Ventrikel Takikardi


Ventrikel takikardi atau dalam bahasa Inggris disebut ventricular tachcardia (VT atau V-Tach) merupakan kondisi dimana irama jantung tidak normal. Hal ini terjadi karena ruang bawah jantung berdetak terlalu cepat untuk memompa dengan baik dan tubuh tidak menerima cukup asupan oksigen[1]. Ventrikel takikardi yang tidak berkelanjutan berlangsung selama kurang dari 30 detik. Sementara ventrikel takikardi berkelanjutan berlangsung lebih dari 30 detik[2]. Frekuensi denyut jantung yang terjadi saat ventrikel takikardi bisa mencapai 100 hingga 120 kali per menit atau bisa lebih[3]. Padahal normalnya denyut jantung seseorang adalah 60 hingga 100 kali per menit[4]. Namun ada beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi denyut jantung seseorang seperti stres, cemas, hormon, konsumsi obat-obatan, dan aktifitas fisik[5].

Irama Jantung sunting

Irama jantung normal disebut dengan irama sinus, yang menandakan bahwa jantung seseorang sehat[6]. Sinus terbagi menjadi dua yaitu sinus takikardi dan bradikardi.

Sinus takikardi merupakan kondisi dimana sinus node mengirimkan denyut listrik yang lebih dari 100 kali per menit. Hal ini dapat terjadi karena berbagai situasi seperti berolahraga, stres, dan mengonsumsi obat tertentu. Tapi ketika sinus takikardi terjadi saat seseorang istirahat maka hal ini dapat menandakan adanya masalah kesehatan yang serius[6]

Sinus bradikardi adalah kondisi dimana sinus node mengirimkan denyut listrik kurang dari 60 detik per menit. Peristiwa ini dapat menjadi normal bagi beberapa orang dewasa dan atlet. Dapat terjadi pula saat seseorang sedang tidur atau mengonsumsi obat tertentu. Tapi bagi beberapa orang lainnya hal ini dapat menjadi pertanda bahwa jantung tidak cukup untuk mengirimkan darah ke seluruh tubuh[6].

Penyebab sunting

Ventrikel takikardi sering terjadi apabila terjadi masalah pada otot jantung sehingga aliran listrik pada jantung tidak normal. Penyebabnya meliputi antara lain[1]:

  1. Serangan jantung
  2. Kardiomiopati atau gagal jantung
  3. Miokarditis
  4. Penyakit katup jantung

Gejala sunting

Ketika jantung berdetak terlalu cepat dan tubuh tidak menerima cukup asupan oksigen maka organ serta jaringan tubuh juga tidak akan mendapat asupan oksigen yang cukup. Gejala yang ditimbulkan oleh ventrikel takikardi terjadi karena tubuh kekurangan oksigen. Adapun gejala tersebut antara lain[7]:

  1. Nyeri dada (angina)
  2. Pusing
  3. Detak jantung berdebar (palpitasi)
  4. Pusing
  5. Sesak napas

Akibat yang Ditimbulkan sunting

Apabila ventrikel takikardi terjadi lebih dari 30 detik maka dapat menyebabkan berbagai gejala serius, seperti[7]:

  1. Pingsan
  2. Penurunan kesadaran
  3. Henti jantung yang dapat mengakibatkan kematian mendadak

Ventrikel takikardi menjadi penyebab penting dalam kejadian kematian mendadak. Peristiwa ini sering dikaitkan dengan penyakit janting iskemik atau bentuk lain dari penyakit jantung struktural yang berkaitan dengan risiko kematian mendadak[8].

Pencegahan sunting

Pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak terjadi ventrikel takikardi adalah menjaga kesehatan jantung agar dapat mengurangi potensi terjadinya penyakit jantung. Namun apabila sudah memiliki riwayat penyakit jantung maka minum obat sesuai dengan anjuran dokter serta konsultasi kesehatan secara rutin[7].

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung antara lain[7]:

  1. Makan makanan yang seimbang dan bergizi
  2. Berolahraga dan menjaga berat badan
  3. Mengontrol tekanan darah dan kolesterol
  4. Mengendalikan stres
  5. Menghindari obat-obatan terlarang
  6. Berhenti merokok
  7. Mengurangi asupan kafein dan alkohol
  8. Memeriksakan kesehatan secara rutin

Referensi sunting

  1. ^ a b "Ventricular Tachycardia". www.hopkinsmedicine.org (dalam bahasa Inggris). 2021-02-22. Diakses tanggal 2023-01-29. 
  2. ^ Foth, Christopher; Gangwani, Manesh Kumar; Alvey, Heidi (2022). Ventricular Tachycardia. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. PMID 30422549. 
  3. ^ "Ventricular Tachycardia: Practice Essentials, Background, Pathophysiology". 2021-10-17. 
  4. ^ "What your heart rate is telling you". Harvard Health (dalam bahasa Inggris). 2015-12-12. Diakses tanggal 2023-01-29. 
  5. ^ "Target Heart Rates Chart". www.heart.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-29. 
  6. ^ a b c "Sinus Rhythm: Normal Sinus Rhythm, Sinus Rhythm Arrhythmia". Healthline (dalam bahasa Inggris). 2021-11-11. Diakses tanggal 2023-01-29. 
  7. ^ a b c d "Ventricular tachycardia - Symptoms and causes". Mayo Clinic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-29. 
  8. ^ Koplan, Bruce A.; Stevenson, William G. (2009-3). "Ventricular Tachycardia and Sudden Cardiac Death". Mayo Clinic Proceedings. 84 (3): 289–297. ISSN 0025-6196. PMC 2664600 . PMID 19252119.