Bait Surau

film Indonesia

Bait Surau adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 2015 yang disutradarai oleh Kuswara Sastra Permana serta dibintangi oleh Rio Dewanto dan Astri Nurdin.

Bait Surau
SutradaraKuswara Sastra Permana
ProduserAnita Aulia
Ditulis olehRichyana
Rakha Wahyu
Yus R. Ismail
PemeranRio Dewanto
Nadia Vella
Ihsan Tarore
Taufan Purbo
Wenny
Nurul
Melissa Putri
Cok Simbara
Astri Nurdin
Tanggal rilis
22 Oktober 2015
Durasi... menit
NegaraIndonesia Indonesia

Sinopsis

sunting

Kisah kehidupan sederhana seorang anak manusia dalam mencari jati diri dan kembali ke jalan Allah SWT. Adalah Rommy (Rio Dewanto), seorang eksekutif muda yang mapan dan sukses namun dalam kehidupannya sarat dengan kemaksiatan. Tetapi setelah kepergian istrinya(Nadia Vela), kehidupan Rommy berubah dan mencoba untuk memperbaiki diri.

Sebagai asisten rumah tangga Rommy, Ramdhan(Ihsan Tarore) yang taat beribadah itu diusir dari rumah. Romy menyadari kesalahannya lalu segera menyusul Ramdhan ke kampung halamannya hendak meminta maaf. Suasana rumah Ramdhan yang kecil nan sederhana ternyata mampu menggugah hati Rommy, kepada Ramdhanlah Rommy menaruh harapannya untuk belajar sholat dan membaca Al-Qur’an.

Rommy memulai perjalanan spiritualnya di sebuah desa kecil di pesisir pantai, tempat di mana Ramdhan tinggal bersama Abah(Cok Simbara) dan siti(Astri Nurdin), kakaknya. Di desa itu, Rommy mengalami banyak peristiwa yang tak terbayangkan sebelumnya. Memulai hidup baru sebagai seorang nelayan yang sederhana, jauh dari kesan “arogan” layaknya ketika ia berada di kota. Keberadaan Rommy di desa itu tidak disambut baik oleh Haji Sodik(Tahta Perlawanan), seorang pengusaha kaya raya di desa itu. Sepenggal kisah asmaranya mengalir lirih bersama seorang gadis bisu berperangai baik, Siti.

Perlahan Rommy mulai menemukan jati dirinya, ia mulai mempelajari dan menjalankan kalam Illahi, hingga pada suatu saat Rommy terenyuh ketika melihat Surau tua yang tampak sepi dan tak terawat. Dengan sisa tabungan yang dimilikinya ia tergugah untuk memperbaiki dan membangun Surau itu. Dengan harapan, setelah Surau itu diperbaiki, akan banyak orang yang mau sholat dan belajar mengaji seperti dirinya. Meskipun melalui berbagai ujian dan rintangan, pada akhirnya niat baik Rommy untuk memperbaiki dan membangun Surau tua itu terwujud.

Sampai waktu peresmian Surau tiba, Romy, Ramdhan dan ke tiga karibnya tak kunjung kembali dari melaut. Dua orang nelayan mengabarkan Kecelakaan kapal nelayan ditengah lautan yang dialami Rommy, Ramdhan dan ketiga karibnya. Rommy telah meninggalkan warisan niat, semangat dan amanat yang tertanam kuat dalam Surau yang dinamai Surau Alghazali, seperti nama panggilan Abah kepada Romy.

Ghazali bertemu sang khaliq seutuhnya di dalam “Bait Surau" itu.

Pemeran

sunting

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting