Yosie Hana adalah seorang pengusaha dan aktivis waria dari Yogyakarta.[1] Ia lahir pada tanggal 27 Juni 1943 sebagai anak laki-laki pengusaha pemilik toko bertingkat di daerah Malioboro, Yogyakarta.[1] Semenjak kecil, tepatnya sewaktu masih duduk di bangku sekolah dasar, ia sudah merasa dirinya sebagai perempuan dan sewaktu bersekolah di sekolah lanjutan, ia sering mengenakan pakaian wanita.[1] Ia sempat melakukan perjalanan ke Hong Kong pada bulan Januari 1981.[2] Perjalanan ini ia lakukan dalam rangka mewujudkan salah satu keinginannya, yaitu operasi tukar kelamin.[3] Selain itu ia juga berkeinginan untuk memperdalam pengetahuan tentang tata rias, tata busana, dan keahlian kewanitaan lainnya di sana.[3]

Aktivitas Organisasi sunting

Ia adalah salah satu tokoh waria yang memiliki keinginan untuk membuat wadah organisasi untuk para waria di Yogyakarta.[1] Melalui organisasi tersebut, ia ingin memperjuangkan nasib dan hak hidup para waria pada umumnya.[1] Yosie melakukan pendekatan satu per satu dengan para waria di kota Gudeg dengan bantuan kedua temannya, Henny sebagai sekretaris dan Yetty Novita sebagai bendahara.[1] Yosie merasa kesulitan dalam proses pengorganisasian para waria di Yogyakarta, salah satu alasannya karena mereka kurang kompak dan kurang peduli dengan upaya mewadahi hak-hak waria dalam suatu organisasi.[1]

Di dalam riwayatnya juga disebutkan bahwa ia berhasil mengumpulkan 100 waria ke dalam organisasi waria yang ia inisiasi.[3] Hal ini disebutkan pernah diumumkan di Balai Wartawan kota Yogyakarta.[3] Beberapa hal yang disebutkan adalah susunan pengurus organisasi tersebut, seperti Yosie Hanna sebagai ketua, Henny sebagai sekretaris, dan Hemi S. bersama Yetty Novita sebagai bendahara.[4] Namun di dalam catatan riwayat itu tidak disebutkan lebih rinci apa nama organisasi yang ia bentuk dan waktu terbentuknya.[4] Salah satu hal penting lain yang perlu di catat pada pertemuan tersebut adalah interaksi penulis riwayat dengan seorang waria (yang tidak disebutkan namannya) menunjukan KTP-nya sambil berkata, "Ini, jenis kelamin saya di KTP ditulis sebagai Wadam."[5]

Pada tahun 1980an ia pernah mengadakan pertunjukan bertajuk "Poetry Dancing Manusawi" dengan dukungan Teater Republik dan grup band Asdrafi (Akademi Seni Drama & Film) yang melibatkan sekitar 12 waria.[2] Isi pertunjukan itu meliputi pembacaan puisi dan sajak, seni tari, nyanyian, yang kesemuanya diiringi oleh grup band Asdrafi.[2] Pertunukan yang dikenang sebagai pertunjukan pertamanya ini disebut menerima tanggapan positif oleh masyarakat kota Yogyakarta.[2] Ia juga berencana untuk membuat pertunjukan semacam ini lagi di kota lain, dengan persiapan atau pelatihan yang lebih matang bagi para penampilnya.[2]

Aktivitas Kerja sunting

Selain melibatkan diri dalam inisatif pengorganisasian komunitas waria, Yosie mengurus usaha-usaha seperti yang ia jalankan di rumahnya (Jl. A. Yani 85 Yogyakarta) yaitu "Hien Fashion Centre" dan salon rias/pangkas rambut.[1][2] Di samping itu ia juga adalah seorang penata rias, modis, dan desainer batik.[2] Sejak tahun 1970an ia sudah kerap menyelenggarakan pertunjukan fashion, yang selain diadakan di kota Yogyakarta, juga diadakan di kota-kota lain seperti Semarang dan Pekalongan.[2]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f g h Kehidupan Transexual & Waria. Surya Murthi Publishing. 1985. hlm. 91. 
  2. ^ a b c d e f g h Kehidupan Transexual & Waria. Surya Murthi Publishing. 1985. hlm. 92. 
  3. ^ a b c d Kehidupan Transexual & Waria. Surya Murthi Publishing. 1985. hlm. 93. 
  4. ^ a b Kehidupan Transexual & Waria. Surya Murthi Publishing. 1985. hlm. 94. 
  5. ^ Kehidupan Transexual & Waria. Surya Murthi Publishing. 1985. hlm. 95.