Dalam mitologi Hindu, Wisrawa adalah putera Pulastya dan Hawirbu. Ia merupakan cucu Brahma, dewa pencipta menurut kepercayaan Hindu. Legenda mengenai Wisrawa dapat ditemukan dalam sastra Hindu seperti Purana dan Itihasa. Konon karena tapanya yang hebat, ia memperoleh kekuatan yang dahsyat sehingga namanya menjadi tenar dan terkenal di antara para resi. Karena Resi Bharadwaja menghormati kesaktian Wisrawa, ia mempersembahkan puterinya yang bernama Ilawida untuk dinikahi. Ilawida melahirkan seorang putera yang diberi nama Kubera, yang kelak akan menjadi bendahara para dewa sekaligus penguasa Alengka.

Kabar mengenai kesaktian Wisrawa sampai ke telinga seorang raja raksasa yang bernama Sumali. Raja tersebut menambah kekuatan dan kekuasannya dengan cara menjalin persekutuan dengan para raja dan resi hebat pada masa itu. Untuk mendapatkan keturunan hebat dari Wisrawa, Sumali mempersembahkan puterinya yang bernama Kekasi. Setelah Wisrawa jatuh cinta dengan Kekasi, mereka menikah lalu memiliki keturunan. Putera mereka yang tertua bernama Rahwana. Di kemudian hari, Rahwana mendesak kakak tirinya yang bernama Kubera untuk turun tahta, lalu Rahwana mengangkat dirinya sebagai Raja Alengka. Rahwana juga menjadi tokoh antagonis utama dalam wiracarita Ramayana.

Selain Rahwana, Wisrawa juga memiliki beberapa keturunan yang berdarah raksasa, yaitu Kumbakarna, Kara dan Surpanaka. Konon setelah Wisrawa mengetahui kekejaman Rahwana terhadap Kubera, ia meninggalkan keluarganya yang berdarah raksasa, lalu rujuk lagi kepada istri pertamanya yaitu Ilawida.

Istri dan keturunan sunting

Menurut suatu legenda, Wisrawa memiliki beberapa istri yang berbeda. Para istri dan keturunannya dijelaskan sebagai berikut: