Troglofauna adalah istilah yang mengacu pada hewan-hewan yang hidup di gua dan telah beradaptasi dengan lingkungannya yang gelap. Troglofauna dan stigofauna adalah dua jenis fauna bawah tanah, tetapi stigofauna hidup di air. Beberapa troglofauna hidup secara permanen di bawah tanah dan tidak dapat bertahan hidup di luar. Ciri troglofauna yang merupakan hasil adaptasi kehidupan di gua adalah menguatnya indra pendengaran, sentuhan, dan penciuman.[1] Banyak spesies troglofauna yang juga kehilangan fungsi tubuh yang tidak mereka perlukan, seperti penglihatan dan pigmentasi.

Siput gua mikrokospik Zospeum tholussum yang dapat ditemui di kedalaman 743 hingga 1.392 m (2.438 hingga 4.567 ft) di Gua Lukina Jama–Trojama, Kroasia. Hewan ini buta dan cangkang yang tembus cahaya.

Troglofauna dapat terbagi menjadi tiga kategori:

  1. Troglofil adalah hewan yang menghabiskan siklus hidupnya di gua, tetapi bisa bertahan di luar.[1] Troglofil biasanya masih memiliki pigmentasi dan tidak sepenuhnya buta.
  2. Trogloksen adalah hewan yang menggunakan gua untuk berlindung tetapi tidak menghabiskan siklus hidupnya di dalam gua; contohnya adalah kelelawar.
  3. Troglobit berbeda dari yang lain karena tidak bisa bertahan hidup di luar gua. Troglobit mungkin merupakan keturunan troglofil yang telah berevolusi.[1]

Catatan kaki sunting

  1. ^ a b c Phil Chapman (1982). "The Origins of Troglobites" (PDF). Proceedings of the University of Bristol Spelæological Society. 16 (2): 133–141.