Tunku Imran (lahir 21 Maret 1948) adalah seorang pengusaha asal Malaysia. Ia merupakan anggota keluarga kerajaan Negeri Sembilan sekaligus putra dari Tuanku Jaafar, Yang di-Pertuan Agong Malaysia kesepuluh.

Tunku Imran.

Kehidupan sunting

Tunku Imran merupakan putra kedua pasangan Tuanku Jaafar ibn Tuanku Abdul Rahman dan Tuanku Ampuan Najihah binti Tunku Besar Burhanuddin.[1] Dia menerima pendidikan awal di King's School dan kemudian menyambung di University Nottingham dalam bidang undang-undang. Setamat sekolah ia bekerja di Perbadanan Nasional (Pernas) dan kemudian Haw Par International.

Tunku Imran merupakan seorang pengusaha yang terkemuka. Pada tahun 1977 ia mendirikan Syarikat Pesaka Antah, dan beberapa tahun kemudian bersama Jardine Matheson mendirikan Antah Holdings. Kini ia menguasai 85% saham Antah Holdings dan membawahi berbagai perusahaan, seperti United Orient Leasing dan Commercial Union Assurance. Antah diambil dari nama raja Negeri Sembilan, Tuanku Antah.[2]

Selain menjadi pengusaha ia juga menjabat sebagai Presiden Majelis Olimpik Malaysia dan Presiden Asosiasi Kriket Malaysia. Di level internasional, ia masuk ke dalam jajaran anggota Komite Olimpiade Internasional dan Presiden Federasi Commonwealth Games.

Keluarga sunting

Tunku Imran menikah dengan Che Engku Dato Seri Puan Seri Mahirah binti Abdullah dan dikaruniai 3 orang putra.

Referensi sunting

  1. ^ http://4dw.net/royalark/Malaysia/negri7.htm
  2. ^ Yoshihara Kunio, Kapitalisme Semu Asia Tenggara, LP3ES, 1990