Ubud Writers and Readers Festival

festival sastra Indonesia

Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) adalah sebuah festival sastra tahunan yang diadakan di Ubud, Bali, Indonesia. Festival tersebut digagas oleh Janet DeNeefe, salah satu pendiri Yayasan Mudra Swari Saraswati yang menjadi penyelenggara festival, bersama dengan suaminya Ketut Suardana dan anaknya Laksmi Shari De-Neefe Suardana.[1][2][3] Festival ini dirintis sebagai proyek pemulihan terhadap Bom Bali 2002 dan pertama kali diadakan pada tahun 2004 sebagai bagian dari upaya membantu pemulihan pariwisata, kegiatan ekonomi utama di pulau tersebut, setelah pengeboman teroris yang menyerang distrik Kuta di pulau tersebut setahun sebelumnya. Festival tersebut biasanya diadakan pada bulan Oktober setiap tahun.[4][5]

Ubud Writers & Readers Festival
(UWRF)
Suasana Ubud Writers and Readers Festival
JenisFestival sastra
Tanggalsetiap bulan Oktober-November
Frekuensisetiap tahun
LokasiUbud, Bali, Indonesia
Tahun aktif2004–sekarang
Acara pertama2004
Terakhir diadakan2022
Acara sebelumnya27–30 Oktober 2022
Acara berikutnya18–22 Oktober 2023
PenyelenggaraYayasan Mudra Swari Saraswati
Situs webwww.ubudwritersfestival.com

UWRF dikenal sebagai festival tata bahasa dan gagasan terbesar di Asia, yang diikuti oleh para penulis, seniman, pemikir dan pementas tersohor dari seluruh dunia.[6][7] Keberadaan UWRF saat ini juga bertujuan untuk mempromosikan Ubud sebagai pusat kesenian dan budaya, memamerkan penulis-penulis Indonesia di panggung internasional, dan membantu pengembangan diri pemuda-pemudi Indonesia melalui program pendidikan dan sastra.[8] Pada tahun 2023, festival ini dinobatkan sebagai acara sastra paling penting di Asia Tenggara oleh koran mingguan Australia, The Saturday Paper.[9]

UWRF memberlakukan subsidi silang di mana hasil penjualan tiket dari pengunjung-pengunjung asing digunakan untuk mengadakan program-program gratisnya, termasuk lokakarya untuk anak-anak dan siswa-siswi SMA beserta gurunya, dan potongan harga tiket bagi pengunjung festival dari dalam negeri.[8]

Kronologi sunting

  • Edisi ke-12 UWRF diadakan tahun 2015 di 38 tempat di seluruh Bali, di mana lebih dari 200 penulis dari seluruh dunia ambil bagian. Sebuah kontroversi muncul tentang diskusi yang diusulkan tentang pembersihan anti-komunis Indonesia yang menewaskan sekitar 500.000 orang pada tahun 1965.[10]
  • Edisi ke-13 UWRF diadakan tahun 2016, dihadiri oleh 160 penulis, artis, dan pemain terkemuka dunia.[11]
  • UWRF 2017 adalah edisi festival yang ke-14, yang diselenggarakan pada 25-29 Oktober, diikuti oleh lebih dari 150 penulis, seniman, dan aktivis dari 31 negara.[12]
  • Edisi ke 15 UWRF diadakan dari 24 Oktober hingga 28 Oktober 2018 yang berfokus pada kesetaraan dan keragaman gender.[13]
  • "Karma" adalah tema Festival Penulis dan Pembaca Ubud tahunan ke-16, yang diselenggarakan pada 23-27 Oktober 2019. 180 pembicara dari 30 negara berpartisipasi dalam festival ini. Ada lebih dari 170 program, termasuk diskusi panel tentang berbagai isu, pemutaran film, pameran seni, peluncuran buku dan lokakarya penulisan.[14]
  • 2020 UWRF ditunda karena covid-19.[15]
  • 2021, Ubud Writers & Readers Festival berlangsung pada 8-17 Oktober 2021 berkat kolaborasi bersama Writing Western Australia. Total terdapat 130 pembicara yang hadir langsung di Ubud, maupun online. Tema festival diambil dari filosofi Hindu-Bali Mulat Sarira yang berarti refleksi diri. Beberapa penulis yang hadir antara lain; Amitav Ghoshs, Hilmar Farid, André Aciman, Kim Hyesoon, Agustinus Wibowo, Ayu Utami, Desi Anwar, Lala Bohang dan Lara Nuberg, Todung Mulya Lubis, Joko Pinurbo dan Ray Shabir.[16]
  • 2022, Ubud Writers & Readers Festival diselenggarakan pada 27–30 Oktober 2022 dan mengambil tema “Memayu Hayuning Bawana” yang berasal dari sebuah filosofi Jawa kuno yang berarti prinsip-prinsip yang digunakan untuk merawat, melindungi dan memperindah alam semesta.[17]
  • 2023: Festival 2023 menandai Perayaan Ulang Tahun ke-20 Festival, berlangsung dari tanggal 18 hingga 22 Oktober 2023, dan menjelajahi tema Atita, Wartamana, Anagata: Masa Lalu, Masa Kini, Masa Depan. Festival ini menampilkan lebih dari dua ratus pembicara dan jumlah program yang sama, menarik lebih dari 15,000 pengunjung festival, menjadikannya salah satu edisi tersukses hingga saat ini.[18][19][20]

