Zainal Abidin Syah

Pahlawan Revolusi Kemerdekaan

Zainal Abidin Syah (5 Agustus 1912 – 4 Juli 1967) adalah Gubernur Irian Barat (sekarang Papua) Pertama yang menjabat pada tahun 1956—1961. Saat panasnya hubungan antara Indonesia dengan Belanda mengenai Irian Barat, ia diangkat menjadi Gubernur Irian Jaya yang berkedudukan di Soasiu, Tidore, Maluku.

Zainal Abidin Syah
Gubernur Irian Barat ke-1
Masa jabatan
1956–1961
PresidenIr. Soekarno
Pengganti
P. Pamuji
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Zainal Abidin Syah

(1912-08-05)5 Agustus 1912
Soasiu, Kesultanan Tidore, Maluku
Meninggal4 Juli 1967(1967-07-04) (umur 54)
Ambon, Maluku
KebangsaanIndonesia Indonesia
Orang tua
  • Do Husain Do Sangaji (bapak)
  • Do Salma Do Yusup (ibu)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kehidupan pribadi sunting

Zainal Abidin Syah merupakan Sultan Tidore periode 1947—1967, ia mempunyai peranan penting di dalam sejarah perebutan kembali Papua Barat. Pada tanggal 17 Agustus 1956 Presiden Soekarno mengumumkan pembentukan Propinsi Perjuangan Irian Barat dengan Ibu kota sementara di Soa-Sio Tidore. Keputusan tersebut diambil oleh Presiden Soekarno dengan alasan Papua serta pulau-pulau sekitarnya merupakan wilayah kekuasaan Kesultanan Tidore sejak ratusan tahun lalu. Sultan Zainal Abidin Syah kemudian ditetapkan sebagai Gubernur sementara propinsi perjuangan Irian Barat pada tanggal 23 September 1956 di Soa-Sio Tidore (SK Presiden RI No. 142/ Tahun 1956, Tanggal 23 September 1956). Selanjutnya sesuai SK Presiden RI No. 220/ Tahun 1961, Tanggal 4 Mei 1962, ia ditetapkan sebagai gubernur tetap Propinsi Irian Barat. Sebagai gubernur Sultan Zainal Abidin Syah diperbantukan pada Operasi Mandala di Makassar (TRIKORA) Perjuangan Pembebasan Irian Barat.[1][2]

Sultan Zainal Abidin Syah memegang jabatan gubernur Irian Barat sampai tahun 1961, Selanjutnya beliau menetap di Ambon hingga wafat pada tanggal 4 Juli 1967 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kapahaha Ambon, selanjutnya pada tanggal 11 Maret 1986, pihak keluarga kesultanan Tidore memindahkan kerangka Sultan Zainal Abidin ke Soa Sio Tidore dan disemayamkan di Sonyine Salaka (Pelataran Emas) Kedaton Kie Soa-Sio Kesultanan Tidore.[3]

Referensi sunting

Pranala luar sunting

Jabatan politik
Posisi baru Gubernur Irian Jaya
1956—1961
Diteruskan oleh:
P. Pamudji