Tata bahasa Finlandia

Artikel ini menjelaskan tata bahasa dari bahasa Finlandia tertulis, tata bahasa Finlandia lisan ditulis dalam artikelnya sendiri.

Kata-kata ganti

sunting

Pada bahasa Finlandia kata ganti difleksikan sama seperti kata benda.

Kata ganti orang

sunting

Kata ganti orang digunakan untuk merujuk kepada manusia. Berikut adalah kata-kata ganti dalam bahasa Finlandia pada kasus nominatif:

Indonesia Finlandia
tunggal jamak
orang pertama minä me
orang kedua sinä te
orang ketiga hän he

Karena kata kerja dalam bahasa Finlandia difleksikan menurut subjek kalimat, kata ganti orang biasanya tidak digunakan dalam posisi subjek kecuali untuk penekanan. Dalam bahasa lisan namun semua kata ganti biasanya digunakan. Untuk orang ketiga, kata ganti diperlukan baik dalam bahasa lisan maupun tulisan:

  • hän menee = dia pergi
  • he menevät = mereka pergi

Dalam bahasa sehari-hari kata ganti se dan ne sering kali digunakan sebagai kata ganti orang pertama dan ketiga dan penggunaan hän dan he biasanya terbatas pada tulisan dan pidato resmi. Dalam bahasa sehari-hari untuk minä dan sinä digunakan dan yang lebih singkat. Beberapa kata kerja yang paling umum seperti olen (adalah) dan tulla (satang) juga mempunyai bentuk colloquial:

Tunggal Jamak
Tulisan Lisan Tulisan Lisan
minä olen, tulen mä oon, tuun me olemme, tulemme me ollaan, tullaan
sinä olet, tulet sä oot, tuut te olette, tulette te ootte, tuutte
hän on, tulee se on, tulee he ovat, tulevat ne on, tulee

Mirip dengan banyak bahasa lainnya, kata ganti orang kedua jamak dapat digunakan untuk bentuk sopan untuk merujuk kepada satu orang saja. Namun, penggunaan ini tidak sering digunakan lagi dalam masyarakat Finlandia.

Akhiran Possesif

sunting

Kepemilikan oleh sebuah kata ganti dalam bahasa Finlandia dapat di tandai dengan akhiran possesif mirip seperti akhiran -ku, -mu, dan -nya dalam bahasa Indonesia. Akhiran-akhiran itu adalah sebagai berikut:

sebagai

Kata ganti Jamak Tunggal
pertama -ni -mme
kedua -si -nne
ketiga -nsa -nsa

Kata ganti demonstratif

sunting

Kata ganti demonstratif digunakan untuk merujuk ke sebuah kesatuan bukan manusia atau benda mati (walaupun se dan ne sering kali juga digunakan untuk merujuk kepada manusia dalam bahasa Finlandia lisan)

Indonesia Finlandia
Tunggal Jamak
ini tämä nämä
itu tuo nuo
dia
(benda mati)
se ne

Kata ganti interogatif

sunting
Indonesia Finlandia
siapa, yang mana kuka
apa, yang mana mikä
siapa, yang mana (arkais) ken
yang mana (dari dua) kumpi
yang mana (dari dua) (arkais) kumpainen

Ken adalah kata yang arkaik tapi bentuk terfleksinya, ketä digunakan alih-alih bentuk terfleksi dari kuka (kuta). Sebagai contoh, Ket


Kata ganti penghubung

sunting
Kata ganti Contoh Indonesia
jonka
(merujuk ke kata sebelumnya)
"hän on ainoa, jonka muistan" "Dia adalah satu-satunya yang (aku) ingat"
minkä
(merujuk ke klauusa atau kalimat sebelumnya)
(atau merujuk ke kata ganti atau superlatif yang merujuk ke suatu benda)
"se on ainoa asia, minkä muistan" "Itu adalah satu-satunya hal yang (aku) ingat"

Kata ganti resiprok

sunting

Untuk menyatakan aksi yang saling dilakukan oleh subjek dan objek digunakan kata ganti resiprok toinen.

