Asuransi disabilitas

Asuransi disabilitas, atau juga disebut asuransi pendapatan disabilitas, atau perlindungan pendapatan, adalah bentuk asuransi yang menjamin pendapatan yang diperoleh penerima manfaat terhadap risiko terjadinya disabilitas yang menghalanginya untuk menyelesaikan fungsi kerja inti. Misalnya, dalam kasus gangguan psikologis pekerja mungkin menderita ketidakmampuan untuk mempertahankan ketenangan. Selain itu, pekerja yang memiliki gangguan fisik seperti menderita cedera, penyakit atau kondisi fisik yang menyebabkan ketidakmampuannya untuk bekerja. Asuransi disabilitas meliputi cuti sakit berbayar, tunjangan cacat jangka pendek, dan tunjangan cacat jangka panjang.[1][2]

Statistik di AS menunjukkan bahwa kecelakaan yang mengakibatkan kelumpuhan rata-rata terjadi tiap detik.[3] Lebih dari satu dari empat orang yang berusia 20 tahun saat ini nantinya tidak dapat bekerja karena sakit atau cedera selama satu tahun atau lebih sebelum pensiun.[4]

Konsep asuransi disabilitas yang sama diterapkan di beberapa negara sebagai asuransi perlindungan pendapatan.

Sejarah

sunting
 
The Railway Passengers Assurance Company didirikan pada tahun 1848 sebagai perusahaan pertama yang menyediakan asuransi kecelakaan.

Asuransi disabilitas modern mulai tersedia pada akhir abad ke-19 yang awalnya dikenal sebagai "asuransi kecelakaan".[5][6] Perusahaan pertama yang menawarkan asuransi kecelakaan adalah Railway Passengers Assurance Company, yang dibentuk pada tahun 1848 di Inggris untuk menjadi jaminan kematian (yang semakin meningkat) pada sistem perkeretaapian yang baru terbentuk. Perusahaan ini terdaftar sebagai Perusahaan Kompensasi Korban Universal untuk:

"...memberikan jaminan atas kehidupan orang-orang yang bepergian dengan kereta api dan untuk memberikan, dalam kasus kecelakaan yang tidak berakhir fatal, kompensasi kepada tertanggung untuk cedera yang diterima dalam kondisi tertentu."

Perusahaan ini mencapai kesepakatan dengan perusahaan kereta api, dimana asuransi kecelakaan dasar akan dijual sebagai satu paket bersama dengan tiket perjalanan kepada pelanggan. Perusahaan membebankan premi yang lebih tinggi untuk perjalanan kelas dua dan tiga karena risiko cedera yang lebih tinggi di gerbong tanpa atap.[7][8]

Asuransi disabilitas individu

sunting

Mereka yang perusahannya tidak memberikan tunjangan atau individu wiraswasta yang menginginkan asuransi disabilitas dapat membeli polis sendiri. Premi dan manfaat yang tersedia untuk pertanggungan individu sangat bervariasi antara perusahaan, pekerjaan, negara bagian dan negara. Secara umum, premi lebih tinggi diberikan untuk polis yang memberikan lebih banyak manfaat bulanan, untuk jangka waktu yang lebih lama, dan dapat membayarkan manfaat lebih cepat setelah klaim disabilitas. Premi juga cenderung lebih tinggi untuk polis yang mendefinisikan disabilitas dalam istilah yang lebih luas, yang berarti polis tersebut akan membayar manfaat dalam berbagai situasi yang lebih luas . Saat ini, terdapat kalkulator asuransi disabilitas yang berbasis web yang dapat membantu dalam menentukan asuransi disabilitas yang dibutuhkan.[9]

Asuransi cacat dengan batas tinggi

sunting

Asuransi disabilitas dengan batas tinggi dirancang untuk menjaga manfaat disabilitas individu sebesar 65% dari pendapatan terlepas dari tingkat pendapatannya. Cakupan biasanya dikeluarkan sebagai tambahan untuk pertanggungan standar. Dengan asuransi disabilitas batas tinggi, manfaat dapat berupa tambahan $2.000 hingga $100.000 per bulan dari pertanggungan standar. Cakupan tunggal dan cakupan partisipasi (cacat jangka panjang individu atau kelompok) telah meningkat menjadi $30.000 di beberapa rumah sakit.

Asuransi disabilitas biaya tambahan bisnis

sunting

Cakupan Business Overhead Expense (BOE) dapat mengganti rugi bisnis untuk biaya tambahan jika pemiliknya mengalami cacat. Manfaat yang memenuhi syarat meliputi: pembayaran sewa atau hipotek, utilitas, biaya sewa, binatu/pemeliharaan, biaya layanan akuntansi/penagihan, premi asuransi bisnis, gaji karyawan, tunjangan karyawan, pajak properti, dan pengeluaran rutin bulanan lainnya.

Program jaminan sosial nasional

sunting

Di sebagian besar negara maju, bentuk asuransi disabilitas yang paling penting adalah yang disediakan oleh pemerintah nasional untuk semua warga negara. Misalnya, versi Inggris adalah bagian dari Asuransi Nasional; versi AS adalah Social Security (SS)—khususnya, beberapa bagian dari SS termasuk Social Security Disability Insurance (SSDI) dan Supplemental Security Income (SSI). Sedangkan Indonesia memiliki BPJS Ketenagakerjaan. Program-program ini memberikan landasan di bawah semua asuransi disabilitas lainnya. Dengan kata lain, mereka adalah jaring pengaman yang menangkap setiap orang yang (a) tidak diasuransikan atau (b) memiliki asuransi yang terlalu rendah. Dengan demikian, mereka adalah program besar dengan banyak penerima manfaat. Teori umum dari formula manfaat menyatakan bahwa manfaat ini cukup untuk mencegah kemiskinan yang parah.[10]

Asuransi cacat yang disediakan oleh pemberi kerja

sunting

Salah satu alasan disabilitas yang paling umum adalah cedera di tempat kerja, yang menjelaskan mengapa asuarnsi kerja menjadi asuransi disabilitas terbesar kedua, adalah yang disediakan oleh pemberi kerja untuk melindungi karyawan mereka. Ada beberapa bagian yang mungkin tidak menjadi bagian dari paket asuransi ini: seperti kompensasi pekerja dan polis asuransi kecacatan yang lebih umum.

Kompensasi pekerja

sunting

Kompensasi pekerja menawarkan pembayaran kepada karyawan yang (biasanya sementara, jarang permanen) tidak dapat bekerja karena cedera terkait pekerjaan. Namun, kompensasi pekerja sebenarnya lebih dari sekedar asuransi pendapatan, karena kompensasi ini juga memberikan kompensasi untuk kerugian ekonomi (masa lalu dan masa depan), penggantian atau pembayaran biaya pengobatan (berfungsi dalam hal ini sebagai bentuk asuransi kesehatan), dan manfaat yang dibayarkan kepada tanggungan pekerja yang terbunuh selama bekerja (bentuk asuransi jiwa). Kompensasi pekerja tidak memberikan perlindungan kepada mereka yang tidak bekerja. Namun, statistik menunjukkan bahwa sebagian besar disabilitas terjadi saat orang sedang tidak bekerja dan oleh karena itu tidak ditanggung oleh kompensasi pekerja.[11]

Cerita sampul majalah Newsweek untuk tanggal 5 Maret 2007 membahas masalah yang dihadapi veteran perang Afghanistan dan Irak Amerika dalam menerima tunjangan veteran. Artikel tersebut menggambarkan seorang veteran yang menunggu 17 bulan untuk mulai menerima pembayaran. Artikel lain, di The New York Times, menunjukkan bahwa selain menunggu lama, ada juga perbedaan perlakuan yang tergantung dari negara tempat tinggal veteran dan apakah dia veteran Angkatan Darat, Garda Nasional, atau Korps Cadangan.[12] Artikel Newsweek mengatakan bahwa mungkin sulit bagi seorang veteran untuk mendapatkan persetujuannya; Newsweek menggambarkan manfaatnya sebagai berikut:

"Seorang veteran dengan peringkat kecacatan 100 persen mendapat sekitar $2.400 sebulan—lebih banyak jika dia memiliki anak. Disabilitas 50 persen mendapatkan sekitar $700 sebulan. Tetapi, setidaknya bagi awal kepulangan mereka, bagi banyak prajurit yang kembali dengan luka-luka, pendapatan itu adalah satu-satunya pendapatan mereka." [13]

Angka di tahun 2007 yang dikutip di atas dinaikkan pada tahun 2012 menjadi $2.673 per bulan (lebih banyak dengan anak-anak) dan, untuk kecacatan 50%, $797 per bulan untuk seorang veteran tunggal.

Menurut sebuah di artikel Newsweek,[14] orang-orang Amerika yang terluka dalam beberapa perang tertentu mungkin akan menerima kompensasi dan perawatan kesehatan yang jauh lebih baik daripada tentara Afghanistan atau Irak yang sama-sama terluka.

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Olmstead, Bill. "How To Buy Disability Insurance". Disability Quotes (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-29. 
  2. ^ Human Resource Management, Society for (2020-02-28). "Managing Disability Benefits". SHRM (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-04. 
  3. ^ Employees Union, National Treasury (2011-07-27). "Disability Statistics" (PDF). nteu.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-27. Diakses tanggal 2021-12-05. 
  4. ^ "DISABILITY INSURANCE STATISTICS". Disability Quotes. 15 September 2020. Diakses tanggal 4 Desember 2021. 
  5. ^ "How Health Insurance Works". Howstuffworks. 2006-02-04. Diakses tanggal 2021-12-04. 
  6. ^ Thompson, Whit. "How Insurance Began: 3000 Years of History". WSR (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-04. 
  7. ^ "Railway Passengers Assurance Company Ltd". Diarsipkan dari versi asli tanggal January 4, 2014. Diakses tanggal 2012-12-05. 
  8. ^ A. P. Woodward (March 1917). "The Disability Insurance Policy". The Annals of the American Academy of Political and Social Science. 70 (1): 227–237. doi:10.1177/000271621707000116. 
  9. ^ "LIFE Foundation | Disability Insurance Needs Calculator". Lifehappens.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-22. Diakses tanggal 2021-12-04. 
  10. ^ Ball, Phoebe; Morris, Michael; Hartnette, Johnette; Blanck, Peter (2006-12-15). "Breaking the Cycle of Poverty: Asset Accumulation by People with Disabilities". Disability Studies Quarterly (dalam bahasa Inggris). 26 (1). doi:10.18061/dsq.v26i1.652. ISSN 2159-8371. 
  11. ^ F. Schoeni, Robert; T. Reville, Robert (2003/2004). "The Fraction of Disability Caused at Work". Social Security Bulletin. 65 (4). 36.3 percent of disabled individuals attribute their disability to work 
  12. ^ Urbina, Ian; Ron Nixon (2007-03-09). "Veterans Face Vast Inequities Over Disability". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-29. Diakses tanggal 2021-12-04. 
  13. ^ Ephron, D; Childress, S (5 Maret 2007). "Forgotten Heroes". Newsweek. 149 (10). hlm. 28–37. ISSN 0028-9604. PMID 17380811. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Februari 2007. Diakses tanggal 5 Desember 2021. 
  14. ^ Dehghanpisheh, B (March 2, 2007). "Untreated Wounds". Newsweek. 149 (10): 34. ISSN 0028-9604. PMID 17380812. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 5, 2007. Diakses tanggal December 5, 2021.