Referensi sunting

  1. ^ "LAKSMI DENEEFE SUARDANA" (dalam bahasa Indonesian). Ubud Writers and Readers Festival. 10 March 2016. Diakses tanggal 3 November 2017. 
  2. ^ "Laksmi Deneefe Usung Misi Edukasi Anak di Ajang Putri Indonesia". Kumparan. Diakses tanggal January 19, 2022. 
  3. ^ "Laksmi Deneefe, Puteri Indonesia Bali 2022 yang Menyukai Dunia Literasi". Tempo (majalah Indonesia). Diakses tanggal March 17, 2022. 
  4. ^ "Writers, activists gather for Ubud festival". The Jakarta Post. Diakses tanggal 26 October 2018. 
  5. ^ "About". Ubud Writers & Readers Festival (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-02-19. 
  6. ^ "What to expect at Southeast Asia's biggest festival of words and ideas". Asian Correspondent. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-26. Diakses tanggal 26 October 2018. 
  7. ^ "The show goes on: Ubud writers festival to bring big names to Bali as Mount Agung rumbles". The Guardian. Diakses tanggal 26 October 2018. 
  8. ^ a b "Yayasan Mudra Swari Saraswati". Ubud Writers & Readers Festival (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-02-19. 
  9. ^ Croggon, Alison (2023-10-28). "Ubud Writers & Readers Festival". The Saturday Paper (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-10-29. 
  10. ^ "Ubud writers' festival debates massacre 'that we're not supposed to talk about'". The Guardian. Diakses tanggal 31 October 2018. 
  11. ^ "Literary fest to discover new voices, unexpected conversations". The Jakarta Post. Diakses tanggal 31 October 2018. 
  12. ^ "Ubud Writers and Readers Festival Set to Return With Over 150 Speakers". Jakarta Globe. Diakses tanggal 31 October 2018. 
  13. ^ "2018 Ubud Writers and Readers Festival ends on high note, celebrates gender equality, diversity". The Jakarta Post. Diakses tanggal 31 October 2018. 
  14. ^ "Calling All Readers! Ubud Writers and Readers Festival to Kick Off This Month". Jakarta Globe. Diakses tanggal 10 January 2020. 
  15. ^ Cahyana, Ludhy (2020-07-17). "UWRF 2020 Ditangguhkan Karena Pandemi, Jadwal Baru Belum Ada". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-30. 
  16. ^ "Sempat Tertunda, Ubud Writers & Readers Festival 2021 Kembali Digelar". Review Buku Gramedia (dalam bahasa Inggris). 2021-10-08. Diakses tanggal 2022-11-01. 
  17. ^ "Hadir di Ubud Writers & Readers Festival 2022, Sampoerna Academy Bentuk Kreativitas Anak Melalui Literasi". suara.com. 2022-10-31. Diakses tanggal 2022-11-01. 
  18. ^ Post, The Jakarta. "Go to Ubud". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-10-29. 
  19. ^ "Ubud Writers & Readers Festival 2023: Minat Literasi Orang Indonesia?". kumparan. Diakses tanggal 2023-10-29. 
  20. ^ Yong, Clement (2023-10-19). "Bali's Ubud begins 20th writers' festival aimed at drawing 15,000 people". The Straits Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0585-3923. Diakses tanggal 2023-10-29.