Alexander si Alabarch

Alexander si Alabarch (sek. tahun 10 SM – tidak diketahui) merupakan seorang aristokrat Yahudi di Aleksandria. Saudaranya adalah Eksegesis dan filsuf Filo di Aleksandria.

Keluarga

sunting

Keluarga Alexander menetap di Aleksandria, Mesir. Tidak banyak yang diketahui tentang orang tua Alexander, sepertinya mereka adalah bangsawan dan orang yang kaya raya, karena Josephus melaporkan bahwa Alexander "melampaui seluruh sesama warga baik di dalam keturunan dan kekayaan." (Antiquities 20.100). Philo merupakan kakanda Aleksander.

Alexander memiliki dua orang putra, Tiberius Julius Alexander dan Markus Julius Alexander. Setelah tahun 41 M, Alexander dan Agripa I mengatur pernikahan anak-anak mereka. Putra kedua Alexander Marcus Julius menikahi seorang putri Berenice. (Antiquities 19.276-277) Marcus Julius meninggal tanpa keturunan dengan Berenice. (Evans, p. 581) Tiberius Julius Prokurator di Yudea dari tahun 46 sampai 48 dan Prefektur Mesir dari tahun 66 sampai 69. Pada tahun 70, ia mengikuti Pengepungan Yerusalem sebagai komandan kedua Titus'.

Ada kemungkinan bahwa baik ayah Alexander atau kakek dari pihak ayahnya diberikan kewarganegaraan Romawi oleh diktator Romawi Julius Caesar. (Evans, p. 584) Leluhur dan keluarganya memiliki hubungan sosial dan koneksi dengan imamat di Judea wangsa Hasmonean, Wangsa Herodian, dan Wangsa Julio-Claudian di Roma.

Kehidupan

sunting

Bukti kontemporer kehidupan Alexander hanya berasal dari sejarawan Josephus. Ada satu referensi di dalam Perang Yahudi dan empat di dalam Yahudi Antik (lihat sumber pertama dibawah). Saudara Alexander Philo hanya merujuk kepadanya secara tidak langsung di dalam pada Hewan-hewan. (Evans, p. 577)

Pada beberapa tanggal yang tidak diketahui, Alexander diangkat sebagai Alabarch di Alexandria. Alabarch adalah seorang hakim yang bertanggung jawab atas bea cukai di Alexandria. ("Alabarch," Ensiklopedia Yahudi) kemudian Aleksander menjadi administrator untuk perkebunan lahan yang luas di Mesir, yang dimiliki oleh Antonia Minor. Antonia Minor merupakan seorang wanita bangsawan yang juga merupakan keponakan Augustus dan putri bungsu Triumvirat Markus Antonius. Alexander adalah teman semasa kecil putra bungsu Antonia Minor, calon Kaisar Claudius.[butuh rujukan]

Sebagai indikasi kekayaan besar Aleksander, ia memiliki sembilan gerbang di Kuil Kedua di Yerusalem "dilapisi dengan pelat besar perak dan emas." (War, 5.205)

Pada sekitar 32-35 M, Herodian Agrippa I memiliki hutang dengan Roma sebesar 300,000 perak. (Evans, pp. 578-9) Agrippa melarikan diri dari Judea dan berlayar ke Alexandria untuk memohon Alexander pinjaman sebesar 200,000 drachma. Alexander menolak untuk menolong langsung Agrippa, namun setuju untuk meminjamkan istri Agrippa Cypros uang karena Alexander "mengamgumi cinta suaminya dan semua kualitas lainnya yang baik." (Antiquities, 18.159-160)

Suatu hari di antara tahun 37 dan 41 M, Kaisar Caligula memerintahkan Alexander dipenjara di Roma untuk alasan yang tidak diketahui. Ini dapat berhubungan dengan duta besar Philo ke Caligula di Roma pada tahun 39/40. Setelah kematian Caligula pada tahun 41, pamandanya dari pihak ayah Claudius menjadi kaisar dan ia segera membebaskan Alexander dari penjara. Josephus menulis bahwa Alexander merupakan "seorang sahabat lama [Claudius], yang bertindak sebagai pelindung untuk ibundanya Antonia." (Antiquities, 19.276)

Sumber

sunting

Pertama

sunting