Transportasi di Singapura

Transportasi di Singapura umumnya berbasis darat. Beberapa bagian Singapura diakses dengan jalan raya, termasuk pulau-pulau seperti Sentosa dan Pulau Jurong. Bentuk transportasi besar lainnya di Singapura adalah kereta: MRT Singapura yang berjalan memanjang dan melebar di Singapura, dan LRT Singapura yang berjalan di beberapa kawasan. Pulau utama Singapura terhubungan dengan pulau lainnya oleh layanan kapal feri.

Singapura juga memiliki beberapa penghubung dengan belahan dunia lainnya. Terdapat dua jembatan yang menghubungkan Singapura dan MalaysiaJalan Penghubung, dan Penghubung Kedua. Bandar Udara Changi Singapura merupakan pusat penerbangan utama di Asia, dan Singapura merupakan pelabuhan lintas kapal utama. Menurut studi yang dilakukan oleh firma konsultasi London Credo, Singapura adalah salah satu jaringan angkuta umum dengan biaya paling efisien di dunia.[1]

Sebelum dan sesudah perang dunia

sunting
 
Para perawat Inggris sedang menaiki sebuah becak pada waktu luang mereka, pada sekitar tahun 1946.

Sebelum Perang Dunia II, bajaj menjadi bagian berpengaruh dari transportasi umum perkotaan. Bajaj diambil alih oleh becak setelah perang dunia. Becak tidak digunakan lagi sebagai kendaraan setelah 1980. Namun, beberapa becak pada saat ini masih digunakan sebagai tontonan wisatawan, mengantar para wisatawan menjelajahi pusat kota dengan pengalaman Singapura yang unik.

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting