Beng Rahadian

ilustrator, komikus, karikaturis, dan dosen seni rupa Indonesia

Beng Rahadian (nama asli Bambang Tri Rahadian,[1] lahir di Cirebon, Jawa Barat, 1975[2]) adalah seorang ilustrator, komikus, karikaturis, dan dosen seni rupa Indonesia yang berbasis di Jakarta. Beng banyak menyuplai komik strip serta karikatur untuk harian ternama seperti Koran Tempo edisi Minggu dan Koran Sindo.[1] Selain pekerjaan utamanya dalam bidang komik dan ilustrasi, Beng juga merupakan pendiri Akademi Samali.[3]

Kehidupan pribadi

sunting

Beng menikah dengan Lulu Ratna, seorang aktivis film pendek.[4]

Karier

sunting

Beng memulai pendidikannya di Sekolah Menengah Seni Rupa, Bandung. Setelah lulus, ia berhasil masuk Institut Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (IKIP) Bandung, tetapi kemudian mengambil ujian masuk Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta, dalam bidang penyiaran televisi. Ia lolos, akan tetapi bidang ini mensyaratkan kepemilikan kamera, yang waktu itu tidak mampu ia beli. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk pindah jurusan ke Seni Komunikasi Visual.[4] Beng lulus dari ISI Yogyakarta pada tahun 2001.[5]

Setelah lulus, Beng memutuskan untuk berkarier di Malaysia. Selama di Malaysia, ia bekerja di majalah Aku dan Sesuatu sebagai kontributor komik strip, sekaligus animator key drawing di studio Jutakira Animation. Dalam perkembangannya, Beng merasa bahwa tidak banyak yang dapat diraihnya di Malaysia.[3] Ia kembali ke Indonesia pada tahun 2005, bekerja sekaligus sebagai kontributor artikel untuk majalah Wizard Indonesia serta kontributor komik strip untuk Koran Tempo edisi Minggu. Pada waktu ini pula, ia mendirikan Akademi Samali bersama Hikmat Darmawan, Adriansyah, dan Zarki.[6][7]

Pada tahun 2009, Beng melanjutkan pendidikannya, mengambil gelar S2 dalam bidang Penciptaan dan Kajian Seni Urban di Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta. Ia lulus pada tahun 2014 dan langsung bekerja sebagai dosen di Institut Kesenian Jakarta, tandem dengan tanggung jawab yang diembannya sebagai kontributor komik di beberapa koran dan proyek komik lainnya.[1]

Selain dimuat dalam berbagai antologi komik, Beng memiliki beberapa buku komik yang terbit dengan namanya, di antaranya Selamat Pagi Urbaz! (Terrant, 2002); Lotif (Cendana Art Media, 2009); Enjah (2013); 101 Canda Kopi (2015) dan Mencari Kopi Aceh (Octopus, 2016).[3][5][8]

Pada awal tahun 2020, terbitan Media Indonesia mewawancarai Beng tentang sebutan pekerjaannya sekarang, antara komikus, ilustrator, atau sketcher (penggambar sketsa). Ia lebih senang dikenal sebagai ilustrator, yang menurutnya "mewadahi semua". Dalam kalimat yang sama, Beng membuka jarak dengan persepsi orang terhadap dirinya sebagai komikus. Ia mengakui perpindahan ini disebabkan surutnya sektor penerbitan dan kurangnya kanal untuk menyalurkan hasrat menggambar komik yang terjadi pada tahun 2016. Meski demikian, Beng akan tetap menggambar komik, hanya saja dengan niat komersial yang jauh berkurang.[8]

  • Selamat Pagi Urbaz! (Terrant, 2002)
  • Lotif (Cendana Art Media, 2009)
  • Enjah (2013)
  • 101 Canda Kopi (2015)
  • Mencari Kopi Aceh (Octopus, 2016)
  • Sokrasana Syndrome (bersama Mansjur Daman, 2019)[9]

Pameran

sunting
  • Ilustrasi makanan Jepang untuk Japanese Cultural Week 2018[10]
  • Kartun Ber(b)isik (2019)[11]

Kurator

sunting
  • [Re]Kreasi Garis (2018)[12]

Penerimaan

sunting

Beberapa karya Beng telah mendapatkan penghargaan tingkat nasional, seperti Tidur Panjang (2007) yang memenangkan Kosasih Award dalam kategori Komik Cerita Terbaik, serta Enjah (2014) dalam penghargaan yang sama memenangkan kategori Komik Terbaik.[1]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d "Bambang Tri Rahadian, M.Sn". Seni Rupa IKJ (dalam bahasa Indonesia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-25. Diakses tanggal 2020-01-25. 
  2. ^ Planet 50-50: Comic & Cartoon Exhibition on Gender Equality. UN Women. 2016. 
  3. ^ a b c Maghfira, Astari (2015-06-22). "Beng Rahadian, Mengangkat Harkat Martabat Komik Indonesia". Ziliun. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-25. Diakses tanggal 2020-01-25. 
  4. ^ a b Wahid, Toni (2015-01-21). "Beng Rahadian dan 101 Canda Kopi". Cikopi (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-25. Diakses tanggal 2020-01-25. 
  5. ^ a b "Beng Rahadian | Islands of Imagination". islandsofimagination.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-25. Diakses tanggal 2020-01-25. 
  6. ^ Liputan6.com (2008-03-08). "Belajar Membuat Komik di Akademi Samali". Liputan6.com. Diakses tanggal 2020-01-25. 
  7. ^ CP Biennale 2005. Bank Indonesia. 2005. 
  8. ^ a b Fathurrozak, Fathurrozak (2020-01-04). "Beng Rahadian : Goresan Lini Ilustrasi". Media Indonesia. Diakses tanggal 2020-01-25. 
  9. ^ Kusumanto, Dody (2019-07-01). "Sokasrana Syndrome: Novel Grafis Kolaborasi Komikus Lintas Generasi". KAORI Nusantara. Diakses tanggal 2020-01-26. 
  10. ^ Tashandra, Nabilla. Wisnubrata, ed. "Memotret Lezatnya Makanan Khas Jepang Lewat Karya Seni". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-01-26. 
  11. ^ Putri, Ida Ayu Suryantini. "Kartun Ber(b)isik Hadirkan Karya-Karya Terbaru dengan Sentil Semangat "Zaman Now"". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-01-26. 
  12. ^ Amirio, Dylan. "Exhibition celebrates sketch art". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-26.