Tekstologi adalah salah satu cabang ilmu filologi yang memiliki fokus kajian pada isi teks naskah. Pembeda utama dari kodikologi adalah jika tekstologi berfokus hanya pada intrinsik atau isi teks itu sendiri, sedangkan kodikologi lebih berfokus pada naskah atau fisik dari teks tersebut. Secara khusus tekstologi mengkaji hubungan dari perubahan dan penurunan teks sebagai salah satu bahan dari teks karya sastra. Selain itu melihat proses terjadi teks, penafsiran, serta pemahaman mengenai teks yang dikaji. Dengan kata lain, tekstologi adalah suatu ilmu yang melihat dan mengamati sejarah dari suatu karya. Hasil dari penerapan tekstologi adalah edisi teks dari karya tersebut. Teks sendiri merujuk kepada isi atau kandungan naskah, seperti ide-ide atau amanat yang akan disampaikan.[1]

Macam teks sunting

Teks terbagi menjadi 3 macam, yaitu teks lisan (tidak tertulis), teks naskah tulisan tangan, dan teks cetakan. Kemungkinan terjadinya teks adalah teks merupakan ingatan pengarang atau penyalin, teks merupakan turunan dari hasil dikte yang dilakukan penyalin untuk memiliki teks tersebut, penurunan inilah yang dapat menghasilkan berbagai variasi, teks telah ditulis tapi memiliki kebebasan membuat teks tersebut berkembang sebab mengalami penyalinan dikarenakan diwariskan, dipinjamkan, atau dicuri, teks yang tidak mengizinkan kebabasan dalam pembawaannya untuk lebih stabil pada maksud yang ingin disampaikan.[1]

Daftar pustaka sunting

  1. ^ a b Baried, Siti Baroroh; Soeratno, Siti Chamamah; Sawoe, Sawoe; Sutrisno, Sulastin; Moh. Syakil, Moh Syakil (1985). Hasjim, Nafron, ed. Pengantar teori filologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.