H. Abubakar Aldjufri (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 23 Desember 1926[1]–meninggal dunia tahun 1996) adalah anak ketiga dari sebelas bersaudara yang lahir dan dibesarkan di tengah keluarga yang menekuni usaha peternakan. Latar belakang pendidikannya adalah perguruan Alkhairiyyah dan Islamic Middlebare School di Surabaya.

Djufri, begitu ia biasa dipanggil, beberapa kali mencoba menekuni usaha di luar peternakan seperti pendidikan dan sempat pula menjadi anggota DPR, akhirnya menemukan dirinya kembali menekuni usaha di bidang peternakan yang sudah menjadi usaha keluarga turun temurun. Usaha peternakan tersebut mengantarkannya menjabat sebagai sekretaris Persatuan Pedagang Asia pada tahun 1942. Tahun 1943,saat pendudukan militer Jepang di Indonesia, Djufri menjabat Kepala Gudang Bongkar Muat Perusahaan Ganebo sekaligus aktif dalam kegiatan Keibodan. Tahun 1952, setelah tidak aktif berusaha karena menjabat anggota DPR Kabupaten Surabaya, ia dipercaya menjabat sebagai Ketua Koperasi Tenun Rakyat di Gresik. Beberapa tahun kemudian, karena pengalamannya mewakili perusahaan ternak keluarga di Parepare, Flores, Surabaya, Singapura, Medan, Manila, dan Hongkong, ia terpilih menjadi Ketua Eksportir Ternak Indonesia.

Menanggapi kebijakan perbankan yang belum memungkinkan ranch diterima sebagai agunan untuk memperoleh kredit, Djufri menyayangkannya. "Padahal NTT, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan Sumatera Utara sangat cocok untuk usaha peternakan", katanya.[2]

Referensi sunting

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-02. Diakses tanggal 2020-10-02. 
  2. ^ TEMPO, Majalah Berita Mingguan (1983). Apa & Siapa Sejumlah Orang Indonesia 1983 - 1984. Jakarta: P.T.Grafiti Pers.