Banjir Malaysia 2021–2022
Banjir Malaysia 2021 adalah peristiwa banjir yang melanda Semenanjung Malaysia pada Desember 2021. Banjir ini terjadi imbas hujan lebat yang terus-menerus melanda di banyak daerah di Semenanjung Malaysia yang disebabkan depresi tropis bernama depresi tropis 29W yang menerjang Semenanjung Malaysia dari Laut Tiongkok Selatan.[1] Di samping musim muson serta kejadian air pasang, banjir mulai melanda beberapa negara bagian, terutama di daerah Lembah Klang dan Pantai Timur.[2]
Tanggal | 16 Desember 2021 – 19 Januari 2022 (1 bulan dan 3 hari) |
---|---|
Lokasi | Semenanjung Malaysia |
Penyebab | Depresi tropis 29W, Angin Muson Timur Laut |
Depresi tropis (skala JMA) | |
---|---|
Depresi tropis (SSHWS) | |
Terbentuk pada | 14 Desember |
Mereda pada | 17 Desember |
Kecepatan angin maksimal | 10 menit: 55 km/jam 1 menit: 55 km/jam |
Tekanan minimal | 1006 hPa (mbar) |
Banjir di Lembah Klang merupakan banjir yang paling terdampak mengingat Lembah Klang umumnya tidak terdampak banjir akibat muson seperti daerah Pantai Timur.[3] Ini menyebabkan ribuan orang terpaksa dievakuasi.[4]
Dampak
suntingLembah Klang
suntingDaerah Lembah Klang merupakan daerah yang terdampak dalam banjir ini terutama daerah Klang, Shah Alam, dan Sepang.[5] Disebabkan faktor-faktor di atas, hujan lebat yang terus-menerus melanda Lembah Klang sejak 17 Desember hingga 18 Desember, dengan pihak meteorologi negara mengumumkan masa peringatan bahaya hujan lebat hingga 19 Desember.[6] Menjelang 18 Desember, sekitar 4.000 orang terpaksa dievakuasi dengan puluhan pusat evakuasi sementara dibuka.[7] Pada malam itu, sungai-sungai utama Lembah Klang mula meningkat hingga tingkat bahaya.[8] Selain itu, daya tampung air Bendungan Klang Gates juga meningkat ke tahap yang mengkhawatirkan, sehingga pihak pengelola terpaksa melepaskan air berlebihan secara bertahap.[9]
Banjir bandang ini menyebabkan jalan bebas hambatan di sekitar Lembah Klang terdampak sehingga menyebabkan banyak orang terjebak di sekitar daerah ini.[10]
Negeri Sembilan dan Melaka
suntingDi Negeri Sembilan, beberapa distrik terdampak banjir bandang, sehingga beberapa orang ratus terpaksa dievakuasi.[11] Di Melaka, hampir 300 orang terpaksa dievakuasi akibat banjir yang melanda beberapa tempat.[12]
Rujukan
sunting- ^ "Malaysia - Tropical Depression TWENTYNINE (GDACS, JTWC, Met Malaysia, AHA Centre) (ECHO Daily Flash of 17 December 2021)". Reliefweb.int (dalam bahasa Inggris). 17 Desember 2021. Diakses tanggal 18 Desember 2021.
- ^ "Hujan berterusan sejak semalam, beberapa negeri dilanda banjir". Astro Awani. 18 Desember 2021. Diakses tanggal 18 Desember 2021.
- ^ "Banjir di Selangor luar jangka". Sinar Harian. 19 Desember 2021. Diakses tanggal 19 Desember 2021.
- ^ Latiff, Rozana (19 Desember 2021). "Thousands displaced by floods in Malaysia". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 19 Desember 2021.
- ^ "Klang, Sepang paling teruk terjejas banjir di Selangor". Malaysiakini. 18 Desember 2021. Diakses tanggal 19 Desember 2021.
- ^ Ong, Justin (19 Desember 2021). "MetMalaysia: Rain red alert for Klang Valley extended, expanded to Pahang". Malay Mail (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 19 Desember 2021.
- ^ "Flood victims evacuated to relief centres in affected states continue to rise". Malay Mail (dalam bahasa Inggris). 19 Desember 2021. Diakses tanggal 19 Desember 2021.
- ^ "Brace for floods, Kuala Lumpur". Free Malaysia Today (dalam bahasa Inggris). 19 Desember 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-18. Diakses tanggal 18 Desember 2021.
- ^ Razali, Safeek Affendy; Parzi, Nasaruddin (19 Desember 2021). "Air empangan Klang Gate dilepaskan berperingkat". Harian Metro. Diakses tanggal 19 Desember 2021.
- ^ "Shah Alam lumpuh, majoriti kawasan dinaiki air, jalan utama putus". Utusan Malaysia. 18 Desember 2021. Diakses tanggal 19 Desember 2021.
- ^ Zulkifli, Syamilah (18 Desember 2021). "Lima daerah di Negeri Sembilan dilanda banjir kilat". Sinar Harian. Diakses tanggal 19 Desember 2021.
- ^ Abu Bakar, Nazri (18 Desember 2021). "Banjir di Melaka kian merisaukan". Harian Metro. Diakses tanggal 19 Desember 2021.