Wisran Hadi
Wisran Hadi (27 Juli 1945 – 28 Juni 2011)[2][3] adalah seorang seniman Minangkabau dan budayawan Indonesia.
Wisran Hadi | |
---|---|
Lahir | Padang (masa pendudukan Jepang) | 27 Juli 1945
Meninggal | 28 Juni 2011 Padang, Sumatera Barat | (umur 65)
Pekerjaan | Penulis, sastrawan |
Kebangsaan | Indonesia |
Pasangan hidup | Mislaini (istri pertama, cerai) Raudha Thaib (Upita Agustine) |
Anak | Ikhwan Arif[1] |
Pendidikan dan Karier
suntingIa pernah kuliah di Sekolah Tinggi Seni Rupa Akademi Seni Rupa Indonesia (kini Institut Seni Indonesia) Yogyakarta (tamat 1969).[4]
Ia pernah diundang untuk menjadi dosen tamu mengajarkan drama modern dan drama tradisional Minangkabau di Akademi Seni Kebangsaan, Kuala Lumpur, Malaysia (2001).[5]
Ia ikut International Writing Program di Iowa University, Iowa, Amerika Serikat pada tahun 1977 dan pernah mengikuti observasi teater modern Amerika pada tahun 1978 dan teater Jepang pada tahun 1987.
Pada tahun tahun 1978, Wisran Hadi mendirikan Bumi Teater untuk menyalurkan kreativitas generasai Padang dalam dunia. Kelompok teater ini pernah memiliki anggota sebanyak tujuh ratus orang. Darman Moenir, salah seorang sastrawan Indonesia asal Sumatera Barat, merupakan salah satu murid Wisran Hadi.
Penghargaan
suntingSejumlah naskah dramanya pernah memenangkan Sayembara Penulisan Naskah Sandiwara Indonesia yang diadakan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ): Gaung mendapatkan Hadiah Ketiga pada tahun 1975, Ring mendapatkan Hadiah Harapan pada tahun 1976, Cindra Mata mendapatkan Hadiah Harapan pada tahun 1977, Perguruan mendapatkan Hadiah Kedua dan Malin Kundang mendapatkan Hadiah Harapah pada 1978, Penyeberangan mendapatkan Hadiah Ketiga dan Senandung Semenanjung mendapatkan Hadiah Perangsang pada tahun 1985/1986.[5]
Dia juga pernah mendapat Hadiah Sastra 1991 dari Pusat Pengembangan Bahasa Depdikbud karena karya buku dramanya Jalan Lurus. Drama tersebut juga dijadikan buku drama terbaik pada Pertemuan Sastrawan Nusantara 1997. Tahun 2000 dia mendapatkan Penghargaan Penulis Asia Tenggara.[6][7] Ia juga menjadi salah satu penerima penghargaan dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata pada tahun 2003.[5] Naskah karyanya: Persiden menjadi Pemenang Unggulan Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta tahun 2010.
Karya
suntingNaskah Drama
sunting- Puti Bungsu (1978)
- Anggun Nan Tongga (1982)
- Empat Lakon Perang Paderi (2003)
- Empat Orang Melayu (2000) berisi empat naskah drama: Senandung Semenanjung, Dara Jingga, Gading Cempaka, Cindua Mato
Novel
sunting- Tamu (1996)
- Imam (2001)
- Simpang
- Persiden (2013).
Cerpen-cerpennya kerap dipublikasikan di media cetak dan dibukukan penerbit Malaysia berjudul Daun-daun Mahoni Berguguran (2000).
Rujukan
sunting- ^ https://www.gong-online.com/2015/06/obituari-wisran-hadi-menggugat.html
- ^ "Sastrawan Wisran Hadi Meninggal Dunia" Tempo.co, 28 Juni 2011. Diakses 18 Juli 2015.
- ^ "Budayawan Wisran Hadi Tutup Usia" VIVA.co.id, 28 Juni 2011. Diakses 18 Juli 2015.
- ^ Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia. (2004). Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu. ISBN 979-9012-12-0 hlm. 840
- ^ a b c Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia. (2004). Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu. ISBN 979-9012-12-0 hlm. 841
- ^ "Profil Wisran Hadi" Merdeka.com. Diakses 18 Juli 2015.
- ^ "Seniman Teater; Wisran Hadi" Diarsipkan 2015-09-24 di Wayback Machine. Situs TIM. Diakses 18 Juli 2015.
Pranala luar
sunting- (Indonesia) "Profil Wisran Hadi" Diarsipkan 2012-04-24 di Wayback Machine. Balai Bahasa Kemdiknas.
- (Indonesia) "Tentang Wisran Hadi" Situs Wisran Hadi. Diakses 18 Juli 2015.