Askolani Nasution
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Akolani Nasution merupakan salah seorang budayawan asal Mandailing Natal lahir pada tanggal 17 September 1966 Tapanuli Selatan, dengan nama ayah Ahmad Nasution dan ibu Nursinah Rambe.[1]
Riwayat PendidikanSunting
- SDN 142568 Simaninggir, Kec. Siabu (1980)
- SMPN Siabu (1983)
- SMAN Siabu (1986)
- Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, IKIP Padang (1993)[2]
KaryaSunting
- Lagu
- Lagu Ciptaan: 1. Lagu “Ilu” soundtrack film “Biola na Mabugang” (2011)
- Lagu “Ro”, soundtrack film “Biola na Mabugang” (2011)
- Lagu “Tak Bernyawa”, soundtrack film “Tias” (2012)
- Lagu “Tak Bertepi”, soundtrack film “Tias” (2011)
- Lagu “Dangol”, soundtrack film “Marina” (2016)
- Lagu “Sapai”, soundtrack film “Marina” (2016)
- Lagu “Aku Sudah Banyak Menderita”, soundtrack drama “Multatuli” (2017)
- Lagu “Mulak tu Mandailing”, soundtrack film “Cinta dalam Sepotong Bambu” (2021)
- Lagu “Andung Panyosalan”, soundtrack film “Cinta dalam Sepotong Bambu” (2021)
- Publikasi Artikel
- Mandailing dalam Histori Indonesia
- Abdul Hamid Lubis, Orang Penting yang Terlupakan
- Tor-tor Mandailing
- Kesusastraan Mandailing
- Pulang Kampung dalam Tradisi Mandailing, Kompasiana, 2020
- Makna Sosial Bersawah, dari “Manyaraya” hingga “Marsali”
- Sampuraga
ReferensiSunting
- ^ Batubara, Dahlan (2008-06-27). "askolani nasution". mandailingonline.com. Diakses tanggal 2023-01-16.
- ^ "Askolani". Diakses tanggal 2023-01-16.