Zaman Normal, atau kadang dieja dengan bahasa Belanda Normaal, adalah suatu periode dalam masa kolonialisme Belanda yang dianggap aman, tenteram, dan sejahtera, sebelum terjadinya kekacauan politik dan ekonomi berturut-turut sejak 1942. Zaman ini merujuk kepada kehidupan masyarakat yang relatif stabil sebelum adanya peperangan yang terjadi seiring dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Zaman Normal ditandai dengan adanya supremasi hukum, ketahanan pangan, dan pelindungan masyarakat biasa dari kekerasan. Kurun waktu Zaman Normal kurang lebih mulai dari tahun 1900-1930 yang ditandai dengan kemakmuran Hindia Belanda. Adakalanya, istilah ini juga dipakai oleh sebagian kalangan untuk menyebut masa penjajahan Belanda secara umum.[1][2][3]

Dampak

sunting

Pada Zaman Normal, banyak posisi pengawasan keamanan di daerah perkebunan yang sebelumnya dipegang oleh para centeng, jagoan, mandor dll. digantikan oleh polisi Hindia Belanda. Hal ini secara umum membuat keadaan lebih aman dan kondusif.[4]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Matanasi, Petrik. "Menolak Republik Karena Kangen Zaman Normal". tirto.id. Diakses tanggal 2021-08-21. 
  2. ^ "Zaman Normal, Orde Baru, New Normal: Wolak-waliking Zaman!". Republika Online. 2020-05-31. Diakses tanggal 2021-08-21. 
  3. ^ Colombijn, Freek (2013-11-29). Under Construction: The Politics of Urban Space and Housing during the Decolonization of Indonesia, 1930-1960 (dalam bahasa Inggris). BRILL. ISBN 978-90-04-26393-2. 
  4. ^ Nawi, G. J. (2016). Maen Pukulan Pencak Silat Khas Betawi: Maen Pukulan Pencak Silat Khas Betawi. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. ISBN 978-979-461-983-4.