Paguyuban Wulan Bahagia (Warga Usia Lanjut Bahagia) merupakan himpunan bagi warga usia lanjut yang ingin tetap memberikan perhatian pada Buddhadharma. Paguyuban ini merupakan salah satu dari lima badan otonom Majelis Buddhayana Indonesia.[1]

Wulan Bahagia
Tanggal pendirian18 Januari 2005
Kantor pusatJakarta, Indonesia

Sejarah sunting

Pembentukan sunting

Sebagai realisasi amanah MUNAS VII MBI di Jawa Timur, Paguyuban Wulan Bahagia dibentuk untuk menampung aspirasi dan dinamisasi para sesepuh dan umat Buddha yang telah berusia lanjut dalam lingkungan Majelis Buddhayana Indonesia di seluruh Indonesia. Badan Otonom Paguyuban Warga Usia Lanjut Bahagia (disingkat Wulan Bahagia MBI) dibentuk pada tanggal 18 Januari 2005. Maksud dan tujuan dibentuknya paguyuban ini adalah untuk mengupayakan supaya para warga usia lanjut selalu hidup bahagia, sehat secara jasmani dan rohani, tetap bersemangat dan terhormat, tetap bermakna dan berguna bagi keluarga masyarakat dan umat.

Kegiatan sunting

Kegiatan Paguyuban Wulan Bahagia MBI antara lain:[2][3][4]

  1. Membentuk kelompok diskusi Dharma untuk mengatasi masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan bimbingan Sangha Agung Indonesia.
  2. Membuka pelayanan konsultasi bagi umat Buddha pada umumnya dan para warga usia lanjut pada khususnya.
  3. Seminar (secara berkala mengadakan diskusi dan seminar tentang kesehatan rohani dan jasmani, kerukunan hidup berkeluarga, bermasyarakat, dan bernegara).
  4. Bakti Sosial.
  5. Seni Budaya (senam, latihan dansa, dan sebagainya)
  6. Darmawisata.
  7. Makan dan minum teh bersama.
  8. Menampung dan menyalurkan aspirasi, memperjuangkan dan memelihara kepentingan serta kedudukan para warga.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

Bacaan lanjut sunting