Tokoh licik

tokoh yang dianggap sebagai sosok yang licik

Tokoh licik adalah suatu tokoh (dewa, siluman, antropomorfik, manusia, atau makhluk gaib) dalam dongeng, cerita rakyat, atau mitologi, yang dianggap sebagai sosok yang licik (banyak akal buruk, pandai menipu, curang).[1][2] Namun demikian tokoh ini dikenal mempunyai watak penipu dan pengganggu.[2] Tokoh ini dikenal memiliki kepribadian ganda (dualistis).[2] Di satu sisi, dia mempunyai sifat yang arif dan bijaksana.[2] Di sisi lain, dia memiliki sifat buruk dan suka menipu.[2] Tokoh ini kerap disebut sebagai perantara antara manusia dengan para dewa.[3] Dalam ilmu folklore dan analisis mitologi, tokoh ini disebut sebagai trickster atai penipu.[2] Trickster diyakini menguasai dunia perdagangan.[2] Hal ini membuatnya disembah oleh golongan pedagang dalam masyarakat.[2] Tokoh ini pula yang dikenal sebagai dewa yang mengajarkan ketrampilan atau teknologi baru kepada manusia.[2] Dalam bahasa Inggris dewa ini sering dikenal dengan nama cultural hero.[2] Jika diterjemahkan menjadi pahlawan kebudayaan atau dewa pembawa adat.[2] Dalam banyak kepercayaan termasuk di Indonesia, tokoh licik digambarkan dengan sosok tidak tampan.[2]

Tokoh licik Reynard si Rubah yang digambarkan pada buku anak-anak tahun 1869 oleh Michel Rodange.

Rujukan

sunting
  1. ^ Arti kata 'licik', Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia 
  2. ^ a b c d e f g h i j k l Hassan Sadhily. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. hlm. 804. 
  3. ^ Anonym (1989). Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta: Cipta Adi Pusaka.