Thutmosis III

Firaun ke 6
(Dialihkan dari Thutmose III)

Thutmosis III (kadang dibaca Tuthmosis III atau Thutmose III yang berarti Putra Thoth) adalah Firaun keenam dari Dinasti ke-18. Selama dua puluh dua tahun pertama pemerintahan Thutmosis, ia memerintah bersama dengan ibu tirinya, Hatshepsut, yang menjabat sebagai firaun. Berdasarkan peninggalan monumennya, nama Hatshepsut disebut lebih awal, keduanya menyandang gelar kerajaan dan lambang yang sama tanpa menunjukkan salah satu memiliki kedudukan lebih tinggi dari yang lain.[3] Ia menjadi panglima tertinggi balatentara Mesir.

Setelah kematian Hatshepsut, Thutmosis III membangun kemaharajaan terbesar yang pernah ada dalam sejarah Mesir Kuno; tak kurang dari 17 ekspedisi militer dilancarkan dan Mesir berhasil menaklukkan, dari batas paling utara di kerajaan Niya di Suriah utara, hingga jeram keempat sungai Nil Nubia di selatan. Secara resmi Thutmose III memimpin Mesir selama limapuluh empat tahun, dalam kurun 24 April 1479 SM hingga 11 Maret 1425 SM; (1504 SM sampai 1450 SM berdasarkan kronologi tinggi) akan tetapi, ini mencakup kurun waktu 22 tahun pemerintahannya bersama Hatshepsut—ibu tiri sekaligus bibinya. Pada dua tahun terakhir pemerintahannya, ia menunjuk putra dan pewarisnya -Amenhotep II, sebagai pemerintah bersama yunior. Ketika Thutmose III wafat, ia dimakamkan di Lembah Para Raja bersama raja-raja Mesir yang berasal dari periode ini.

Kampanye militer

sunting

Thutmosis III kembali ke Suriah untuk kampanye kesembilan dalam tahun ke-34, tetapi tampaknya seragan ini hanya berasal dari daerah yang disebut Nukhashshe, sebuah wilayah yang dihuni oleh orang-orang semi-nomaden.[4]

Referensi

sunting
  1. ^ Clayton, Peter. Chronicle of the Pharaohs, Thames & Hudson Ltd., 1994. p.104
  2. ^ a b Dodson, Aidan. Hilton, Dyan. The Complete Royal Families of Ancient Egypt, Thames and Hudson. p132. 2004. ISBN 0-500-05128-3
  3. ^ Partridge, R., 2002. Fighting Pharaohs: Weapons and warfare in ancient Egypt. Manchester: Peartree. Pages: 202/203
  4. ^ Redford 2003, hlm. 81.

Pranala luar

sunting