Bukakak adalah upacara yang bermakna permohonan kepada Sang Pencipta (Dewi Kesuburan) untuk memberikan kesuburan bagi tanah pertanian yang diolah, dan juga berharap mendapatkan hasil panen yang baik.[1] Bukakak sendiri artinya babi gulung yang matang hanya pada bagian dadanya saja.[1] Tradisi ini dilakukan di desa Adat Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali, Indonesia.[2] Upacara Bukakak digelar dua tahun sekali, pada bulan April atau bulan purnama sasih kedasa menurut kalender Bali.[2] Masyarakat yang melakukan upacara ini adalah masyarakat agraris yang memegang teguh adat-istiadat dan kepercayaan secara turun-temurun yang diwariskan leluhur.[3] Upacara ini telah dilakukan sejak zaman dahulu setahun sekali, tetapi karena terkendali biaya, maka upacara ini dilakukan dua tahun sekali.[3]

Pelaksanaan sunting

Sebelum melakukan upacara Bukakak, terlebih dahulu dilakukan persiapan-persiapan, yaitu:

  1. membersihkan perlengkapan upacara.[3]
  2. upacara ngusaha umi di Pura Pelinggih.[3]
  3. membuat dangsil yang berbentuk segi empat, yang terbuat dari pohon pinang dengan rangkaian bambu dan daun enau.[3]
  4. mengadakan upacara Ngusaha di pura yang berada di desa setempat.[3]
  5. upacara Gedenin di Pura Subak.[3]

Setelah persiapan upacara telah disiapkan, maka bukakak atau babi gulung tersebut diarak secara meriah diiringi gamelan Tik Nong, mengelilingi dan mengitari area persawahan untuk memohon berkah dari Dewi Kesuburan.[1]

Referensi sunting

  1. ^ a b c "Upacara Bukakak". wisatadewata.com. Diakses tanggal 6 Juni 2014.15.00.  [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ a b "Tradisi Upacara Bukakak". balitoursclub.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-06-06. Diakses tanggal 6 Juni 2014.15.00. 
  3. ^ a b c d e f g "Memohon Kesuburan Tanah dalam Upacara Bukakak". bali.panduanwisata.com. Diakses tanggal 6 Juni 2014.15.00.  [pranala nonaktif permanen]