Antonie Augustus Bruijn

Antonie Augustus Bruijn (27 Desember 1842 - 11 Agustus 1890) adalah perwira Angkatan Laut Belanda, seorang naturalis dan pedagang in natura dari Hindia Belanda. Dia adalah menantu Duivenbode yang pada tahun 1858-1861 menyediakan penginapan dan bantuan kepada Alfred Russel Wallace ketika sedang melakukan perjalanan melalui Kepulauan Maluku.

Antonie Augustus Bruijn (1864)

Biografi

sunting

Tahun-tahun pertama sebagai perwira Angkatan Laut

sunting

Antonie Bruijn lahir di Rotterdam sebagai anak ke-6 dari delapan bersaudara pasangan Pieter Alidanus Bruijn (th. 1799) dan Henrietta Gabrielle Maris van Oordt (th. 1804). Pieter Alidanus Bruijn adalah Kepala Teknik untuk pembuat kapal Angkatan Laut Kerajaan Belanda (Koninklijke Marine).

Bruijn bergabung dengan Angkatan Laut Kerajaan Belanda di Den Helder dalam usia sangat muda. Pada tahun 1857 ia diangkat sebagai Kadet Angkatan Laut kelas 3 dan pada tahun 1861 untuk pertama kalinya berlayar ke Hindia Belanda. Tahun 1864 ia dipromosikan menjadi Letnan Dua. Tahun 1865 ia adalah Komandan Kapten Pengawal Nasional Sultan Ternate. Tahun 1867 ia mengajukan untuk absen tanpa cuti karena alasan kesehatan dan pada 2 Oktober 1867 ia diberhentikan dengan hormat.

Hidup di Ternate

sunting

Pada tahun 1865 ia menikah dengan Susanna Adolphine Wilhelmina van Rennesse van Duivenbode (Ternate, 1844 -Delft, 1919) di Ternate. Susanna adalah putri dari Maarten van Renesse Dirkz van Duivenbode. Ini adalah orang yang oleh Alfred Russel Wallace disebut "... Tuan Duivenbode, penduduk asli Ternate dari keluarga Belanda kuno ..."[1] Duivenbode melayani perusahaan dagang Belanda (nederlandse handelmaatschappij) sebagai pedagang, dia menjadi kapten, komandan dan kemudian Mayor kehormatan. Dia adalah pemilik banyak kapal, perkebunan dan kabupaten seluruh daerah Doalasi. Karena kekayaannya ia dijuluki "Raja Ternate". Menurut Wallace dia jauh lebih kaya dan lebih penting daripada Sultan Ternate yang asli.

Wallace dan Van Duivenboden

sunting

Wallace melakukan perjalanan sejak tahun 1854 hingga 1862 melewati Kepulauan Melayu. Dari bulan Januari 1858, ia tinggal tiga tahun di Ternate di sebuah rumah milik Van Duivenbode dan menjadikannya markas ekspedisi ke pulau-pulau lain di Maluku seperti Gilolo. Selama periode ini, pada 9 Maret 1858 ia mengirim naskah Kecenderungan varietas untuk berubah secara tidak menentu dari jenis aslinya (Tendency of Varieties to Depart Indefinite from The Original Type) kepada Charles Darwin yang menerima dokumen ini pada 18 Juni 1858. Hal itu mendorongnya untuk menyelesaikan tulisannya Asal Muasal Spesies (On The Origin of Species) yang terkenal. Darwin menganggap ide Wallace identik dengan konsepnya mengenai seleksi alam.

Warisan Bruijn

sunting

Sebagai pedagang in natura Anton Bruijn membawakan barang-barang kepada Hermann Schlegel (Leiden), Tommaso Salvadori (Turin) dan Musée national d'histoire naturelle di Paris. Pada 1877 Bruijn mengirimkan sebuah ekspedisi ke Papua Barat (Vogelkop, tanah orang Karon) untuk melakukan studi etnografis dan mengumpulkan spesimen Ekidna moncong panjang barat (Zaglossus Bruijnii).[2][3] Selanjutnya tak banyak diketahui tentang kehidupan Bruijn di Ternate, tetapi orang jauh lebih banyak tahu tentang ayah mertuanya (lihat di atas).

Terdapat empat spesies burung yang mempergunakan namanya: Waigeo Brushturkey (jenis kalkun dengan jambul merah mirip sikat, Aepypodius Bruijnii), Kakatua Red-Breasted Pygmy (Micropsitta Bruijnii), Burung Torrent (Grallina Bruijni) dan Burung Paruh Pucat Sicklebill (Drepanornis Bruijnii). Lalu Mantou’s Riflebird dan dua spesies mamalia: Landak Paruh Panjang atau Ekidna moncong panjang barat (Zaglossus Bruijnii), dan Lowland Brush Mouse (jenis tikus dataran rendah dengan ujung ekor seperti sikat, Pogonomelomys Bruijni) serta kadal yang disebut Naga Hutan Bruijni (Hypsilurus Bruijni).

Referensi

sunting
  1. ^ Wallace, Alfred Russel (1869). The Malay Archipelago. Harper
  2. ^ Bruijn, A. A. (1877) Bijdrage tot de Land- en Volkenkunde van Nieuw-Guinea. Natuurkundig Tijdschrift voor Nederlandsch Indië XXXVII, 7e serie deel VII:182-194.
  3. ^ Bruijn, A. A. (1879). Het land der Karons. Koninklijk Nederlands Aardrijkskundig genootschap 3(1):102-106.
  • {{{Last}}} ({{{Year}}})