Bijayendrawarman
Bijayendrawarman adalah nama salah seorang yuwaraja (raja muda/pangeran) dari Kerajaan Malayupura, yang berkuasa pada abad ke-14 di daerah Pasaman, Sumatera Barat. Nama Bijayendrawarman tertulis dalam Prasasti Lubuk Layang, yang ditemukan di Pancahan, Rao Selatan, Pasaman. Disebutkan bahwa ia mendirikan sebuah stupa, di suatu tempat yang dinamakan Parwatapuri.[1]
Apabila dilihat secara paleografi, bentuk tulisan pada prasasti itu serupa dengan tulisan lainnya yang dikeluarkan selama pemerintahan Raja Adityawarman. Ini berarti ada dua yuwaraja pada saat yang sama; yaitu Ananggawarman yang disebutkan dalam Prasasti Saruaso II,[2][3] serta Bijayendrawarman yang kemungkinan adalah anak pula dari Raja Adityawarman.[4] Tempat kekuasaan Bijayendrawarman yang terletak di wilayah perbatasan kerajaan (Pasaman), mungkin menunjukkan bahwa ia adalah anak yang lebih muda, yang diangkat menjadi penguasa untuk daerah itu.
Kemungkinan yang lain adalah Bijayendrawarman berhubungan dengan Akarendrawarman, yaitu penguasa kerajaan sebelum Raja Adityawarman.[5]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ Abidin, Mas'oed (2005). Ensiklopedi Minangkabau. Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau. hlm. 90. ISBN 9793797231, 9789793797236.
- ^ Andaya, Leonard Y. (2008). Leaves of the Same Tree: Trade and Ethnicity in the Straits of Melaka. ed. berilustrasi. University of Hawaii Press. hlm. 87-88. ISBN 0824831896, 9780824831899.
- ^ Schnitger, F. M. (1937). The Archaeology of Hindoo Sumatra. Leiden: Brill Archive. hlm. 13.
- ^ Kalpataru, Masalah 9. Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional, Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional (Indonesia). 1990. hlm. 229.
- ^ Kozok, Uli (2015). A 14th Century Malay Code of Laws: The Nitisarasamuccaya. Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 39. ISBN 9814459747, 9789814459747.