Taman Tunku Abdul Rahman

Taman Laut Tunku Abdul Rahman merupakan sebuah area perlindungan satwa liar yang telah disytiharkan oleh pemerintah Malaysia. Taman ini terletak sekitar 20 menit perjalanan di perairan Kota Kinabalu, ibu kota Sabah.

Wisatawan dapat melihat keindahan pantai dan panorama maritim yaitu gugusan pulau yang kekal keindahan alam jadinya dan dasar laut kaya dengan karang. Ia merupakan tempat sesuai untuk penyelam yang ingin melihat keindahan dasar laut. Para wisatawan juga berpeluang mengembara melewati hutan melalui denai-denai kecil di Pulau Gaya dan Sapi.

Gugusan pulau sunting

Taman Tunku Abdul Rahman meliputi lima pulau, yaitu Pulau Gaya, Pulau Manukan, Pulau Mamutik, Pulau Sapi, dan Pulau Sulug dengan luas keseluruhan 4.929 hektare serta jaraknya dari Kota Kinabalu antara tiga sampai delapan kilometer. Pulau-pulau ini merupakan tempat perlindungan berbagai jenis tumbuhan dan hewan termasuk jenis burung yang paling aneh yaitu Burung Tambun atau Megapode yang terlihat seakan-akan seekor ayam tetapi memiliki kaki yang besar dan mengeluarkan suara seperti kucing.

Sejarah sunting

  • 1882 Perusahaan Borneo Utara Inggris membuka pusat bisnis di daratan Pulau Gaya sebelum kota Kota Kinabalu dibuka secara resmi dan dinyatakan sebagai ibu kota Sabah.
  • 1974, Pulau Gaya dan Sapi dinyatakan sebagai Taman Laut Tunku Abdul Rahman dan diikuti Pulau Manukan, Mamutik dan Sulug pada 1979.

Suhu sunting

  • Suhu di taman ini antara 23,8 sampai 29,4 derajat Celsius.

Pranala luar sunting