The Falling Man

foto ikonik serangan 11 September New York City

The Falling Man adalah sebuah foto yang diambil oleh fotografer Associated Press, Richard Drew. Foto ini menampilkan seorang pria jatuh dari Menara Utara World Trade Center pada pukul 09:41:15 di tengah serangan 11 September di New York City. Identitas orang yang ada di foto ini masih belum diketahui. Ia salah satu orang yang terperangkap di lantai atas yang entah jatuh saat mencoba menyelamatkan diri atau sengaja lompat untuk menghindari kebakaran dan asap.

The Falling Man

Foto ini seolah menunjukkan orang tersebut jatuh langsung ke bawah. Deretan foto yang diambil Dew justru menunjukkan orang ini jatuh berputar-putar karena gesekan udara.[1]

Menurut Drew, dua artikel berita yang mengangkat foto ini dikritik oleh pembaca karena "tidak pantas”.[2]

Latar belakang sunting

Dari 2.606 orang yang tewas di dalam World Trade Center dan di darat pada serangan 11 September, ±200 di antaranya diyakini jatuh atau sengaja lompat. Sejumlah pihak memperkirakan jumlah korban jatuh mungkin 100 jiwa atau bahkan lebih kecil lagi.[3][4][5] Pihak berwenang tidak berhasil mengangkat atau mengidentifikasi jenazah orang-orang yang keluar bangunan sebelum runtuhnya kedua menara ini. Semua korban jiwa dalam serangan ini, kecuali pembajak pesawat, dinyatakan sebagai korban pembunuhan akibat benda tumpul (bukan bunuh diri).[6] Penyidik medis New York City mengatakan pemerintah tidak memakai istilah "pelompat" (jumper) untuk menyebut orang-orang yang jatuh dari gedung pada 11 September. Menurut Ellen Borakove, juru bicara penyidik medis, "'Pelompat' adalah orang yang sengaja masuk gedung dengan niat bunuh diri. Orang-orang ini justru terpaksa keluar gedung karena asap dan api atau tertiup angin kencang."[5]

Penerbitan sunting

Foto ini awalnya muncul di berbagai surat kabar di seluruh dunia, termasuk halaman 7 The New York Times edisi 12 September 2001. Menurut keterangan fotonya, "Seseorang jatuh terbalik setelah melompat dari menara utara World Trade Center. Pemandangan mengerikan ini terjadi berkali-kali setelah dua pesawat menabrak menara kembar ini." (A person falls headfirst after jumping from the north tower of the World Trade Center. It was a horrific sight that was repeated in the moments after the planes struck the towers)[7] Foto ini hanya terbit sekali di The New York Times karena publik mengkritik dan menolak penerbitan foto ini.[8] Enam tahun kemudian, foto ini terbit di halaman 1 The New York Times Book Review edisi 27 Mei 2007.[9]

Identitas sunting

I hope we're not trying to figure out who he is and more figure out who we are through watching that.

Gwendolyn, 9/11: The Falling Man

Identitas orang yang ada di dalam foto ini tidak pernah dipastikan secara resmi. Banyaknya orang yang terjebak di WTC mempersulit proses identifikasi. Meski jumlahnya tidak pasti, sedikitnya 200 orang jatuh dan meninggal dunia.[5]

Peter Cheney menulis di The Globe and Mail bahwa orang dalam foto ini mungkin Norberto Hernandez, koki roti di Windows on the World, restoran di lantai 106 Menara Utara. Beberapa anggota keluarga Hernandez awalnya sepakat dengan Cheney,[10] tetapi tidak yakin setelah melihat deretan fotonya dan warna baju orang tersebut.[11]

Jonathan Eric Briley sunting

"The Falling Man", artikel oleh Tom Junod, diterbitkan di majalah Esquire edisi September 2003. Artikel ini diangkat menjadi film dokumenter dengan judul yang sama. Junod menduga orang dalam foto tersebut adalah Jonathan Briley, teknisi suara berusia 43 tahun asal Mount Vernon, New York, yang bekerja di Windows on the World. Kakaknya, Alex, adalah anggota pertama grup disko Village People pada tahun 1970-an. Briley mengidap sesak napas dan pasti tahu nyawanya terancam ketika asap mulai memasuki restoran.[11]

Michael Lomonaco, direktur Windows on the World, sepakat dengan artikel Junod.[12] Jenazah Briley pertama kali diidentifikasi oleh adiknya, Timothy.[11] Lomonaco mengenali Briley dari baju dan bentuk tubuhnya. Di salah satu foto, baju putih "The Falling Man" terbuka dan memperlihatkan kaus oranye yang sering dipakai Briley. Kakak Briley, Gwendolyn, juga mengidentifikasi Briley di kamar jenazah. Dalam wawancara di The Sunday Mirror, ia mengatakan, "Saat saya melihat foto itu [...] laki-laki tinggi dan ramping, saya berpikir, 'Kalau dilihat sekilas, mungkin saja dia Jonathan.'"[13]

