Agranulositosis atau yang lebih dikenal granulocytopenia atau granulopenia merupakan kondisi akut dari leukopenia, lebih umum terjadi pada neutrofil sehingga dinamakan neutropenia.[1] Sel darah putih dapat berkurang akibat infeksi dari patogen khususnya mikroorganisme.[2] Akibatnya tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi sekunder.[2] Pada agranulositosis, sumsum tulang gagal membentuk neutrofil dalam jumlah yang cukup.[2] Akan tetapi, perlu diperhatikan berkurangnya neutrofil dapat diakibatkan dari konsumsi obat carbamizol (digunakan untuk mengobati penyakit tiroid), atau efek dari obat-obatan yang menangani kanker seperti saat kemoterapi.[2] Demam dan bisul pada mulut juga terjadi.[2] Agranulositosis juga terjadi saat sebelum dilakukan operasi cangkok sumsum tulang belakang.[2] Pengobatan yang dilakukan menggunakan obat-obatan seperti rituximab, penisilin, captopril, ranitidine, cimetidine, methimazole, and propiltiourasil yang harus dimulai secepatnya untuk mencegah perkembangan menjadi semakin parah dan fatal.[1][2]

Neutrofil

Diagnosis

sunting

Diagnosis yang dapat dilakukan adalah tes pada sampel darah yang dinamakan blood differential.[3] Tes ini akan menghitung jumlah sel darah putih secara keseluruhan dalam satuan persen.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ a b (Inggris) MedlinePlus. 2014. Agranulocytosis[terhubung berkala]. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001295.htm [26 Mei 2014].
  2. ^ a b c d e f g (Inggris) Peters M. A-Z Family Medical Encyclopedia. British Medical Association.
  3. ^ a b (Inggris)MedlinePlus. 2014. Blood differential[terhubung berkala]. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003657.htm.