Pronoun Example English
toinen "he rakastavat toisiaan" "mereka mencintai satu dengan yang lainnya" (jamak)
"he rakastavat toinen toistaan" "mereka (berdua) mencintai satu dengan yang lainnya" (ganda)

Kata ganti refleksif

sunting

Kata ganti refleksif adalah itse ditambah dengan akhiran possesif yang bersangkutan.

Kata ganti Indefinit

sunting

Kata ganti ini adalah kata-kata ganti yang tidak termasuk kategoti di atas, dapat dilihat bahwa untuk menegasikan kata ganti digunakan kata kerja negasi ei.

Indonesia Finlandia
setiap joka
setiap orang jokainen
beberapa (orang) joku
beberapa (benda) jokin
salah satu di antaranya jompikumpi
masing-masing kukin
kedua-duanya kumpikin
kedua-duanya (arkais) kumpainenkin
setiap benda (dialektis) mikin
siapa saja yang kukaan (nominatif)
kene+..+kään (oblik)
tidak ada yang (orang) ei kukaan
siapa saja yang (arkais) kenkään
salah satu di antaranya kumpikaan
tidak keduanya ei kumpikaan
apa saja yang mikään
tidak ada yang (benda) ei mikään
yang keberapa mones (nominatif)
monente- (oblik)

Setiap kata ganti di atas di deklinasi menurut kasusnya namun akhiran -kaan/-kään dan -kin adalah klitka dan akhiran kasus ditaruh sebelum mereka, sebagai contoh, mikään (apa saja yang) di deklinasi menjadi miltäkään (dari apa saja yang) alih-alih *mikäältä. Lebih lanjut kukaan adalah nominatif iregular, akar regularnya adalah kene-, sebagai contoh kukaan (tidak ada yang) di deklinasi menjadi keneltäkaan ( tidak dari siapa-siapa) alih alih *kultakaan

Beberapa kata sifat indefinit juga kadang dipandang sebagai kata ganti, kata-kata sifat itu di antara lain:

Indonesia Finlandia
hanya ainoa
beberapa eräs
sedikit harva
diri-sendiri itse
semua kaikki
kedua(-duanya) molemmat
banyak moni
lain muu
beberapa, sedikit muutama
sama sama
yang lain toinen

Kata benda

sunting

Kata benda dalam bahasa Finlandia tidak mempunyai gender gramatis namun dideklinasikan ke lima belas kasus.

Kasus-kasus

sunting

Bahasa Finlandia mempunyai lima belas kasus: empat kasus gramatis, enam kasus lokatif, dua kasus essive, dan tiga kasus marjinal:

Kasus Akhiran Arti Contoh Terjemahan
Gramatis
nominatiivi, kasus nominatif   - talo rumah
genetiivi, kasus genitif -n milik talon milik sang rumah
akkusatiivi, kasus akusatif - atau -n - talo or talon rumah (sebagai objek)
partitiivi, kasus partitif -(t)a - taloa rumah (sebagai objek partitif)
Lokatif internal
inessiivi, kasus inessif -ssa di dalam talossa dalam rumah
elatiivi, kasus elatif -sta dari dalam talosta dari dalam rumah
illatiivi, kasus ilatif -an, -en, dll ke dalam taloon ke dalam rumah
Lokatif eksternal
adessiivi, kasus adesif -lla di talolla di (luar/atas) rumah
ablatiivi, kasus ablatif -lta dari talolta dari (sekitar) rumah
allatiivi, kasus alatif -lle ke talolle ke (sekitar) rumah
Esif
essiivi kasus esif -na sebagai talona sebagai rumah
eksessiivi, (dialektis) kasus eksesif -nta dari menjadi talonta dari menjadi rumah
translatiivi, kasus translatif -ksi menjadi taloksi menjadi rumah
Marjinal
instruktiivi, kasus instruktif -n menggunakan taloin menggunakan rumah
abessiivi, kasus abesif -tta tanpa talotta tanpa rumah
komitatiivi kasus komitatif -ne- bersama taloineni bersama rumah saya

Bentuk jamak

sunting

Ada tiga bentuk jamak dalam bahasa Finlandia.

Bentuk jamak nominatif

sunting

Bentuk jamak nominatif adalah bentuk jamak yang definit, dapat dibagi dan mempunyai telisitas, akhiran jamak ini adalah -t, sebagai contoh:

Contoh Terjemahan
"koirat olivat huoneessa" "anjing-anjing ada di ruanfan"
"huoneet olivat suuria" "ruangan-ruangan (itu) besar"

Bentuk jamak numeralia

sunting

Setelah kata bilangan lebih besar dari satu, akhiran bentuk jamak menggunakan akhiran kasus partitif:

Contoh Terjemahan
"huoneessa oli kaksi koiraa" "di ruangan ada dua anjing"
"talossa oli kolme huonetta" "di rumah ada tiga ruangan"
"ostin tietokoneen tuhannella eurolla" "(aku) membeli komputer (seharga) seribu euro"

Bentuk jamak terfleksi

sunting

Bentuk ini jamak ini adalah sisipan -i- ditaruh sebelum kasus:

Contoh Terjemahan
huonessa di ruangan
huoneissa di ruangan-ruangan
lintu on puussa burung-burung ada di atas pohon
linnut ovat puissa burung-burung ada di atas pepohonan

Pemfleksian kata ganti

sunting

Kata ganti pribadi difleksikan seperti halnya kata benda, sebagai contoh:

Inflection of pronouns
Finlandia Kasus Contoh Terjemahan
"minä" nominatif "I"
"minun" genitif (-ku, milikku)
"tämä talo on minun" "rumah ini milikku"
"tämä on minun taloni" "ini adalah rumahku"
"minut" akusatif "hän tuntee minut" "dia mengenali aku"
"minua" partitif "hän rakastaa minua" "dia mencintai aku"
"minussa" inesif "tämä herättää minussa vihaa" "hal ini membangunkan amarah di dalam diriku"
"minusta" elatif "hän puhui minusta" "dia membicarakan tentang aku".
"minuun" illatif "hän uskoi minuun" "dia percaya akan aku"
"minulla" adessif "minulla on rahaa" "aku punya uang"
"minulta" ablatif "hän otti minulta rahaa" "dia mengambil uang dariku".
"minulle" allatif "anna minulle rahaa" "beri aku uang"
"sinuna" essif "sebagai kamu" (andaikan aku adalah dirimu)
"minuksi" translatif "häntä luullaan usein minuksi" "dia kadang dikira sebagai diriku"

Tipe-tipe tema

sunting

Tema kata adalah bagian kata yang sama pada variasi nya yang terfleksikan. Pada bahasa Finlandia tema kata sering kali berbeda dengan akar kata karena pendeklinasian kata kerja dan sifat bahasa Finlandia tidak hanya penempelan akhiran karena fonem atau bahkan sukukata di akhir kata yang dideklinasikan dapat berubah. Perubahan ini disebabkan oleh perubahan dan pergeseran suara dalam sejarah bahasa tersebut.

Tema vokal

sunting


Kata dasar vokal biasanya tidak berubah namun vokal terakhirnya dapat berubah, sebagai contoh:

Indonesia Tunggal
nominatif
Tunggal
genitif
Tunggal
partitif
Jamak
nominatif
Jamak
genitif
Jamak
partitif
Catatan
Ikan kala kalan kalaa kalat kalojen kaloja Mutasi ao sebelum i or j.
Negara, tanah maa maan maata maat maiden maita Vokal panjang dipendekan sebelum sisipan jamak -i-.
Jalan tie tien tietä tiet teiden teitä Dulunya kata ini adalah *tee, ketika huruf panjang menjadi diftong beberapa penurunan tetap dideklinasikan dengan bentuk utama.

Sebuah pengecualian dari bentuk tema adalah kata yang berakhiran -i yang dihilangkan dan sebagai gantinya sebuah epentesis -e- disisipkan (nimi > nim > nime-). Dalam bentuk jamak, sisipan -i- dimasukan kemudian ditambahkan epentesis -e- (nimi > nim > nimi- > nimie-), jadi sebagai contoh:

  • nimi, nama
  • nimen, milik nama
  • nimien, milik nama-nama

Apabila kata tersebut di deklinasikan tanpa penghilangan vokal -i, maka arti kata dapat berubah. Sebagai contoh akhiran genitif -n apabila langsung ditambahkan padanimi akan menjadi nimin alih-alih nimen yang pada kasus ini malah berarti instruktif (menggunakan nama-nama). Contoh lainnya adalah penambahan akhiran esif -a yang apabila langsung ditambahkan pada nimi akan menjadi nimiä alih-alih nimeäyang pada kasus ini malah membuat kata tersebut menjadi jamak.

Pengecualian dari penghilangan akhiran -i ini adalah kata-kata serapan baru (yang sering kali ditambahkan akhiran -i ketika diserap kedalam bahasa Finlandia). Namun bentuk jamaknya tetap mengalami penghilangan, sebagai contoh tema pendeklinasian dari taksi yang tunggal adalah taksi- (alih-alih *takse-) namun tema jamaknya adalah taksie- .

Tema konsonan

sunting


Secara umum, bahasa Finlandia tidak meminjam tema konsonan baru tetapi menggunakan paragoga. Tema konsonan umumnya tetap sama dengan akar kata apabila konsonan akhir dari tersebut adalah alveolar (n, r, l, atau s). Konsonan -m yang dulunya di akhir kata telah berubah menjadi -n pada bentuk nominatif namun tidak pada kasus lainnya (Sebagai contoh ydin yang berasal dari ydim mempunyai bentuk jamak ydimet alih-alih ydinet). Konsonan -h dan -k yang dulunya ada di akhir kata telah dihilangkan atau diasimilasi (sebagai contoh veneh > vene). Dengan analogi, pada bahasa Finlandia standar, semua kata-kata berakhiran -e berulah layaknya kata berakhiran -h. Pada kata ini kasus ilatif disibilankan menjadi -seen karena -hen adalah bentuk gentif

Kata-kata berakhiran -s
sunting

Pendeklinasian kata-kata berakhiran -s menyebabkan gradasi konsonan seperti vokalisasi atau lenisi. Sebagai contoh, kuningas (raja) mempunyai bentuk genitif kuningkaan, tetapi mies (lelaki) mempunyai bentuk genitif miehen.

Kata-kata berakhiran -nen
sunting

Terdapat banyak kata-kata dalam bahasa Finlandia yang berakhiran -nen dan di antara kata-kata ini adalah kata-kata umum seperti nainen (wanita), nama, dan kata sifat umum. Menambahkan -nen juga adalah mekanisme pembentukan kata sifat yang cukup produktif (sebagai contoh dari muovi yang berarti plastik dapat diturunkan muovinen yang berarti terbuat dari plastik). Akhiran -nen juga dapat berfungsi sebagai akhiran diminutif.

Pendeklinasian -nen berulah seolah-olah kata tersebut berakhiran -s (kecuali nominatifnya). Sehingga dasar tema dari kata berakhiran -nen adalah -s(e)-:

Contoh Terjemahan
"muovisessa pussissa" "di dalam kantong plastik"
"kaksi muovista lelua" "dua mainan plastik"
"muoviseen laatikkoon" "ke dalam kotak plastik"

Akhiran -nen sebagai diminutif kebanyakan sekarang berupa nama belakang yang arti sebenarnya juga sudah terlupakan oleh orang-orang Finlandia. Beberapa yang paling umum:

Nama Dari kata Arti
"Rautiainen" rautio Penempa besi (dari keluarga penempa besi)
"Korhonen" korho Tuli (dari keluarg orang tuli)
"Leinonen" leino Penuh duka, atau kependekan dari Leonard
"Virtanen", "Jokinen", "Järvinen", "Nieminen"... virta, joki, järvi, niemi Keluarga yang tinggal di dekat sunga, tebing, danau, atau tanjung
"Mikkonen" Nama keluarga yang diambil dari nama peternakan yang diambikl dari nama pemiliknya "Mikko"
"Martikainen" Kemunkinan berasal dari martikka nama belakang dari Karyala selatan.
"Lyytikäinen" Dari "Lyytikkä" yang berasal dari nma Jerman "Lydecke"

Kadang, kata-kata berakhiran -nen menjadi nama tempat. Sebagai contoh ada sebuah tanjung di dalam sebuah danau bernama Neuvosenniemi. Neuvonen berarti "sedikit nasihat" karena pada semenanjung ini, orang-orang yang mendayung tangki-tangki tar mengarungi danau akan berhenti pada tanjung ini untuk menanyakan apakah kondisi cuaca aman untuk melanjutkan perjalanan atau tidak.

