Tuasikal Abua adalah seorang politikus asal Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Bupati Maluku Tengah selama dua periode, yakni periode 2012–2017 dan periode 2017–2022.

Keluarga

sunting

Tuasikal Abua merupakan kakak dari Abdullah Tuasikal yang pernah menjabat sebagai Bupati Maluku Tengah.[1] Adiknya menjabat sebagai Bupati Maluku Tengah sejak tahun tahun 2002 hingga 2012.[2]

Karier politik

sunting

Tuasikal Abua mencalonkan diri sebagai Bupati Maluku Tengah dalam Pemilihan Kepala Daerah 2012. Pasangannya sebagai calon Wakil Bupati Maluku Tengah ialah Marlatu Leleury. Keduanya berhasil menjadi Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tengah untuk periode tahun 2012–2017.[3] Tuasikal Abua sebagai petahana kembali mencalonkan diri sebagai Bupati Maluku Tengah dalam Pemilihan Kepala Daerah 2017.[4] Ia kembali berpasangan dengan Marlatu Leleury sebagai calon Wakil Bupati Maluku Tengah. Partai pengusung Tuasikal Abua dalam pemilihan ini ialah Gerindra, Golkar, Hanura, Demokrat, Nasdem, PAN, PBB, dan PDI-P.[5] Pada Pilkada Maluku Tengah 2017, pasangan Tuasikal Abua–Marlatu Leleury menjadi pasangan tunggal.[6] Tuasikal Abua berhasil menang dalam Pilkada Maluku Tengah 2017 dengan partisipasi peserta pemilu sebesar 68,4%.[7]  Tuasikal Abua dan Marlatu Leleury kembali menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tengah untuk periode 2017–2022.[3] Masa jabatan Tuasikal Abua dan Marlatu Leleury sebagai Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tengah telah berakhir pada tanggal 9 September 2022.[8]

Referensi

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Sutisna, Agus (2017). Memilih Gubernur, Bukan Bandit!: Demokrasi Elektroal dan Pilgub 2017 di Tanah Jawara. Sleman: Deepublish. hlm. 47–48. ISBN 978-602-453-211-6. 
  2. ^ Hafidz dan Sadikin 2017, hlm. 201.
  3. ^ a b Super Administrator (7 Oktober 2022). "Profil Kabupaten Maluku Tengah". Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah. 
  4. ^ Budiman, Arif (2018). "Pilkada Paslon Tunggal, Kinerja Partai Politik, dan Masa Depan Demokrasi di Indonesia". Jurnal Adhyasta Pemilu. Badan Pengawas Pemilihan Umum. 1 (2). ISSN 2443-2539. 
  5. ^ Hafidz dan Sadikin 2017, hlm. 199-201.
  6. ^ Indriani, S., dkk. Pemantauan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2017 (PDF). Jakarta Pusat: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. hlm. 23. 
  7. ^ Sukri, Mhd. Al Fahjri (2020). "Dinasti Politik di Banten: Familisme, Strategi Politik dan Rendahnya Partisipasi Politik Masyarakat". JISPO: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 10 (2): 182. 
  8. ^ Admin (7 September 2022). "Keluar Dari Pendopo Bupati, Abua: Kami Kembali Menjadi Masyarakat Biasa". Ambon Terkini. 

Daftar pustaka

sunting