Bardesanes atau Bardaisan (juga dikenal dengan Bardesanes dari Edessa) (154-222) adalah seorang bangsawan, sastrawan, dan filsuf yang berkebangsaan Suriah dan tokoh besar dalam kekeristenan di Edessa.[1] Orang tuanya adalah bangsawan Persia yang menyingkir ke Edessa karena konspirasi di istana.[1] Bardesanes sendiri lahir di Edessa pada tahun 154.[1] Ia belajar agama zoroaster dan tumbuh bersama temannya yang kelak menjadi Raja Abgar VIII, raja Edessa.[1] Pada tahun 179, ia menjadi seorang Kristen, tetapi terpangaruh sedikit pemikiran gnostik.[2] Karena kesalehannya, ia diangkat menjadi diaken di Edessa.[1] Selain itu, ia juga menjadi teman dekat Raja Abgar VIII dan mendapat posisi yang tinggi dalam istana Abgar VIII.[2] Walaupun menganut kekristenan yang ortodoks, Bardesanes mengembangkan teologinya yang mencampurkan teologi, astrologi, kosmologi, gnostisisme, dan filsafat Yunani.[1] Bardesanes menggunakan puisi dan nyanyian (berupa Mazmur-mazmur yang berjumlah 150) untuk menyebarluaskan pandangannya.[2] Pada tahun 216 ia menyingkir ke Armenia karena Edessa dikuasai oleh Romawi.[2] Ia manyingkir dari Edessa karena Romawi bermusuhan dengan Persia, sedangkan dia adalah keturunan bangsawan Persia.[1]

Edessa, kota kelahiran Bardesanes

Doktrin

sunting

Berbagai pendapat dikemukakan mengenai doktrin sebenarnya dari Bardesanes. Pada awalnya Hippolitus dari Roma dalam "Philosoph., VI, 50" menyebutkan bahwa doktrin Bardesanes adalah semacam Valentinianisme, yaitu bentuk Gnostisisme paling populer. Adolf Hilgenfeld pada tahun 1864 mempertahankan pandangan ini, terutama berdasarkan kutipan dari St. Efrem, yang memusatkan hidupnya untuk melawan aliran Bardaisanisme di Edessa.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f g F.D. Wellem. 2003. Riwayat hidup singkat tokoh-tokoh dalam sejarah gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
  2. ^ a b c d (Inggris) Ken Parry, dkk (eds.). 1999. The Blackwell dictionary of eastern Christianity. Oxford: Blackwell Publishers.
  3. ^ Arendzen 1913.