Anie Soemarno adalah pengarang sastra Jawa yang mulai aktif pada tahun 1960-an. Ia lahir di Senggowar, Gondang, Nganjuk, Jawa Timur pada tanggal 31 Desember 1943. Ia hanya lulusan SMP (tamat 1960). Karena kegemarannya dalam membaca buku-buku bahasa dan sastra, membuat Anie mahir dalam menggunakan kata-kata dalam karyanya. Latar belakang kehidupan yang menggunakan Bahasa Madura dan Bahasa Indonesia tidak menjadi penghalang baginya untuk mengarang dalam bahasa Jawa.

Latar Belakang sunting

Anie Soemarno sempat merasakan hidup di masa penjajahan. Oleh karena itu, dia juga ikut andil dalam berjuang lewat hobi dan karya yang dia buat. Lewat geguritannya Anie mengobarkan semangat persatuan dan kesatuan. Puisinya ditujukan untuk memacu semangat kaum muda demi terwujudnya negara adil dan makmur. Profesinya sebagai wartawan dengan daerah jelajah yang luas membuat Anie sering mengangkat berbagai masalah yang terjadi di sekelilingnya. Misalnya, Ia memperhatikan sekelilingnya tentang merebaknya pelacur dan keboborokan moral.

Karier dan Karya Tokoh sunting

Selain menjadi karyawan di PN Madurateks di Kamal, Madura Anie Soemarno juga menggeluti profesi sebagai wartawan. Ia mulai menulis guritan (puisi) pada tahun 1963. Geguritan dan artikelnya banyak dimuat di majalah Jaya Baya, Panjebar Semangat, Dharma Nyata, Parikesit, Harian Brawijaya, dan sebagainya. Terdapat lima geguritan Anie Soemarno yang masuk di dalam buku geguritan antologi sajak-sajak Jawi. Sedangkan geguritan lainnya diambil oleh J.J. Rass untuk melengkapi bukunya Bunga Rantai Sastra Jawa Mutakhir (1979). Karyanya yang berjudul "Saka Kreta" dimuat dalam Antologi Puisi Jawa Modern suntingan Suripan Sadi Utomo. Karya Anie yang berupa guritan lebih banyak daripada yang berupa cerkak atau esai.[1]

Referensi sunting

  1. ^ Antologi biografi pengarang sastra Jawa modern. Suwondo, Tirto. (edisi ke-Cet. 1). Yogyakarta: Adiwacana. 2006. ISBN 9799960487. OCLC 224862919.