Asian Agri

perusahaan asal Indonesia

Asian Agri adalah salah satu perusahaan kelapa sawit nasional terbesar di Asia dengan kapasitas produksi sebesar 1 juta ton minyak sawit per tahun. Perusahaan ini merupakan pelopor dari program kemitraan dengan petani kelapa sawit terbesar di Indonesia.

Asian Agri
Perusahaan swasta
IndustriPerkebunan dan Pabrik kelapa sawit
Kantor pusat
Jl. Letjend MT Haryono No. A-1 Medan
,
ProdukMinyak Sawit Mentah
Karyawan
Lebih dari 29.000
Situs webasianagri.com/id/

Sejarah

sunting

Berdiri tahun 1979, perusahaan mengelola 28 kebun dan 20 pabrik minyak kelapa sawit di Riau, Jambi dan Sumatera Utara. Perusahaan mengelola total lahan perkebunan kelapa sawit seluas 100.000 hektar dan bermitra dengan para petani plasma dan petani swadaya yang masing-masing mengelola 60.000 hektar dan 41.000 hektar lahan.[1] Perusahaan juga mempekerjakan 25.000 karyawan.[2]

Kemitraan dengan Petani

sunting

Program PIR-Trans dan Petani Plasma

sunting

Asian Agri merupakan salah satu perusahaan pertama yang berpartisipasi dalam rangka mendukung program Perkebunan Inti Rakyat – Transmigrasi (PIR-Trans) yang diinisiasi oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1987. Melalui skema inti-plasma, program ini menyinergikan antara peran perusahaan yang memiliki pengalaman dalam mengelola perkebunan kelapa sawit (inti) dan para petani transmigran (plasma). Walaupun para petani transmigran dibekali dengan 2 hektar lahan untuk budidaya kelapa sawit, namun banyak dari para petani plasma yang memiliki pengetahuan serta keahlian yang minim dalam hal mengelola kelapa sawit.[3]

Melalui program ini, Asian Agri bermitra dengan para petani plasma di Riau dan Jambi. Program kemitraan ini mencakup pemberian fasilitas berupa pembangunan kebun, pembangunan infrastruktur serta memberikan pelatihan kepada para petani untuk mengelola kebun kelapa sawit secara berkelanjutan. Perusahaan ini juga turut mendukung dalam hal pencarian fasilitas pendanaan bagi para petani.[4][5][6]

Para petani berkontribusi dalam menyumbang hingga setengah dari total produksi minyak kelapa sawit yang diproduksi oleh perusahaan.

Melalui penerapan praktik pengelolaan terbaik, manajemen hama terpadu, penggunaan bibit unggul, serta praktik pemupukan yang benar, banyak dari para petani yang telah berhasil meningkatkan hasil produksi kebun, yang berpengaruh pada pendapatan mereka.[7][8][9]

Asian Agri juga membantu para petani mitra dalam memperoleh sertifikasi keberlanjutan kelapa sawit seperti Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO), dan International Sustainability and Carbon Certification (ISCC).[10][11][12]

Petani Swadaya

sunting

Program kemitraan Asian Agri bersama para petani kelapa sawit turut menjangkau para petani swadaya. Bersama dengan WWF Indonesia, RSPO dan pemerintah, perusahaan mendukung Asosiasi Amanah untuk memperoleh sertifikasi RSPO pada tahun 2012. Pada tahun 2015 lalu, Asosiasi Amanah telah menaungi sebanyak 349 petani kelapa sawit swadaya yang mengelola 763 lahan perkebunan kelapa sawit.

Program sertifikasi ini merupakan yang pertama dan menjadikan Asosiasi Amanah sebagai asosiasi petani kelapa sawit swadaya pertama yang memperoleh sertifikasi RSPO di Indonesia.[13][14] Melalui penerapan praktik keberlanjutan yang diterapkan oleh para petani, program kemitraan ini selanjutnya dapat memperbaiki manajemen pengelolaan yang dilakukan oleh para petani dan meningkatkan produktivitas kebun. Menurut data yang dicatat, hasil produksi tandan buah segar sawit milik petani mitra mampu meningkat dari 1,4 ke angka 2,0 ton CPO per hektar.[15]

Pada bulan Maret 2016, Kementerian Pertanian Indonesia, United Nations Development Programme (UNDP) dan Asian Agri mempelopori 3 bulan pelatihan untuk 500 petani anggota Asosiasi Amanah mengenai manajemen pengelolaan perkebunan yang efektif. SNV Netherlands Development Organisation turut memfasilitas dan memberikan dukungan teknis. Para peserta selanjutnya mengikuti program sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) sebelum akhirnya kembali menjadi asosiasi petani swadaya pertama di Indonesia yang menerima sertifikasi ISPO.[16][17]

Asian Agri juga turut mengumumkan kolaborasi bersama Initiatief Duurzame Handel (IDH) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) SETARA Jambi perihal tiga fase program untuk mengikutsertakan sekaligus mengumpulkan data dari 10.000 petani swadaya, memberikan pelatihan dan memfasilitasi pendirian koperasi petani dan membantu 1.000 petani swadaya untuk dapat disertifikasi.[18]

Komitmen Kemitraan One to One

sunting

Pada tahun 2017, Asian Agri mengumumkan Komitmen Kemitraan One to One oleh perusahaan untuk bermitra dengan para petani yang mengelola 100.000 hektar kebun kelapa sawit, untuk menyamai jumlah 100.000 hektar lahan yang dikelola oleh perusahaan.[19]

Dengan bermitra bersama petani, perusahaan berpendapat bahwa program tersebut dapat mendukung petani untuk meningkatkan produktivitas kebun, yang mana saat ini, hasil produksi para petani relatif rendah, yaitu hanya menyumbang sekitar 37% produksi minyak sawit dari total lahan 42% perkebunan belum update kelapa sawit di Indonesia.[20][21] Program ini juga diyakini dapat mendukung petani untuk menerapkan praktik berkelanjutan, termasuk dalam hal memperoleh sertifikasi.[22]

Pada Desember 2018, perusahaan mengumumkan bahwa komitmen ini telah melebihi target awal dengan bermitran bersama para petani yang mengelola perkebunan kelapa sawit seluas 101.000 hektar.[23]

Keberlanjutan

sunting

Pencegahan Api

sunting

Asian Agri menerapkan kebijakan tanpa bakar di seluruh daerah operasional perusahaan sejak tahun 1994, untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.[24] Asian Agri menjadi anggota pendiri dari Fire-Free Alliance pada awal tahun 2016. Aliansi yang mengimplementasikan Program Desa Bebas Api (Fire-Free Village Program), dipelopori oleh Asia Pacific Resources International Holdings. Dengan berkolaborasi bersama LSM, organisasi pemerintah dan pihak kepolisian, program yang diterapkan meliputi sosialisasi, pelatihan, pembangunan infrastruktur dan insentif bagi desa-desa yang berhasil terbebas dari kebakaran hutan dan lahan.[25][26]

Melalui Program Desa Bebas Api, Asian Agri melibatkan masyarakat lokal yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Api dengan berfokus pada pencegahan kebakaran.[27][28]

Pembangkit Listrik Tenaga Biogas

sunting

Pada tahun 2015, perusahaan mengumumkan rencananya untuk mengoperasikan 20 Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) pada tahun 2020.[29][30][31][32] PLTBg ini akan memproses limbah cair kelapa sawit (POME) yang dihasilkan dari pabrik sebagai bahan baku untuk menghasilkan listrik. Hingga Desember 2018, perusahaan telah berhasil membangun 10 PLTBg di Sumatera Utara, Riau dan Jambi.[33]

Komitmen Terkait Kelapa Sawit

sunting

Asian Agri menandatangani Piagam Komitmen Industri Kelapa Sawit Indonesia dalam hal keberlanjutan pada acara KTT Perubahan Iklim tahun 2014 di Markas Besar PBB, New York. Sejalan dengan hal tersebut, perusahaan bersama beberapa perusahaan kelapa sawit lainnya turut seperti Cargill, Golden Agri Resources dan Wilmar turut berpartisipasi pada Indonesian Palm Oil Pledge yang berkomitmen untuk tidak melakukan praktik deforestasi dalam mengelola perkebunan kelapa sawit.[34]

Pada tahun 2015, Asian Agri bersama dengan Apical bermitra dengan The Forest Trust untuk memulai inisiatif dan pembaharuan terhadap keterlacakan rantai pasok (traceability) perusahaan.[35]

Pada tahun 2017, Asian Agri telah berhasil mencapai 100% keterlacakan rantai pasok buah sawit yang diproses oleh pabrik milik perusahaan.

Pada tahun 2018, Asian Agri menjadi pendiri The Sustainability Assurance and Innovation Alliance (SUSTAIN),

Sebuah kelompok yang terdiri dari perusahaan-perusahaan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit, produsen produk konsumen, organisasi non-profit, dan pemimpin teknologi yang menggunakan teknologi blockchain untuk meningkatkan kualitas keterlacakan kelapa sawit.

Premi Minyak Sawit Berkelanjutan

sunting

Sejak tahun 2011, Asian Agri mendukung para petani untuk memperoleh sertifikasi keberlanjutan internasional seperti RSPO dan ISCC agar hasil produksi para petani dapat laku dijual di pasar internasional, secara khusus negara-negara Eropa yang merupakan pasar potensial untuk ekspor minyak sawit bersertifikasi. Dimulai tahun 2014, Asian Agri memulai inisiatif penyerahan premi yang merupakan hasil keuntungan dari penjualan minyak sawit bersertifikasi tersebut kepada para petani mitra yang telah memperoleh sertifikasi.[36] Premi yang merupakan bagian dari para petani tersebut digunakan untuk kebutuhan pengembangan komunitas seperti perbaikan infrastruktur desa, pelatihan, dan berbagai keperluan untuk para petani. Pada tahun 2019, Asian Agri membagikan premi sebesar 4,3 Miliar kepada 30.000 petani plasma.[37][38]

Penghargaan

sunting

Pada Desember 2018, Asian Agri memperoleh penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) kategori hijau oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M. Sc. CDP Award, CSR Award.[39][40]

