"Aponia" (bahasa Yunani Kuno: ἀπονία) adalah istilah dalam filsafat yang berarti ketiadaan rasa sakit. Epikuros dan para pengikutnya menganggap aponia sebagai kenikmatan jasmani tertinggi.

Seperti mazhab filsafat Helenistik lainnya, kaum Epikurean percaya bahwa kebahagiaan adalah tujuan hidup manusia. Epikuros mendefinisikan kenikmatan sebagai ketiadaan rasa sakit (jasmani dan rohani). Kenikmatan jasmani akan terus bertambah hingga rasa sakitnya sudah hilang sepenuhnya.[1] Setelah itu, kenikmatannya sudah tidak bisa ditambah lagi, sehingga secara rasional manusia tidak bisa mencari kenikmatan jasmani yang lebih dari aponia.[2] Bagi Epikuros, aponia merupakan salah satu kenikmatan yang diam (katastematic),[3] atau dalam kata lain kenikmatan ini dialami oleh orang ketika tidak ada lagi rasa sakit yang dapat dihilangkan.[4] Untuk mencapai keadaan ini, manusia perlu mengalami kenikmatan yang bergerak, atau dalam kata lain kenikmatan yang dialami seseorang ketika rasa sakitnya dihilangkan.[4]

Lihat pula

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Reale 1985, hlm. 171
  2. ^ Furley 1999, hlm. 210
  3. ^ Diogenes Laërtius, x. 136
  4. ^ a b Annas 1995, hlm. 336

Daftar pustaka

sunting
  • Reale, Giovanni (1985), A History of Ancient Philosophy: The Systems of the Hellenistic Age, SUNY Press 
  • Furley, David J. (1999), Routledge History of Philosophy, Volume II. From Aristotle to Augustine, Routledge 
  • Annas, Julia (1995), The Morality of Happiness, Oxford University Press