Alfred Hermann Fried (11 November 18644 Mei 1921) adalah juru damai dan penulis asal Austria.

Infobox orangAlfred Fried

Nama dalam bahasa asli(de) Alfred Hermann Friede
Biografi
Kelahiran11 November 1864
Wina
Kematian5 Mei 1921 (56 tahun)
Wina (Austria)
Tempat pemakamanFeuerhalle Simmering Galat: Kedua parameter tahun harus terisi!
Pemimpin redaksi
Kegiatan
SpesialisasiJurnalisme
Pekerjaanpenulis opini, pacifist, penulis, Esperantis, wartawan
Keluarga
KerabatMoriz Paul Engel (paman)
Penghargaan

Find a Grave: 41600563

Fried lahir di Wina, Austria. Fried keluar dari sekolah saat berusia 11 dan mulai bekerja di toko buku. Fried selalu berminat pada buku dan tulisan. Pada 1887, ia pindah ke Berlin, Jerman dan membuka percetakan sendiri. Di Berlin-lah Fried menjadi juru damai yang tabah dan bersahabat dengan Bertha von Suttner. Mereka bersama-sama meluncurkan majalah, Die Waffen nieder! (Letakkan Senjatamu!), dari 1899 berjudul Die Friedenswarte (Penjaga Perdamaian). Fried menjadi tau untuk menyokong "pasifisme fundamental" sebagai solusi terakhir. Dalam penerbitan itulah Fried menurut sejumlah artikel yang menyerukan perdamaian dan keharmonisan di antara bangsa-bangsa.

Dalam perjuangannya untuk perdamaian di Jerman, ia mendirikan bersama Deutsche Friedensgesellschaft, gerakan perdamaian Jerman. Fried dianggap sebagai salah satu tokoh pertama yang mempromosikan gagasan organisasi perdamaian internasional (beberapa tahun kemudian inspirasi itu akan berkembang menjadi LBB). Fried juga anggota Biro Perdamaian Bern dan sekretaris Koalisi Internasional di Eropa Tengah. Setelah Konferensi Perdamaian den Haag pada 1899 Fried mulai secara penuh menyempurnakan kepentingan mencapai perdamaian melalui kooperasi ekonomi dan politik.

Fried juga anggota terkemuka dari gerakan Esperanto. Gerakan itu merumuskan gagasan menciptakan bahasa ke-2 yang bersifat universal, Esperanto, sehingga tiap orang di dunia akan berinteraksi dan menyebarkan apresiasi budaya lain secara meluas.

Pada 1911, Alfred Fried menerima Hadiah Nobel Perdamaian dengan Tobias Asser. Pada pecahnya PD I, Fried pindah ke Swiss (negeri yang netral selama PD II kelak) dalam memprotes kebijakan perang Jerman. Sepanjang perang ia bekerja terus menerus untuk mengakhiri konflik. Setelah perang, kembali ke Austria untuk melanjutkan menulis dan menyokong perdamaian internasional. Fried meninggal di Wina.

Alfred juga menuliskan sebuah buku yang berjudul "Bring Me Home to Indonesia". Dalam bukunya ini dijelaskan bahwa kala itu Alfred sempat mengunjungi Indonesia dan bersahabat karib dengan ayah Soekarno, dalam perjalanannya itu, Alfred disuguhkan dengan perjamuan-perjamuan yang terhormat. Ia sangat mendapat kesan yang hebat, hingga pada akhirnya Alfred pun harus kembali ke Jerman. Di Jerman, Alfred selalu terngiang akan suasana di Indonesia yang aman dan tenteram, akhirnya ia pun menuliskan kerinduannya itu dalam bukunya.

Karya sunting

  • Das Abrüstungs-Problem: Eine Untersuchung. Berlin, Gutman, 1904.
  • The German Emperor and the Peace of the World, dengan Prakata oleh Norman Angell. London, Hodder & Stoughton, 1912.
  • Die Grundlagen des revolutionären Pacifismus. Tübingen, Mohr, 1908. Diterjemahkan ke bahasa Prancis oleh Jean Lagorgette sebagai Les Bases du pacifisme: Le Pacifisme réformiste et le pacifisme «révolutionnaire». Paris, Pedone, 1909.
  • Handbuch der Friedenshewegung. Wien, Oesterreichischen Friedensgesellschaft, 1905. 2nd ed., Leipzig, Verlag der «Friedens-Warte», 1911.
  • «Intellectual Starvation in Germany and Austria», in Nation, 110 (20 Maret 1920) 367-368.
  • International Cooperation. Newcastle-on-Tyne, Richardson (1918).
  • Das internationale Leben der Gegenwart. Leipzig, Teubner, 1908.
  • «The League of Nations: An Ethical Institution», in Living Age, 306 (21 Agustus 1920) 440-443.
  • Mein Kriegstagebuch. 4 Bde. Zürich, Rascher, 1918-1920.
  • Pan-Amerika. Zurich, Orell-Füssli, 1910.
  • The Restoration of Europe, diterjemahkan oleh Lewis Stiles Gannett. New York, Macmillan, 1916.
  • Der Weltprotest gegen den versailler Frieden. Leipzig, Verlag der Neue Geist, 1920.
  • Die zweite Haager Konferenz: Ihre Arbeiten, ihre Ergebnisse, und ihre Bedeutung. Leipzig, Nachfolger (1908).

Pranala luar sunting