Telkomsat

perusahaan asal Indonesia

PT Telkom Satelit Indonesia atau disingkat Telkomsat, adalah anak usaha Telkom Indonesia yang bergerak dalam penyedia layanan satelit yang berstandar Internasional dengan lingkup portofolio bisnis yang komprehensif dan inovatif dari hulu hingga ke hilir. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, selain memiliki kantor Pusat di Indonesia juga memiliki Kantor Internasional di Malaysia.[2]

PT Telkom Satelit Indonesia
Telkomsat
Perseroan terbatas
IndustriSatelit
Didirikan3 Mei 2018; 6 tahun lalu (2018-05-03)
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Lukman Hakim Abd Rauf[1]
(Direktur Utama)
Anggoro Kurnianto Widiawan[1]
(Direktur Pengembangan)
Andri Yunianto[1]
(Direktur Komersial)
Rizal Ahmad Fauzi[1]
(Direktur Keuangan & Manajemen Risiko)
Produk
Merek
PemilikTelkom Indonesia (100%)
Situs webwww.telkomsat.co.id

Sejarah

sunting
 
Pusat Transmisi Satelit Telkomsat

Tanggal 3 Mei 2018 menjadi tonggak sejarah bagi Perseroan yang ditandai dengan penggabungan 3 entitas Patrakom, Metrasat, dan Prosat Telkom menjadi PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) sebuah langkah strategis untuk memperkuat bisnis satelit Telkom. Tahun yang sama, Telkomsat meraih lisensi sebagai penyelenggara jaringan tetap tertutup (Jartup) Satelit, melaksanakan serah-terima Satelit Merah Putih dari Space System Loral (SSL), dan resmi mengoperasikan satelit tersebut.[3]

Pada tahun 2019, Telkomsat memperkenalkan logo barunya dan pada tahun ini Telkomsat melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama untuk pengelolaan satelit Telkom-2 dan Telkom-3S dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

Pada pertengahan tahun 2020, Telkomsat melakukan penandatanganan CSPA (Conditional Share Purchase Agreement) dengan Telin terkait pengalihan 36% saham TSGN dari Telin kepada Telkomsat. Pada tahun yang sama juga terjadi pemisahan SBU Metrasat dari Telkom Metra sebagai langkah konsolidasi pengelolaan seluruh bisnis satelit TelkomGroup dibawah alih Telkomsat. Dan diakhir tahun 2020, Telkomsat ditunjuk oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) sebagai pemenang seleksi pengguna Filing Satelit Indonesia di Slot Orbit 113 BT.

Di tahun 2021, Telkomsat menandatangani Sale and Purchase Agreement (SPA) dengan Telin terkait akusisi 36% saham TSGN. Pada tahun yang sama, Telkomsat juga menandatangani Kontrak Kerja Sama dengan Thales Alenia Space untuk membangun High Throughput Satellite (HTS) di Slot Orbit 113BT.

Memasuki tahun 2022, Telkomsat mendapatkan Hak Labuh Satelit Starlink dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) khusus untuk penggelaran layanan backhaul, selain juga mendapatkan License for Commercialization/ISR untuk layanan Starlink ini. Pada tahun ini pula dilakukan komersialisasi perdana Starlink.[2]

Pada tahun 2023, Telkomsat memperbaharui tagline terbarunya menjadi "Discover New Horizons". Melalui tagline baru ini diharapkan Telkomsat terus menunjukkan komitmennya untuk selalu relevan dalam bisnis dan teknologi satelit serta berinovasi untuk menemukan peluang-peluang baru.

Pada bulan Februari 2024, perusahaan meluncurkan High Troughput Satellite (HTS) pertama yang diberi nama Satelit Merah Putih-2 yang melengkapi satelit yang dioperasikan sebelumnya diantaranya : Satelit Telkom 3S, Satelit Merah Putih, Satelit / Kondosat MySat (dioperasikan oleh TSGN, anak usaha Telkomsat di Malaysia).

Selanjutnya pada tahun yang sama, Telkomsat juga melengkapi Satelit HTS-nya dengan telah mengorbitnya satelit hasil kerjasama komersial antara Telkomsat dengan APSTAR (operator satelit asal Hongkong) yang diberi nama Satelit Merah Putih-3.

Dengan kapasitas satelit yang dimiliki saat ini, membuktikan komitmen Telkomsat untuk mengambil peran penting pembangunan dan penyediaan layanan konektivitas, baik untuk populated area maupun geographycal area di seluruh wilayah NKRI dan kawasan Asia Tenggara.

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d "Dewan Direksi". PT Telkom Satelit Indonesia. Diakses tanggal 17 April 2023. 
  2. ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Telkom Satelit Indonesia. Diakses tanggal 15 April 2023. 
  3. ^ PT Petra Telekomunikasi Indonesia (Pertakom) berubah nama menjadi PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat)