Nama batu bacan diambil dari nama Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Batu ini merupakan batu perhiasan penting pada masa kesultanan Bacan, Jailolo, Tidore dan Ternate. Batu ini memilikik nama ilmiah Krisokola.[1] Batu Bacan Doko berasal dari nama desa tempat pertama kali batu ini di temukan yaitu di Desa Doko, Kepulauan Kasiruta, Halmahera, Maluku Utara. Memilki warna yang khas, mulai dari hijau bening hingga gelap.[2]

Demikian sama Batu Bacan Palamea. Diambil dari nama desa tempat pertama kali batu ini diambil, yaitu di Desa Palamea, Kepulauan Kasiruta. Batu Bacan Palamea berwarna hijau muda kebiruan. Komposisi kandungan kapur (Chrysocolla) Bacan Palamea lebih banyak dibandingkan dengan Bacan Doko.[3]

Referensi sunting

  1. ^ Liputan6.com (2020-01-06). "Jenis Batu Bacan Termahal dan Keistimewaannya, Diburu Para Kolektor". liputan6.com. Diakses tanggal 2020-01-08. 
  2. ^ "Jenis Batu Bacan Termahal yang Masih Diburu Para Kolektor". Kieraha. 2020-01-07. Diakses tanggal 2020-01-08. 
  3. ^ "Jenis Batu Bacan Termahal yang Masih Diburu Para Kolektor". Kieraha. 2020-01-07. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-08. Diakses tanggal 2020-01-08.