Bandar Udara Long Ampung

bandar udara di Indonesia

Bandar Udara Long Apung adalah bandar udara yang terletak di Desa Long Ampung, Kecamatan Kayan Selatan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Bandar udara ini memiliki ukuran landasan pacu 1.600 m x 30 m. Tahun depan landasan pacu di bandar udara ini akan di perpanjang menjadi 2.135 x 45 meter (7.005 ft × 148 ft). Akses untuk mencapai kota ada Angkutan Kabupaten Manilau dan BUS Shantika, BUS Harapan Jaya dan BUS Damri pilihan yang ada juga mobil travel atau ojek.

Bandar Udara Long Apung
Informasi
JenisPublik
PemilikPrivat
PengelolaPrivat
MelayaniLong Ampung, Kabupaten Malinau Kalimantan Utara, Indonesia
LokasiKayan Bagian Selatan
Ketinggian dpl731,52 mdpl
Koordinat01°42′13″N 114°58′13″E / 1.70361°N 114.97028°E / 1.70361; 114.97028Koordinat: 01°42′13″N 114°58′13″E / 1.70361°N 114.97028°E / 1.70361; 114.97028
Peta
Kalimantan Provinsi di Indonesia
Kalimantan Provinsi di Indonesia
LPU di Borneo
LPU
LPU
Lokasi bandara di Borneo Indonesia
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
m kaki
00/18 840 2.756 Bitumen
Sources: DGCA,[1] ASN,[2] GCM[3]

Maskapai dan tujuan sunting

Berikut adalah maskapai dan destinasi yang melayani Bandar Udara Long Apung:

Maskapai Tujuan
Susi Air Samarinda, Tanjung Selor, Malinau, Tarakan (Kargo)

Kecelakaan dan insiden sunting

Tanggal 26 Januari 2008, hari Sabtu sekitar pukul 09.30 WITA, pesawat Casa-212 200 milik DAS bertolak dari Bandar Udara Internasional Juwata, Kota Tarakan pukul 08.10 WITA menuju Bandar Udara Long Apung mengalami kecelakaan. Pesawat sedang menjalani misi membawa material panel surya guna pembangkit listrik warga pedalaman di kawasan perbatasan RI-Malaysia. Pesawat ini kehilangan kontak dengan menara Air Traffic Control (ATC) Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Kota Balikpapan, sekitar 0107 UTC atau sekitar pukul 09.07 WITA. Lokasi jatuhnya pesawat disebuah lembah di Desa Lidung Payau, tepatnya di koordinat 01°34′48″LU,115°00′23″BT.[4] Tiga awak pesawat yakni pilot Sumiskun dan co-pilot Clifford Wattimena serta mekanik Darsono ditemukan tewas. Co-pilot adalah putera dari Marsekal Muda (Pur) Leonardus Willem Johanes Wattimena mantan Panglima AU Mandala pada masa perebutan Irian Barat dari Belanda.[5]

Referensi sunting

Pranala luar sunting