Budaya masyarakat sunting

9/11: The Falling Man adalah film dokumenter tahun 2006 tentang foto ini dan kisah di baliknya. Film ini disutradarai oleh Henry Singer dan direkam oleh Richard Numeroff. Film ini terinspirasi oleh artikel Junod di Esquire. Foto-foto orang jatuh yang diambil oleh Lyle Owerko juga masuk film ini. 9/11: The Falling Man tayang perdana tanggal 16 Maret 2006 di Britania Raya (Channel 4) dan tanggal 6 September 2006 di Kanada (CBC Newsworld). Film ini telah disiarkan di lebih dari 30 negara dan baru tayang di Amerika Serikat (Discovery Times Channel) pada 10 September 2007.

Novel Falling Man karya Don DeLillo bercerita tentang serangan 11 September. Tokoh "falling man" dalam novel ini adalah pemeran sendratari yang mereka ulang peristiwa di balik foto ini.[14]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

Catatan
  1. ^ Pompeo, Joe (August 29, 2011). "Photographer behind 9/11 "Falling Man" retraces steps, recalls "unknown soldier"". Yahoo! News. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 24, 2011. Diakses tanggal August 31, 2011. 
  2. ^ Howe, Peter (2001). "Richard Drew". The Digital Journalist, January 2010
  3. ^ Flynn, Kevin; Dwyer, Jim (September 10, 2004). "Falling Bodies, a 9/11 Image Etched in Pain". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 4, 2014. Diakses tanggal February 20, 2017. 
  4. ^ Whitworth, Melissa (September 3, 2011). "9/11: 'Jumpers' from the World Trade Center still provoke impassioned debate". Telegraph. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 2, 2014. Diakses tanggal December 13, 2013. 
  5. ^ a b c Cauchon, Dennis. "Desperation forced a horrific decision" Diarsipkan September 1, 2012, di Wayback Machine.. USA Today.
  6. ^ Leonard, Tom (September 9, 2011). "The 9/11 victims America wants to forget: The 200 jumpers who flung themselves from the Twin Towers who have been 'airbrushed from history'". Daily Mail. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 13, 2013. Diakses tanggal September 9, 2013. 
  7. ^ Mills (2009). "Images of Terror". Dissent: 75–80. 
  8. ^ Susie Linfield (August 27, 2011). "The Encyclopedia of 9/11: Jumpers: Why the most haunting images of 2001 were hardly ever seen". New York. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 26, 2011. Diakses tanggal September 8, 2011. 
  9. ^ Boutin, Maurice (2009). "The Current State of the Individual: A Meditation on "The Falling Man"". Dalam Arvin Sharma. The World's Religions after September 11. hlm. 3–9. ISBN 0-275-99621-2. 
  10. ^ Cheney, Peter (September 22, 2001). "The life and death of Norberto Hernandez". "The Globe and Mail". Diakses tanggal February 19, 2015. 
  11. ^ a b c Junod, Tom (2003). "The Falling Man". Esquire Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 12, 2013. Diakses tanggal September 13, 2008. 
  12. ^ "Jonathan Briley". September 11: A Memorial. CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 30, 2014. Diakses tanggal July 7, 2014. 
  13. ^ "9/11: The image of The Falling Man that still haunts 10 years on". Diarsipkan dari versi asli tanggal November 10, 2013. Diakses tanggal May 3, 2013. 
  14. ^ Versluys, Kristiaan. "9/11 in the Novel". Dalam Matthew J. Morgan. The Impact of 9/11 on the Media, Arts, and Entertainment: The Day that Changed Everything?. 4. Palgrave Macmillan. hlm. 142–143. ISBN 978-0-230-60841-2. 
Sumber
  • 9/11: The Falling Man (March 16, 2006). Channel 4.
  • Friend, David (2007). "Thursday, September 13". Watching The World Change: The Stories Behind the Images of 9/11. I.B.Tauris. hlm. 106–163. ISBN 1-84511-545-7. 
  • Ingledew, John (2005). Photography. Laurence King Publishing. hlm. 76. ISBN 1-85669-432-1. 
  • Tallack, Douglas (2005). New York Sights: Visualizing Old and New New York. Berg Publishers. hlm. 174–181. ISBN 1-84520-170-1. 

Pranala luar sunting