Beberapa bentuk diminutif masih juga digunakan sekarang:

Kata Dari Arti
"kätönen" käsi Tangan kecil
"lintunen" lintu Burung kecil
"veikkonen" veikka Temanku
"kirjanen" kirja Buklet
"kukkanen" kukka Bunga kecil
"kalanen" kala Ikan kecil
Kata berakhiran -e
sunting

Kata-kata ini adalah kata-kata yang dulunya mempunyai konsonan di akhir kata yang sekarang telah berubah menjadi letupan glottal pada kebanyakan logat. Bentuk kamus merepresentasikan gradasi lemah namun setiap kata mempunyai dua bentuk dasar, bentuk dasar lemah dimana letupan glotal di asimilasi ke huruf t.Bentuk dasar lemah digunakan untuk deklinasi partitif tunggal). Sedangkan untuk deklinasi lainnya digunakan bentuk dasar kuat dimana akhiran kasus langsung ditempelkan dengan tambahan berupa sisipan -e- (sebagai contoh perhe > perhee-) yang mencerminkan hilangnya konsonan medial di dalam sejarah bahasa tersebut:

huone "ruangan" laite "alat"
kaksi huonetta
"dua ruangan"
kaksi laitetta
"dua alat"
huoneet
"ruangan-ruangan"
laitteet"
"alat-alat"
huoneessa
"di dalam ruangan"
laitteessa
"di dalam alat"
huoneeseen
"ke dalam ruangan"
laitteeseen
"ke dalam alat"

Lebih lanjut tentang fenomena ini didiskusikan pada Fonologi bahasa Finlandia: Sandhi.

Kata sifat

sunting

Kata sifat pada bahasa Finlandia difleksikan sesuai dengan kata benda dan infleksi kata sifat harus sesuai dengan kemajemukan dan kasus kata benda yang dimodifikasinya.

Sebagai contoh adalah kata sifat, dan kata sifat yang difleksikan:

And here are some examples of adjectifs inflected to agree with nouns:

Kata dasar Contoh Pemfleksian Arti
iso ison-n talo-n edessä "Di depan rumah besar"
pieni kaksi pien-tä talo-a "Dua rumah kecil"
punainen punaise-ssa talo-ssa "Di dalam rumah merah"

Dapat dilihat bahwa kata sifat juga mengalami perubahan pada fonem atau suku kata terakhirnya ketika dideklinasikan sama seperti kata benda.

Kata kerja

sunting

Kata kerja bahasa Finlandia biasanya dikelompokan dari tema katanya menjadi enam kelompok masing-masing mempunyai akiran yang sama namun tema katanya mengalami sedikit perubahan ketika difleksikan.

Hanya ada satu kata dalam bahasa Finlandia yang mempunyai bentuk ireguler yaitu pemfleksian kata kerja olla (ada, adalah) pada subjek tunggal orang ketiga menjadi on, pemfleksian lainnya menggunakan tema kata ol- dengan sisipan epentesis -e- atau penyingkatan gugusan konsonan apabila diperlukan. Misalnya ol- ditambah akhiran subjek tunggal kedua -t menjadi olet (kau adalah) dan ol ditambah akhiran subjek jamak ketiga -vat menjadi ovat.

Ada beberapa kata kerja seperti nähdä (melihat), tehdä (melakukan), dan juosta (berlari) mempunyai pola mutasi konsonan yang tidak diturunkan dari infinitif, hal seperti ini namun adalah pengecualian.

Bahasa Finlandia juga tidak mempunyai sebuah kata kerja untuk menyatakan kepemilikan. Kepemilikan dinyatakan dengan cara lain, biasanya dengan menggunakan kasus genitif dan klausa eksistensial. Apabila sang pemilik adalah benda hidup kasus adesif digunakan dengan kopula olla, sebagai contoh kalimat anjing mempunyai ekor ditulis koiralla on häntä yang secara harafiah berarti di anjing ada ekor.

Tempus

sunting

Ada empat tempus dalam bahasa Finlandia, tempus presens, tempus imperfek, tempus perfek, dan tempus pluperfek.

  • Tempus presens digunakan untuk kejadian yang terjadi pada masa kini dan yang akan datang dan di bentuk dengan menggunakan akhiran pribadi. Sebagai contoh adalah otan (saya mengambil) dari ottaa + n
  • Tempus imperfek yang sebenarnya adalah tempus preterit namun karena alasan sejarah disebut tempus imperfek digunakan untuk kejadian yang terjadi pada masa lalu dan dibentuk dengan menyisipkan -i- di antara tema kata dan akhiran pribadi. Sebagai contoh adalah otin (saya mengambil (pada masa lampau) )
  • Tempus perfek yang digunakan untuk menunjukan kejadian yang sudah lewat. Pembentukan tempus ini di ambil dari bahasa Jermanik dengan menggunakan kopula olla (yang difleksikan menurut subjeknya) dan bentuk partisip dari kata kerja (kata kerja ditempel dengan akhiran -nut/-nyt). Sebagai contoh adalah olen ottanut (saya sudah mengambil)
  • Tempus pluperfek digunakan untuk menunjukan kejadian yang pada masa lalu sudah lewat. Pemebentukan tempus ini menggunakan bentuk kampau dari kopula olla (yaitu oli-) dan bentuk partisip daru kata kerja. Sebagai contoh adalah olin ottanut (saya sudah mengambil (pada masa lampau) )

Diatesis

sunting

Bahasa Finlandia mempunyai dua diatesis, definit dan indefinit. Pada Diatesis definit subjek dari kalimat disebut dengan pasti namun pada diatesis indefinit subjek dari kalimat tidak disebutkan. Pada garis besarnya kalimat dengan diatesis definit adalah kalimat aktif, tetapi kalimat berdiatesis indefinit mempunyai beberapa perbedaan dengan kalimat pasif.

Pada diatesis indefinit sbjek dari kalimat dapat dikatakan sebagai "orang keempat" karena tidak ada cara untuk menghubungkan aksi yang dilakukan dengan sebuah agen tertentu seingga hanya ada satu bentuk indefinit. Sebagai contoh talo maalataan berarti "rumah (itu) dicat".

Waktu ketika rumah itu dicat atau warna cat dan cara pengecatanya pun dapat ditambahkan seperti talo maalatan marraskuussa punaseksi harjalla (rumah itu dicat dengan warna merah pada bulan November menggunakan kuas) namun siapa yang mengecatnya tidak dapat ditambahkan, bahasa Finlandia tidak mempunyai mekanisme yang sederhana untuk mengatakan "Rumah itu dicat oleh Jussi". Ada calque yang digunakan dari bahasa Swedia, Toimesta (dari aksi) yang digunakan untuk memperkenalkan sang agen: Taloa maalataan Jussiin toimesta yang kira kira berarti "Rumah itu dicat dari aksi Jussi". Ekspresi ini tidak sah secara grematis namun dapat ditemukan dalam penerjemahan lngsung dari bahasa lain ke bahasa Finlandia seperti di dalam tulisan legal.

Pada kalimat indefinit subjek dari kalimat tersebut (pasien dari aksi) dideklinasikan pada kasus nominatif. Untuk kata kerja yang membutuhkan objek partitif dalam bentuk indefinit subjek dari kalimat tetap partitif. Sedangkan apabila subjeknya adalah kata ganti pribadi, kasus akusatif digunakan, sebagai contoh adalah minut unohdettiin (saya dilupakan).

Diasumsikan juga bahwa pada kalimat indefinit selalu manusia sehiingga kalimat seperti "pohon itu roboh tertiup" akan menjadi janggal apabila diterjemahkan menggunakan indefinit karena akan menyarankan gambaran akan sekumpulan orang merobohkan sebuah pohon dengan meniupnya.

Bada bahsa Finlandia colloquial, bentuk indefinit dari kata kerja digunakan setelah me untuk mengatakan "kita melakukan (sesuatu)" seperti contohnya, me tullaan (kita datang) dan digunakan secara mandiri untuk menunjukan saran seperti dalam Mennään! (ayo pergi!)

Pembentukan kata kerja indefinit akan di bahas di jenis kata sifat di bawah.

Indikatif

sunting

Indikatif adalah bentuk kata sifat yang digunakan untuk membuat pernyataan atau pertanyaan sederhana pada bagian morfologi kata kerja modus dari kata kerja yang dirujuk adalah dalam indikatif kecuali dijelaskan.

Kondisional

sunting

Modus Kondisional digunakan untuk menunjukan keadaan atau tindakan yang dinyatakan oleh kata kerja dapat atau tidak dapat terjadi. Kata sifat bermodus kondusional digunakan dalam kalimat kondisional (seperti "Aku akan memberitahumu apabila aku tahu") atau permintaan yang sopan (seperti "Aku ingin segelas kopi").

Beberapa bahasa hanya memberikan modus kondisional pada salah satu klausa dari kalimat kondisional (kalusa persyaratan atau klausa hasil) dalam bahasa Finlandia namun kedua klausa dalam kalimat baik klausa persyaratan dan klausa hasil kedua kata kerjanya diberikan modus kondisional. Sebagai contoh:

ymmärtäisin jos puhuisit hitaammin = *"Aku akan mengerti apabila kau berbicara lebih pelan."

Morfologi dari modus kondisional adalah sisipan -isi- yang ditaruh di antara tema kata dan akhiran pribadi. Hal ini dapat menjadikan suku kata yang tertutup menjadi terbuka sehingga memicu gradasi konsonan, sebagai contoh, tema kata pada kata kerja haluan (ingin) akan tetap sama (halua-) pada modus kondisional (haluaisin) namun tema kata pada kata kerja tiedän (tahu) akan berubah menjadi tietä- pada modus kondisional (tietäisin).

Bentuk kondisional dari kata kerja ada untuk diatesis definite dan definit serta untuk tempus presens dan perfek

Imperatif

sunting

Modus imperatif digunakan untuk menyatakan perintah. Dalam bahasa Finlandia modus ini hanya ada pada satu tempus, yaitu presens.

The imperative mood is used to express commands. In Finnish, there is only one tense form (the present-future). The possible variants of Finnish imperatives are:

  • 1st, 2nd or 3rd person
  • singular or plural (only plural for 1st person)
  • definite or indefinite
  • positive or negative
Imperatif definite untuk orang kedua
sunting

Imperatif ini adalah bentuk yang paling umum dan modus imperatif ini dibentuk hanya dengan menggunakan tempus presens dari kata kerja tanpa akhiran pribadi:


Contoh Arti
'tule!' 'datang!'
'syö!' 'makan!'
'huomaa!' 'catat!'

Untuk mejadikannya negatif digunakan älä, bentuk imperatif definite untuk orang kedua dari kata kerja negasi, di taruh sebelumn bentuk positif.

Finnish English
'älä sano!' 'Jangan bicara!'
'älä mene!' 'Jangan pergi!'
'älä valehtele!' 'Jangan berbohong!'

Apabila objek yang diperintahkan adalah jamak maka -kaa/-kää ditambahkan ke tema kata:

Contoh Arti
'tulkaa!' 'Datanglah kalian!'
'juokaa!' 'Minumlah kalian!'

Dan untuk menegasikannya digunakan älkää yang ditaruh sebelum bentuk positif dan bentuk positifnya ditambahkan dengan akhiran -ko/-kö:

Finnish English
'älkää sanoko!' 'Jangan kalian berbicara!'
'älkää menkö!' 'Jangan kalian pergi!'

Bahasa Finlandia tidak mempunyai kata penyopanan untuk imperatif (seperti "tolong" dalam bahasa Indonesia) ekivalen dalam bahasa Finlandia adalah ole hyvä atau olkaa hyvä (jadilah baik), namun biasanya frasa ini tidak digunakan dan kesopanan umumnya ditunjukan dengan nada suara, mimik muka dan penggunaan kata kerja kondisional dengan kata benda partitif. Sebagai contoh voisitteko berarti "Dapatkah anda.

Beberapa ekspresi lain dapat ditambahkan pada kalimat perintah seperti menes, menepä, menehän. Kesemuanya agak sukar untuk diterjamahkan namun sering digunakan oleh orang-orang FInlandia sendiri. Menes mengimplikasikan harapan, atau dengan katalai telah diselesaikan dan tidak memerluka diskusi lebih lanjut, menepa mempunyai akhiran -pa yang mengindikasikan dorongan, dan hän kira-kira berarti "Memang"

Lihat pula

sunting