Askolani Nasution merupakan salah seorang budayawan asal Mandailing Natal lahir pada tanggal 17 September 1966 Tapanuli Selatan, dengan nama ayah Ahmad Nasution dan ibu Nursinah Rambe[1]. Awal dari karya Askolani ini dimulai pada tahun 1987 dengan menulis cerpen pertamanya yang berjudul Saat Cinta Harus Memilih, cerven ini terbit di majalah tiara pada tahun itu juga[2].

Askolani seorang budayawan asal Mandailing Natal

Riwayat Pendidikan sunting

  • SDN 142568 Simaninggir, Kec. Siabu (1980)
  • SMPN Siabu (1983)
  • SMAN Siabu (1986)
  • Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, IKIP Padang (1993)[3]

Karya sunting

  • Lagu
  1. Lagu Ciptaan: 1. Lagu “Ilu” soundtrack film “Biola na Mabugang” (2011)
  2. Lagu “Ro”, soundtrack film “Biola na Mabugang” (2011)
  3. Lagu “Tak Bernyawa”, soundtrack film “Tias” (2012)
  4. Lagu “Tak Bertepi”, soundtrack film “Tias” (2011)
  5. Lagu “Dangol”, soundtrack film “Marina” (2016)
  6. Lagu “Sapai”, soundtrack film “Marina” (2016)
  7. Lagu “Aku Sudah Banyak Menderita”, soundtrack drama “Multatuli” (2017)
  8. Lagu “Mulak tu Mandailing”, soundtrack film “Cinta dalam Sepotong Bambu” (2021)
  9. Lagu “Andung Panyosalan”, soundtrack film “Cinta dalam Sepotong Bambu” (2021)
  • Publikasi Artikel
  1. Mandailing dalam Histori Indonesia
  2. Abdul Hamid Lubis, Orang Penting yang Terlupakan
  3. Tor-tor Mandailing
  4. Kesusastraan Mandailing
  5. Pulang Kampung dalam Tradisi Mandailing, Kompasiana, 2020
  6. Makna Sosial Bersawah, dari “Manyaraya” hingga “Marsali”
  7. Sampuraga

Referensi sunting

  1. ^ Batubara, Dahlan (2008-06-27). "askolani nasution". mandailingonline.com. Diakses tanggal 2023-01-16. 
  2. ^ Adam, Roy. "Askolani nasution". Mandailing Online. Diakses tanggal 2023-10-18. 
  3. ^ "Askolani". Diakses tanggal 2023-01-16.