Saifuddin Tankiz al-Husami al-Nashiri atau lebih dikenal sebagai Tankiz saja (Bahasa Arab: تنكيز; w. 1340) adalah salah seorang komandan Mamluk dan gubernur Damaskus pada masa pemerintahan Sultan An-Nashir Muhammad bin Qalawun. Tankiz mulai menjadi kesukaan sultan ketika menjadi salah satu pengawal sultan (Khashakiya), kemudian berperang melawan invasi Il-Khan Mongol di Syam dan menjadi representasi Sultan (Viceroy/Na'ib al-Sultan) di Damaskus sepanjang 1312-1340.[1]

Tankiz
تنكيز
Viceroy Mamluk Bahri untuk Syam
Na'ib al-Saltana al-Syam'
Berkuasa1312-1340
Penobatan1312
PendahuluSaif al-Din Kipchak
PenerusYilbugha al-Nasiri
KematianMei 1340
Iskandariyah, Mesir
PasanganKhawand Sutaytah
Nama lengkap
Saif al-Din Tankiz al-Husami al-Nashiri
DinastiMamluk Bahri
AgamaSunni Islam

Kariernya

sunting

Tankiz yang masih belia dibeli oleh Sultan Husamuddin Lajin pada 1296 untuk mengabdi kepadanya dan menjadi bagian dari Mamluk hingga terbunuhnya Sultan Lajin pada 1299.[2] Iapun kemudian meneruskan kariernya dengan menjadi pengawal (khashak) bagi sultan penggantinya, An-Nashir Muhammad.[3] Meskipun awalnya ia diasingkan dari pergaulan pejabat Mamluk mengingat hubungan masa lalunya dengan Lajin,[2] namun perlahan ia menjadi salah seorang teman karib Sultan An-Nashir.[4][5] Tankiz turut menemani Sultan An-Nashir ketika mengasingkan diri ke Al-Karak pada 1309 akibat perselisihan Sultan dengan petinggi Mamluk yang lain, Baibars al-Jasyankir dan Salar.[6] Setahun kemudian ketika An-Nashir dapat merebut kembali takhtanya di Kairo, Tankiz diberikan jabatan sebagai Amir Tabalkhanah, dan dilatih ilmu kepemerintahan oleh seorang Viceroy di Mesir.[7] Tankiz akhirnya diangkat menjadi wakil sultan untuk Syam (Na'ib al-Saltana al-Syam) pada 1312 dengan gelar "Gubernur tertinggi dari Provinsi Damaskus yang mulia".[7] Tankiz menjadi sangat dekat kedudukannya dengan Sultan.[5] Pada 1314 Tankiz telah mendapatkan kekuasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya atas wilayah Syam, yakni meliputi Homs, Hamah, Tripoli, Allepo dan Safad dibawah kekuasaanya secara resmi.[8][9] Pada 1315 Tankiz dikirim oleh Sultan Al-Nasir sebagai panglima tertinggi Mesir dan Syam dalam memimpin serangan melawan invasi Mongol di Malatya, Anatolia.[3][10] Pada tahun-tahun berikutnya pemerintahannya di Syam terus meningkat, dengan perbaikan urusan keuangan, pengairan dan pembangunan berbagai institusi yang sejalan kebijakan dari Kairo.

Pada 1330-an hubungan Sultan an-Nashir dengan Tankiz mulai memburuk, ketika Tankiz mulai banyak menyelisihi dan menolak kebijakan dari Sultan di Kairo.[9] Mencapai puncaknya pada 1339, ketika Tankiz dinilai telah memiliki kekuatan yang cukup untuk melakukan pemberontakan dan memiliki kekuasaan yang terlalu independen. Sultan An-Nashir menganggapnya sebagi ancaman penggulingan kekuasaan.[2][9] Pada 1340, Sultan memerintahkan Tankiz untuk ditangkap dan dibawa ke Kairo kemudian ditahan di Iskandariyah dan dieksekusi pada Mei 1340, seluruh harta kepemilikannya disita.[11]

Referensi

sunting
  1. ^ "Tankiz." Encyclopaedia of Islam, Second Edition. Edited by: P. Bearman, Th. Bianquis, C.E. Bosworth, E. van Donzel, W.P. Heinrichs. Brill Online, 2014. Reference. 24 August 2014
  2. ^ a b c Vermeulen, p. 459.
  3. ^ a b Middle East Documentation Center. (2008). Mamluk Studies Review. 12: 2. University of Chicago. Pages 5-6.
  4. ^ Sharon, p. 98.
  5. ^ a b Levanoni, p. 29.
  6. ^ Necipoglu, 1994, p. 61.
  7. ^ a b Kenney, p. 10.
  8. ^ Harris, p. 75.
  9. ^ a b c Levanoni, p. 70.
  10. ^ Kenney, p. 11.
  11. ^ Lapidus, p. 50.

Bibliografi

sunting