karena menerima nominasi atau penghargaan kadang tidak terlalu penting jika dibandingkan dengan pendapatan tinggi yang diraup film tersebut; beberapa film bahkan bergantung pada piala Oscar untuk balik modal.[2][3][4][5]

Film-film yang dianggap sebagai calon Oscar memiliki ciri khas tertentu. Film drama sejarah yang megah, biasanya berlatar peristiwa-peristiwa tragis seperti Holocaust, sering dinilai layak dan mendapat nominasi di kategori-kategori teknis seperti sinematografi, tata rias dan rambut, desain kostum, atau desain produksi.[6] Apabila filmnya berlatar di masa kini, alurnya berkisah tentang tokoh yang mengalami kecacatan fisik atau mental. Umumnya, pemerannya pernah memenangi penghargaan atau mendapat nominasi, demikian pula dengan sutradara atau penulis naskahnya.

Meski istilah ini sudah beredar sejak 1948 dan sejumlah studio merilis beberapa film calon Oscar menjelang akhir tahun, mereka baru memanfaatkan nominasi Oscar sebagai strategi promosi film pada tahun 1978. Pada tahun itu, The Deer Hunter besutan Michael Cimino ditayangkan terbatas di hadapan anggota Academy dan kritikus dalam jangka waktu tertentu, lalu dirilis luas setelah nominasinya diumumkan.[7] Film tersebut memenangi Academy Award for Best Picture pada tahun yang sama. Studio-studio lain kemudian meniru strategi ini. Pada awal abad ke-21, istilah ini sudah lumrah digunakan oleh pembuat maupun penonton film.[8]

Film-film yang dijuluki "calon Oscar" tidak selalu sukses. Banyak film yang dinilai kritikus layak mendapat nominasi, tetapi akhirnya gagal. Para penonton pun menghindari film-film tersebut dan memilih film yang benar-benar mendapat nominasi. Menurut penelitian terhadap 3.000 film yang dirilis sejak 1985, dua dosen UCLA menetapkan film Come See the Paradise (1990) sebagai film yang sangat sengaja diproduksi demi memenangi piala Oscar. Film ini tidak mendapat nominasi dan gagal meraup keuntungan besar.[9]

Lihat pula sunting

  • Liburan Hallmark, hari libur yang sengaja dibuat untuk menaikkan penjualan di toko-toko

Catatan kaki sunting

Referensi sunting

  1. ^ VanAirsdale, S.T. (December 26, 2012). "Baiters Gonna Bait". Slate. Diakses tanggal March 10, 2014. 
  2. ^ Rausch, Andrew (2004). Turning Points in Film History. Citadel Press. Diakses tanggal March 10, 2014. 
  3. ^ American Independent Cinema: Indie, Indiewood and Beyond. Diakses tanggal 3 March 2014. 
  4. ^ Emanuele, Julie (January 26, 2014). "The Academy Didn't Bite for Oscar Bait This Year". Hollywood.com. Diakses tanggal March 10, 2014. 
  5. ^ Kalb, Ira (February 13, 2013). "Here's How Much Hollywood Studios And Stars Can Earn By Winning An Oscar". Business Insider. Diakses tanggal March 11, 2014. 
  6. ^ Detweiler, Craig, ed. (2008). Into the Dark (Cultural Exegesis): Seeing the Sacred in the Top Films of the 21st Century. Baker Academic. ISBN 9781585588466. Diakses tanggal 3 March 2014. 
  7. ^ Hofler, Robert (February 19, 2010). "Carr's marketing on 'Deer Hunter' rewrote awards game". Variety. Diakses tanggal March 10, 2014. 
  8. ^ Levy, Emanuel (February 21, 2010). "Deer Hunter: How to Promote a Controversial Film". emanuellevy.com. Diakses tanggal March 10, 2014. 
  9. ^ Keating, Joshua (January 15, 2014). "The Most (and Least) Oscar-Bait-y Movies Ever, According to Science". Slate. Diakses tanggal March 6, 2014. 

Pranala luar sunting