Referensi

sunting
  1. ^ "TENTANG KAMI". www.asianagri.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-16. Diakses tanggal 2019-04-16. 
  2. ^ Herdiyan. Herdiyan, ed. "Asian Agri Raih Penghargaan Kategori Best Community Program dari Pinnacle Group International". Bisnis.com. Diakses tanggal 2019-04-16. 
  3. ^ "Palm Oil Alliance Initiates Blockchain Solution to Drive Sustainable Practices". Jakarta Globe. Diakses tanggal 2019-04-16. 
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-01-03. Diakses tanggal 2017-01-03. 
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-16. Diakses tanggal 2019-04-16. 
  6. ^ https://ekonomi.bisnis.com/read/20160405/99/534868/bpdp-ks-alokasikan-dana-replanting-kelapa-sawit-minimal-rp25-t
  7. ^ Marta, M Fajar (ed.). "Burung Hantu, Predator Alami Tikus di Perkebunan Sawit". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-04-16. 
  8. ^ https://www.goriau.com/berita/baca/capai-produktivitas-kebun-tertinggi-petani-sawit-swadaya-di-petapahan-ini-raih-penghargaan-di-ipoc-2018.html
  9. ^ Tribunnews.com. "Hindari Pestisida, Asian Agri Gunakan Burung Hantu dan Bunga Kembang Sepatu untuk Berantas Hama". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-04-16. 
  10. ^ Setiaji, Stefanus Arief. Setiaji, Stefanus Arief, ed. "KTT PERUBAHAN IKLIM: Pola Kemitraan Asian Agri Untungkan Petani Plasma". Bisnis.com. Diakses tanggal 2019-04-16. 
  11. ^ "Ini Kunci Sukses Asosiasi Petani Amanah Dapat ISPO". Sawit Indonesia (dalam bahasa Inggris). 2017-04-17. Diakses tanggal 2019-04-16. 
  12. ^ https://tirto.id/asian-agri-latih-petani-agar-raih-ispo-yfT
  13. ^ hadi, Mahardika Satria (2013-08-05). hadi, Mahardika Satria, ed. "Pertama di Indonesia, Petani Sawit Terima Sertifikat". Tempo.co. Diakses tanggal 2019-04-16. 
  14. ^ "Asosiasi Petani Sawit Swadaya Amanah | Member". rspo.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-04-16. 
  15. ^ "Asian Agri Fasilitasi Amanah Lakukan Studi Banding". www.infosawit.com. Diakses tanggal 2019-04-16. [pranala nonaktif permanen]
  16. ^ "Ministry of Agriculture, UNDP & Asian Agri Partnership to Pave Way in Wide-Scale ISPO Certification of Independent Palm Oil Farmers". UNDP in Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-02. Diakses tanggal 2019-04-16. 
  17. ^ Nasional; Riau; Internasional; Citizen; Lifestyle; Olahraga; Ekonomi; Polhukam; Pmk. "Asian Agri Dorong Petani Sawit 3 Provinsi Raih Sertifikat ISPO". ANTARA News. Diakses tanggal 2019-04-16. 
  18. ^ "Asian Agri Dampingi 15 ribu Petani Swadaya". Sawit Indonesia (dalam bahasa Inggris). 2016-03-15. Diakses tanggal 2019-04-16. 
  19. ^ "Asian Agri Luncurkan Program One to One". www.infosawit.com. Diakses tanggal 2019-04-16. [pranala nonaktif permanen]
  20. ^ S.Kom, Pajri Ilyasman. "Komitmen Kemitraan One to One Asian Agri Tingkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Petani". halloriau.com (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2019-04-16. 
  21. ^ "Direktorat Jenderal Perkebunan". ditjenbun.pertanian.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-15. Diakses tanggal 2019-04-16. 
  22. ^ Putra, Idris Rusadi. Putra, Idris Rusadi, ed. "Asian Agri target punya 100.000 hektare lahan kemitraan dengan petani di 2018". Merdeka.com. Diakses tanggal 2019-04-16. 
  23. ^ "Sepanjang 2018, Asian Agri Produksi 1,16 Juta Ton CPO". Sawit Indonesia (dalam bahasa Inggris). 2019-02-01. Diakses tanggal 2019-04-16. 
  24. ^ agro (2017-10-24). "2018, Asian Agri Targetkan Lahan Kemitraan 100.000 Ha". Agrofarm. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-16. Diakses tanggal 2019-04-16. 
  25. ^ "Antisipasi Api, Asian Agri Mantapkan Peran MPA". Go Riau. Diakses tanggal 2017-01-03. 
  26. ^ "Asian Agri Sosialisasi dan Motivasi Masyarakat Peduli Api". Hallo Riau. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-17. Diakses tanggal 2017-01-03. 
  27. ^ Sihombing, Martin. Sihombing, Martin, ed. "Asian Agri Gencarkan Program Desa Bebas Api di Riau". kabar24.bisnis.com. Diakses tanggal 2017-01-03. 
  28. ^ "Asian Agri Sosialisasikan Desa Bebas Api". Info sawit. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-01-03. Diakses tanggal 2017-01-03. 
  29. ^ Post, The Jakarta. "Asian Agri to build 20 biogas power plants by 2020". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-04-16. 
  30. ^ Post, The Jakarta. "Asian Agri to build 20 biogas power plants by 2020". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-04-16. 
  31. ^ Post, The Jakarta. "Asian Agri to build 20 biogas power plants by 2020". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-04-16. 
  32. ^ Post, The Jakarta. "Asian Agri to build 20 biogas power plants by 2020". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-04-16. 
  33. ^ Agustinus, Michael. "Asian Agri Mau Bangun 3 Pembangkit Listrik Biogas di Sumut Tahun Ini". Kumparan. Diakses tanggal 2019-04-16. 
  34. ^ Clancy, Heather (2014-12-30). "2014 progress report: 5 positive signs for the world's forests". GreenBiz (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-04-16. 
  35. ^ "Home - Earthworm". English (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-04-16. 
  36. ^ "OUR MILESTONES". www.asianagri.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-04-16. 
  37. ^ Sutarno. Sari, Sri Mas, ed. "Asian Agri Bagikan Premi Penjualan Minyak Sawit Bersertifikasi". Bisnis.com. Diakses tanggal 2019-04-16. 
  38. ^ "Asian Agri Bagikan Premi Minyak Sawit Berkelanjutan Rp 4,31 Miliar ke 72 Koperasi". www.infosawit.com. Diakses tanggal 2019-04-16. [pranala nonaktif permanen]
  39. ^ "Pabrik Sawit Asian Agri Peroleh Proper Hijau". www.infosawit.com. Diakses tanggal 2019-04-16. [pranala nonaktif permanen]
  40. ^ "18 Perusahaan Sawit Raih PROPER Hijau 2018". Sawit Indonesia (dalam bahasa Inggris). 2019-02-16. Diakses tanggal 2019-04-16. 

Pranala luar

sunting