Tolok regangan adalah komponen elektronik yang dipakai untuk mengukur tekanan yang dihasilkan akibat terjadinya deformasi atau regangan. Penemu tolok regangan adalah Edward E. Simmons pada tahun 1938. Tolok regangan buatan Simmons terbuat dari foil logam yang bersifat insulatif (isolasi) yang menempel pada benda yang akan diukur tekanannya. Jika tekanan pada benda berubah, maka foilnya akan terdeformasi, dan hambatan listrik pada tolok regangan akan berubah. Perubahan hambatan listrik kemudian mengalirkan arus listrik ke dalam rangkaian jembatan Wheatstone.

Contoh tolok regangan

Besarnya tekanan akan dinyatakan dalam bentuk faktor gauge, yang didefinisikan sebagai di mana adalah tahanan sebelum ada deformasi, adalah perubahan tahanan listrik yang terjadi, dan adalah tekanannya.

Pemanfaatan sunting

Tolok regangan digunakan sebagai sensor regangan pada teknik struktur yang paling umum. Keunggulan dari tolok regangan adalah tingkat sensitivitas yang tinggi khususnya pada panjang arah aksial. Kekurangannya ialah tidak memiliki sensitivitas pada arah yang lainnya. Tolok regangan tidak mampu mengukur arah aksial yang serenjang dari arah panjang maupun dari permukaan struktur. Hal ini membuat pengukuran regangan umumnya diabaikan di dalam teknik struktur.[1]

Referensi sunting

  1. ^ Santoso, Didik R. (2017). Tim UB Press, Tim UB Press, ed. Pengukuran Stress Mekanik Berbasis Sensor Piezoelektrik: Prinsip Desain dan Implementasi. Malang: UB Press. hlm. 5. ISBN 978-602-432-089-8.