Adiantum philippense

Adiantum philippense
Adiantum philippense
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
A. philippense
Nama binomial
Adiantum philippense
Sinonim

Adiantum lunulatum Burm. f.

Adiantum philippense, syn. A. lunulatum adalah jenis suplir yang mudah ditemukan liar di kawasan Asia tropika dan juga menyebar hingga Afrika dan Madagaskar. Nama lokalnya kamuding.

Pertelaan

sunting

Jenis suplir dengan ental cenderung tidak bercabang (pinnate) yang muncul dari rimpang menjalar. Ental menjuntai atau agak tegak. Tangkai daun hitam, licin, serupa dengan jenis-jenis suplir lain. Helai daun (pinnae) berwarna hijau terang, berbentuk agak bundar ketika tumbuhan masih kecil, namun menjadi berbentuk bulan separuh ketika sudah besar (dari sini diambil nama lunulatum, berarti "seperti bulan").[2] Permukaannya rata (glabrous). Sori dilindungi oleh lipatan tepi daun.

Tumbuhan ini mudah ditemukan di dataran rendah sampai tinggi, di tempat-tempat lembap tepi parit atau sungai, tebing, serta rekahan batu atau tembok.[3]

Taksonomi

sunting

Karena tampilannya cukup bervariasi, sempat terjadi kebingungan dalam taksonomi. Linnaeus pertama kali memberi nama A. philippense pada tahun 1753. James Petiver membuat ilustrasi mengenai jenis ini dan kemudian dijadikan dasar sebagai lektotipe (gambar/spesimen rujukan) oleh R.E.G. Pichi-Sermolli pada tahun 1957. Namun, gambar rujukan tersebut diragukan keasliannya, sehingga beberapa ahli memasukannya sebagai nomen dubium (nama yang tidak jelas) dan memilih alternatif pertama, A. lunulatumBurm.f..[4] Baru ketika Christopher Fraser-Jenkins berhasil menemukan material dan gambar asli yang dikirimkan oleh Petiver kepada Georg Joseph Kamel di Herbarium Sloane, keraguan tersebut hilang dan nama A. philippense yang lebih utama dipakai.

Persebaran

sunting

Adiantum philippense dapat ditemukan liar di Asia tropika, mulai dari India, Bangladesh, Thailand, Cambodia, sampai Malesia.

Kumpulan gambar

sunting

Rujukan

sunting

Pranala luar

sunting