Wikipedia:Warung Kopi (Usulan)/Arsip/2020/1

Kejar Norwegia

sunting

Ga ada proyek "Kejar Norway" apa? Kita selisih tipis sama Wikipedia Norwegia loh. Kalau seandainya kita bisa kejar Norwegia dan Serbia, kita bisa kejar Katalunya dan Persia juga. Soalnya dua Wikipedia itu jumlahnya beda tipis. ⌜Ananda V Adrian⌟ Customer Service💬 6 Januari 2020 10.41 (UTC)[balas]

@AnandaV: Sebaiknya kita mengutamakan kualitas dibanding kuantitas. Percuma punya halaman jutaan kalau isinya tak berbobot. Lagipula sepanjang tahun pasti ada WikiMaraton. flixwito ^(•‿•)^ 15 Januari 2020 09.45 (UTC)[balas]

@Veracious: Sepanjang tahun? Hmm, menarik. WikiMaraton tahun ini saya sarankan diberi judul "Kejar Norwegia" karena orang-orang Indonesia sifat nasionalisme nya tinggi, jadi bisa dimanfaatkan buat "main kejar-kejaran" sama Wikipedia bahasa lain. 😄

Mengenai masalah kualitas, jadi begini, di dalam marathon ini ada rules nya kan? Dalam rules itu bikin aturan agar kualitas nya terjamin. Dan satu lagi, kenapa Wikipedia bahasa lain bisa banyak padahal jumlah editor (dalam kata umum) nya sedikit? Itu karena mereka punya bot yang membuat lebih dari 1000 (perkiraan) artikel dalam sehari. Memang yang dibuat oleh bot itu artikel yang kurang berbobot, seperti isinya cuma terdiri dari beberapa bagian kecil, ga ada referensi atau yang lebih parah, cuma pengertian singkat. Tapi itu lebih baik ketimbang kita tidak memiliki nya untuk dimasukkan kedalam database dan membiarkan artikel-artikel kita penuh dengan tulisan merah. Artikel yang para bot itu salin juga berasal dari artikel Wikipedia lain (kebanyakan dari Wikipedia English) yang ga jauh beda bentuknya. Dan sebenarnya itu bukan hanya dilakukan oleh bot, user (brainware) juga seperti itu. Dalam hal ini, saya rasa kita perlu bikin proyek terpisah agar artikel-artikel itu (terutama artikel lama yang sifatnya penting) diperbaiki agar menjaga kualitas Wikipedia Bahasa Indonesia.

Berbicara lebih jauh, pernahkah para Wikipediawan berdiskusi mengenai akar dari masalah ini? Apa yang membuat orang-orang malas membuat artikel yang berbobot? Saya rasa itu perlu dibahas untuk menyelesaikan masalah ini. Kalau dibiarkan terus bakalan semakin hancur dan itu bakalan jadi "blunder" buat Wikipedia kedepannya. -⌜Ananda V Adrian⌟ Customer Service💬 15 Januari 2020 12.25 (UTC)[balas]

@AnandaV: Nama kompetisinya agak ofensif ya 😅 , seakan menyalahkan negara lain. Kalau mau lebih nasionalisme, tema kompetisinya bisa diarahkan ke perintisan/pengembangan artikel bertopik Indonesia. Untuk bot, mereka tidak mengambil dari Wiki lain, bot hanya mengambil dari data situs web tertentu dan diolah jadi artikel sesuai templat yang ditentukan, walhasil artikelnya berantakan. Sudah ada berbagai proyek terpisah, tapi peminatnya sedikit atau sudah lama tak aktif.
Akar kemalasan? Karena capek-capek nulis di Wikipedia gak dapet duit; nama kita pun tidak tertulis (harus dicari di riwayat/history artikel, ribet); tulisan bisa disalin sesuka hati oleh blogger/youtuber (yang pastinya mereka dapet duit dari visit/view); dan lain-lain. flixwito ^(•‿•)^ 16 Januari 2020 04.50 (UTC)[balas]

@AnandaV: Saya sependapat dengan Bung Veracious, lebih baik mengutamakan mutu ketimbang kuantitas artikel. Kalau botnya mengambil data dan isi artikel dari Wikipedia bahasa Inggris, sudah bisa ditebak akan memakai terjemahan mesin entah menggunakan Google atau Yandex. Ini yang menjadi masalah. Mesin-mesin terjemahan ini tidak bisa mengenali konteks artikel dan seringkali kacau tata bahasanya. Ujung-ujungnya harus dibereskan secara manual, dan ini akan sangat menyita waktu dan tenaga para pengurus serta pengguna lainnya yang masih harus berpatroli atau mengembangkan artikelnya masing-masing. Bung Mimihitam juga sudah ratusan kali menyerukan masalah ini.

Perkara malas membuat artikel berbobot, saya rasa itu terjadi karena untuk membuat artikel yang berbobot seperti artikel-artikel bagus dan pilihan, learning curve-nya curam dan butuh jam terbang yang banyak. Apalagi kalau menulis artikelnya dari nol, bukan menerjemahkan dari Wikipedia lainnya. Dan tentu menulis artikel yang bagus akan menguras pikiran serta waktu, sedangkan para kontributor Wikipedia juga memiliki kesibukan di dunia nyata. Otomatis, pengguna yang masih pemula kebanyakan hanya melakukan suntingan-suntingan kecil saja. Di sisi lain, saya merasa kalau jumlah kontributor aktif di WBI masih sangat kurang jika tujuannya adalah mengembangkan artikel-artikel rintisan menjadi artikel yang lebih baik secara massal. Untungnya, kini acara pelatihan seperti WikiLatih sudah mulai digalakkan untuk menjaring kontributor-kontributor yang baru. Metal Zero-1 (bicara) 17 Januari 2020 10.35 (UTC)[balas]

Kosakata asli Bahasa Indonesia (Melayu)

sunting

Ketika saya iseng-iseng mencari hal-hal yang berhubungan dengan bahasa, saya menemukan beberapa halaman yang membahas kosakata serapan seperti serapan dari Sansekerta, Belanda, Arab, Mandarin, Inggris, dan lain-lain. Tetapi saya tidak menemukan halaman yang membahas kosakata asli dari bahasa Indonesia (Melayu) itu sendiri. Ketika saya bandingkan dengan Wikipedia English, saya lihat Wikipedia Bahasa Inggris ada halaman yang membahas kosakata asli mereka.

Saya terpikir untuk membuat nya dengan format yang sama seperti artikel Wikipedia English karena saya rasa ini penting untuk mengetahui bagaimana kosakata asli leluhur kita, Austronesia. Tetapi saya kebinggungan mencari sumber nya. Ketika saya searching di Google, saya tidak ada menemukan satupun situs yang menjelaskan semua kosakata asli Bahasa Indonesia (orang Indonesia keknya kurang peduli sama bahasa 😒).

Apakah anda punya solusi? ⌜Ananda V Adrian⌟ Customer Service💬 18 Januari 2020 18.13 (UTC)[balas]

Karena bahasa Indonesia adalah turunan dari bahasa Melayu, maka sebaiknya judulnya "Daftar kosakata bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu". -- Adiputra बिचर -- 19 Januari 2020 01.41 (UTC)[balas]
Kemungkinan bakal jadi riset asli, tapi saya setuju bila ingin dimulai. Mungkin bisa dimulai dari melihat-lihat Austronesian Comparative Dictionary. Saran saya judulnya "daftar kosakata bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Proto-Melayu". Gombang (bicara) 23 Januari 2020 12.40 (UTC)[balas]